Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Jellyfish Lake, Berisi Jutaan Ubur-Ubur Tak Menyengat!

Jellyfish Lake
Potret Jellyfish Lake (commons.wikimedia.org/Lukas from Munich, Germany, CC BY 2.0)
Intinya sih...
  • Ubur-ubur di danau ini tidak menyengat
  • Terbentuk dari proses geologi yang langka
  • Salah satu tempat di dunia yang memiliki danau laut berisi jutaan ubur-ubur
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik pulau-pulau eksotis dan lautan biru Palau, tersembunyi sebuah danau bernama Jellyfish Lake. Danau ini bukan sembarang danau, karena dihuni oleh jutaan ubur-ubur yang menari pelan di dalam air. Menariknya lagi, ubur-ubur di sini tidak menyengat, menjadikannya tempat unik yang bisa dinikmati langsung oleh manusia tanpa takut tersengat.

Setiap sudut Jellyfish Lake menyimpan cerita yang bikin mata terbelalak dan hati terpukau. Mulai dari proses alam yang langka hingga fenomena biologis yang hanya terjadi di tempat ini, semua fakta tentang danau ini patut untuk disimak. Jadi, jika kamu suka hal-hal unik dan belum banyak dijamah wisatawan, lima fakta ini wajib kamu baca sampai habis. Siapa tahu, ini bisa jadi inspirasi destinasi liburanmu berikutnya!

1. Ubur-ubur di danau ini tidak menyengat

Jellyfish Lake
Potret ubur-ubur emas di Danau Jellyfish (unsplash.com/Sean Robertson)

Hal pertama yang bikin semua orang penasaran adalah fakta bahwa ubur-ubur di Jellyfish Lake tidak menyengat. Padahal, ubur-ubur terkenal sebagai makhluk laut yang punya sengatan menyakitkan, bahkan bisa berbahaya. Tapi di danau ini, kamu bisa berenang bebas di antara ribuan ubur-ubur tanpa merasa khawatir disengat. Ini bukan sulap, tapi hasil evolusi alam yang menakjubkan!

Karena hidup terisolasi selama ribuan tahun, ubur-ubur di sini kehilangan kemampuan menyengat sebagai mekanisme pertahanan. Mereka tak lagi punya predator alami, jadi sengatannya menjadi tidak berguna dan akhirnya menghilang. Hasilnya, mereka jadi makhluk air yang damai dan bersahabat.

2. Terbentuk dari proses geologi yang langka

Jellyfish Lake
Potret pulau-pulau kecil di Republik Palau (commons.wikimedia.org/Peter R. Binter)

Jellyfish Lake bukan danau buatan manusia, melainkan terbentuk dari proses alam yang terjadi selama ribuan tahun lalu. Danau ini sebenarnya adalah bagian dari laut yang terjebak akibat perubahan geologis dan kenaikan permukaan laut. Karena terpisah dari laut lepas, ekosistemnya berkembang sendiri dan menciptakan dunia bawah air yang unik.

Kedalaman Jellyfish Lake sekitar 15 meter dan memiliki lapisan air yang berbeda secara kimiawi di setiap tingkatannya. Lapisan bawah mengandung hidrogen sulfida yang berbahaya, sehingga hanya lapisan atas saja yang aman untuk aktivitas menyelam. Hal ini menjadikan danau ini sebagai sistem tertutup yang sangat rapuh dan sensitif.

3. Salah satu tempat di dunia yang memiliki danau laut berisi jutaan ubur-ubur

Jellyfish Lake
Potret pemadangan udara Palau (unsplash.com/Kamil Molendys)

Jellyfish Lake adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia yang memiliki danau laut yang dihuni ubur-ubur dalam jumlah luar biasa. Lokasinya berada di Pulau Eil Malk, bagian dari negara kepulauan kecil bernama Palau di Samudra Pasifik. Palau sendiri merupakan surga tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati bawah laut. Tapi Jellyfish Lake jadi salah satu permata paling mencolok di antara semua keajaiban alam di sana.

Tidak semua orang tahu tentang tempat ini karena letaknya cukup tersembunyi dan aksesnya terbatas. Tapi justru itu yang membuatnya terasa eksklusif dan spesial. Untuk sampai ke sana, kamu harus trekking singkat dari dermaga, lalu bisa menyelam atau snorkeling di danau cantik ini. Sekali datang, dijamin kamu akan merasa seperti berada di planet lain yang penuh kedamaian.

4. Gerakan ubur-ubur mengikuti arah cahaya matahari

Jellyfish Lake
Potret golden jellyfish (pexels.com/Magda Ehlers)

Hal paling memesona dari Jellyfish Lake adalah bagaimana gerombolan ubur-uburnya bergerak mengikuti arah cahaya matahari sepanjang hari. Mereka berenang perlahan dari satu sisi danau ke sisi lainnya dalam pola harian yang nyaris seperti tarian. Ini bukan karena mereka suka panas, tapi karena sinar matahari membantu alga (zooxanthellae) yang hidup di tubuh mereka untuk melakukan fotosintesis. Jadi sebenarnya, mereka sedang “berkebun” sambil berenang.

Alga itu memberikan nutrisi tambahan bagi ubur-ubur, membentuk hubungan simbiosis yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pola gerakan ubur-ubur yang halus dan konstan membuat pengalaman menyelam di danau ini terasa seperti berada di dalam slow-motion movie. Airnya yang tenang, sinar matahari yang menembus permukaan, dan gerakan ubur-ubur yang anggun adalah pemandangan yang bikin lupa daratan. Tak heran kalau banyak fotografer alam menjadikan tempat ini sebagai lokasi favorit.

5. Tidak boleh menyelam dengan tangki oksigen

Jellyfish Lake
Potret penyelam (pexels.com/Harvey Clements)

Meskipun terdengar menggiurkan untuk menyelam dalam danau ini, ada aturan ketat yang melarang penggunaan scuba tank atau alat selam bertekanan. Hal ini karena lapisan bawah danau mengandung gas beracun yang bisa teraduk jika terganggu oleh gelembung udara. Selain itu, tekanan dari peralatan scuba bisa membahayakan ekosistem dan juga keselamatan penyelam itu sendiri. Satu-satunya cara untuk menikmati danau ini adalah dengan snorkeling di permukaan air.

Larangan ini juga membantu menjaga kelestarian dan kebersihan danau dari kerusakan lingkungan. Bahkan penggunaan tabir surya yang tidak ramah lingkungan pun dilarang keras karena bisa mencemari air dan membahayakan ubur-ubur. Pemerintah Palau sangat serius dalam menjaga keaslian tempat ini agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Jadi, meskipun aturannya ketat, semuanya demi menjaga keindahan dan keunikan Jellyfish Lake tetap abadi.

Menjelajahi danau ini bukan hanya soal melihat keindahan visual, tapi juga tentang merasakan kedamaian yang sulit ditemukan di tempat lain. Maka dari itu, penting bagi setiap pengunjung untuk datang dengan rasa hormat dan tanggung jawab. Biarkan Jellyfish Lake tetap menjadi rumah yang aman bagi para ubur-ubur dan tetap menjadi surga tersembunyi bagi para penjelajah sejati. Karena keajaiban seperti ini, tak seharusnya hanya dikagumi—melainkan juga dijaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us