5 Fakta Unik Himalayan Vulture, Burung dengan Sifat Soliter

Himalayan vulture merupakan hewan endemik asli dari dataran Himalaya yang jangkauan wilayahnya meliputi beberapa negara di antaranya India, Nepal, Bhutan, Tiongkok dan Mongolia. Dilansir dari laman Animalia.bio, sebagian kecil populasi spesies burung ini juga terdapat di negara Asia Tengah seperti Afghanistan dan Kazakhstan yang banyak berhabitat di daerah dataran tinggi seperti pegunungan yang ketinggiannya di atas 600 meter dari permukaan laut.

Mereka merupakan burung pemakan daging yang bertahan hidup dengan mengonsumsi berbagai jenis bangkai yang mereka jumpai.

Himalayan vulture termasuk ke dalam kelompok hewan diurnal dimana mereka aktif beraktifitas dari pagi hingga sore hari. Burung ini biasanya terbang di area luas dan terbuka seperti padang rumput untuk mencari makanan. Saat bangkai hewan telah ditemukan, himalayan vulture akan berkumpul dengan jumlah yang banyak kemudian memakan bangkai tersebut dengan cepat.

Selain itu, spesies burung ini memiliki karakter soliter yang memilih hidup menyendiri dan tidak terlalu suka bersosialisasi dengan burung lainnya. 

Ketika terbang di udara, himalayan vulture sangat mudah sekali dikenali dikarenakan mempunyai ukuran tubuh yang besar. Dilansir dari laman Animaldiversity, seekor burung himalayan vulture beratnya bisa mencapai 12 kilogram dengan panjang tubuh 130 sentimeter dan rentang sayap hingga 3 meter. Mereka memiliki penampilan yang lebih menawan jika dibandingkan dengan spesies burung pemakan bangkai lainnya. Himalayan vulture juga dikenal dengan paruhnya yang besar dan kuat.

Musim kawin dari himalayan vulture berlangsung selama musim dingin yakni mulai dari bulan Desember hingga Maret. Saat melakukan pendekatan biasanya sang jantan akan melakukan gaya terbang akrobatik di udara kemudian secara perlahan mendekati sang betina. Ketika betina telah mengeluarkan telur, maka sang induk akan saling bergantian untuk mengeraminya selama 50 hari hingga menetas. Bayi yang baru lahir akan terus tinggal bersama induknya hingga berusia tujuh bulan.

Jumlah populasi dari himalayan vulture di habitat aslinya saat ini berkisar antara 100.000 hingga 400.000. Walaupun populasinya saat ini terlihat stabil namun badan konservasi alam dunia memasukan spesies burung ini ke dalam daftar hewan yang terancam. Salah satu penyebab kematian terbesar dari himalayan vulture adalah mereka sering memakan bangkai ternak yang telah terkontaminasi obat kimia. Di alam liar, himalayan vulture mampu bertahan hidup hingga usia 35 tahun.

Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar himalayan vulture yang termasuk jenis burung karnivora. Namun, mereka bukan tipe burung predator yang sering menyerang secara tiba-tiba.