Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik Kadal Api, si Reptil Berwarna Menyala dari Afrika

Fire Skink (pixabay.com/miniformat65)
Fire Skink (pixabay.com/miniformat65)
Intinya sih...
  • Warna tubuh kadal api menyala seperti api, melindungi dari predator dan menarik perhatian lawan jenis
  • Berasal dari hutan lembap Afrika Barat, sering bersembunyi di tanah, kolam, dan aktif di siang hari
  • Kadal api pemalu tapi agresif saat terancam, sering dijadikan peliharaan eksotis dengan perawatan khusus

Kadal api atau yang dikenal secara ilmiah sebagai fire skink (Mochlus fernandi) adalah salah satu reptil yang paling mencolok penampilannya. Warna merah menyala dengan aksen keemasan membuatnya tampak seperti reptil dari dunia fantasi. Namun, bukan hanya rupanya yang unik—gaya hidup dan perilakunya pun menyimpan banyak keistimewaan. Berikut sederet fakta unik yang membuat kadal api semakin menarik untuk dikenali!

1. Warna Tubuh Menyala Seperti Api

Fire Skink (pixabay.com/miniformat65)
Fire Skink (pixabay.com/miniformat65)

Kata ‘api’ pada namanya tidak hanya sebagai bentuk nama yang diciptakan begitu saja tanpa adanya alasan, tetapi nama ‘api’ diambil dari warna tubuhnya berwarna seperti api. Kadal ini memiliki tubuh yang didominasi warna merah atau oranye cerah, dengan warna punggung perunggu hingga keemasan, dan pada sisi tubuhnya terdapat bercak hitam dan putih. Sisik-sisiknya mengkilap seperti logam yang terkena cahaya, yang dapat menciptakan tampilan yang eksotis dan mewah. Warna ini tidak hanya indah, tetapi bisa menjadi bentuk perlindungan diri dari predator dan menarik perhatian lawan jenis pada saat musim kawin. Jadi tidak heran disebut dengan ‘kadal api’, karena warna tubuhnya benar-benar memikat.

2. Berasal dari Hutan Lembap Afrika Barat

Fire Skink (commons.m.wikimedia.org/Haplochromis)
Fire Skink (commons.m.wikimedia.org/Haplochromis)

Fire skink berasal dari kawasan tropis Afrika Barat, termasuk negara-negara seperti Ghana, Nigeria, Pantai Gading, hingga Republik Demokratik Kongo. Mereka tinggal dihutan hujan, sabana basah, dan daerah hutan yang memiliki kelembaban yang cukup tinggi. Dihabitat ini banyak menyediakan tempat persembunyian dan kelembapan yang dibutuhkan untuk kulit mereka dan terutama saat pergantian kulit. Dikutip dari zillarules.com, terkadang mereka juga dapat ditemukan di dekat kolam dan danau saat akan berganti kulit. Mereka banyak menghabiskan waktu di tanah dan aktif disiang hari.

3. Si Pandai Menggali

Fire Skink (pixabay.com/miniformat65)
Fire Skink (pixabay.com/miniformat65)

Meski termasuk dalam jenis skink, kadal api bukan pemanjat pohon. Mereka lebih sering menghabiskan waktu di permukaan tanah. Walaupun begitu, mereka merupakan penggali ulung. Kadal api menjadi salah satu kadal yang memiliki kemampuan untuk menggali. Mereka sering bersembunyi di balik daun gugur, kayu lapuk, hingga lubang yang telah digali oleh mereka. Lubang ini biasanya dijadikan tempat untuk beristirahat dan juga menjadi tempat berlindung dari predator, seperti ular, burung berukuran besar, hingga beberapa jenis mamalia. Selain menjadi tempat beristirahat dan perlindungan, lubang ini juga menjadi tempat untuk menjaga kelembapan tubuh mereka.

4. Pemalu Tapi Agresif Saat Terancam

Fire Skink (commons.m.wikimedia.org/Haplochromis)
Fire Skink (commons.m.wikimedia.org/Haplochromis)

Kadal api termasuk hewan yang ‘pemalu’. Mereka akan dengan refleks kabur dan bersembunyi jika mereka merasa terganggu. Namun jika mereka merasa sangat terancam, mereka bisa saja menggigit sebagai bentuk pertahanan diri. Walaupun tidak berbisa dan gigitannya tidak terlalu membahayakan, tetapi gigitannya cukup mengejutkan. Selain itu, mereka juga sulit ditangkap karena kecepatannya dalam berlari dan menghilang.

5. Jadi Primadona Reptil Hias

Fire Skink (pixabay.com/miniformat65)
Fire Skink (pixabay.com/miniformat65)

Karena warnanya yang sangat mencolok dan ukuran badan yang tidak terlalu besar sekitar 30-37 cm, fire skink sering dijadikan peliharaan reptil eksotis di banyak negara. Mereka relatif jinak untuk dipelihara, terutama jika dipelihara sejak kecil. Namun, mereka membutuhkan perawatan khusus yang sedikit rumit, mulai dari memberikan tempat dengan suhu yang hangat, kelembapan yang tinggi, dan tempat persembunyian di dalam kandang. Maka dari itu, memelihara kadal api ini bisa dibilang cukup sulit bagi para pemula. Alasannya karena kadal ini memerlukan perawatan khusus dan memungkinkan memakan biaya yang tidak sedikit. Kadal ini sangat cocok bagi mereka penghobi hewan reptil yang sudah berpengalaman.

6. Tidak Berbisa, Tapi Predator Cerdas

Fire Skink (pixabay.com/miniformat65)
Fire Skink (pixabay.com/miniformat65)

Meski kadal ini tidak berbisa, tetapi mereka merupakan pemburu yang cerdas. Mereka menggunakan kecepatan mereka untuk berburu. Mereka memangsa hewan-hewan kecil, seperti serangga, cacing tanah, larva dan bahkan siput – yang merupakan makanan utama kadal api. Dengan naluri alami yang tajam, mereka juga sangat aktif dalam mencari makan, terutama di saat pagi hingga sore hari.

Kadal api membuktikan bahwa reptil tak selalu membosankan atau menyeramkan. Dengan warna menyala dan gaya hidup yang unik, mereka menjadi contoh luar biasa dari keindahan dan keragaman hayati Afrika. Entah sebagai penghuni hutan atau peliharaan eksotis, fire skink selalu berhasil menarik perhatian siapa pun yang melihatnya. Namun perlu diingat, kecantikan mereka juga mengingatkan kita untuk terus menjaga habitat alami tempat mereka hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us