5 Fakta Rufous-crested Coquette, Disalahkenali sebagai Ngengat Shpinx

Rufous-crested coquette merupakan spesies burung kolibri yang sering disalah kenali sebagai ngengat sphinx. Mereka berada dalam famili Trochilidae dan memiliki nama ilmiah Lophornis delattrei. Panjang tubuhnya hanya kisaran 6,4--7,0 sentimeter, lebar kepakan sayapnya 4,0--4,5 sentimeter dan beratnya 2,8 gram.
Spesies ini punya paruh berwarna oranye pendek yang ujungnya tajam dan menghitam. Punggung dan perutnya berwarna hijau terang, ada sehelai bulu putih yang melintasi pantatnya. Bulu ekornya berwarna cokelat, oranye dan hijau memanjang ke belakang.
Jantan dewasa punya jambu bulu berwarna rufous yang ujungnya hitam, ramping dan kaku. Itu memanjang ke bagian punggung dari bulu kepalanya. Tenggorokannya hijau yang lebih gelap di bagian belakang.
Betina juga mirip seperti jantan, tapi tidak memiliki jambul di kepalanya, melainkan bulu dahi berwarna kemerahan memudar. Ekor betina berbentuk bulat tunggal dan bulu ekornya berujung bercak kecil bewarna oranye muda. Mari kenalan lebih baik dengan mereka melalui fakta berikut.
1. Wilayah penyebaran rufous-crested coquette

Penyebaran rufous-crested coquette berada di lereng pegunungan Pasifik dan Karibia di Peru, Bolivia, Kolombia, Ekuador, Panama dan Kosta Rika. Ada juga laporan mengenai keberadaannya di bagian barat Brasil. Spesies ini ditemukan di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Kemungkinan besar menghuni ketinggian yang lebih tinggi saat berkembang biak dan lebih rendah jika di luar musim kawin. Animalia menginformasikan bahwa rufous-crested coquette menyukai hutan lembap atau semi gugur.
2. Apa yang dimakannya?

Berdasarkan informasi dari iNaturalist, rufous-crested coquette mencari makan di kawasan hutan yang memiliki spesies tanaman rendah berbunga. Mereka menyukai pembukaan lahan, permukaan hutan dan tepi jalan.
Burung kolibri ini telah diamati mencari makan di sekitar bunga putih kecil di pohon dan semak dalam genus Inga, bunga tanaman Myrtaceae dan Verbenacea. Karena ukuran tubuhnya kecil dari burung kolibri lainnya, mereka tidak bisa bersaing sehingga mencari makan di jarak yang lebih jauh.
3. Cara terbangnya membuat mereka tampak seperti serangga

Spesies burung kolibri satu ini melakukan gerakan vertikal yang khas pada ekornya ketika terbang. Gerakan memompa tersebut membuatnya tampak seperti serangga. Karenanya, rufous-crested coquette sering disalahkenali sebagai ngengat sphnix. Terlebih lagi, habitat dan ukuran tubuhnya mirip seperti burung kolibri.
4. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Tidak banyak informasi mengenai cara berkomunikasi rufous-crested coquette. Tapi mereka sebenarnya cenderung pendiam dan tidak banyak bersuara. Namun, ada laporan tercatat bahwa burung kolibri ini mengeluarkan suara 'tsip' yang tajam saat mencari makan nektar. Itu disertai dengan suara 'chipping' nan lembut. Kepakan sayapnya juga menghasilkan suara senandung pelan saat terbang.
5. Sistem perkawinan rufous-crested coquette

Sayangnya, tidak ada pengamatan mengenai sistem perkawinan atau musim bersarangnya hingga saat ini. Namun, rufous-crested coquette juga melakukan ritual pertunjukan kepada burung kolibri lain. Pertunjukannya melibatkan seekor jantan yang melakukan serangkaian penerbangan berisolasi ke samping di depan seekor betina yang sedang bertengger. Mereka melakukan gerakan itu sambil memamerkan jambulnya.
Rufous-crested coquette ternyata spesies burung kolibri yang cukup misterius. Tidak banyak informasi tentangnya, tapi kamu tahu bahwa mereka sering disalah kenali sebagai ngengat sphinx karena ukurannya sama. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN. Walaupun kehilangan habitat karena deforestasi, spesies ini sepertinya tidak banyak terpengaruh karena sering mencari makan di lahan terbuka. Apakah kamu pernah melihat spesies burung yang mirip dengan rufous-crested coquette?