5 Fakta Unik Kempelon Ladi, Mereka Keluarkan Aroma Manis yang Kuat!
Kempelon ladi juga dikenal sebagai striped possum. Mereka merupakan marsupialia noktural yang kebanyakan berada di Papua Nugini serta beberapa area sekitarnya. Lalu, bagaimana cara mengidentifikasinya di alam liar?
Nah, kempelon ladi mempunyai garis hitam putih. Umumnya terdapat tiga garis memanjang berwarna hitam. Kempelon ladi juga memiliki beberapa ciri unik, seperti lidah dan jari keempatnya panjang, begitu juga dengan gigi serinya.
Panjang tubuh kempelon ladi mencapai 256-270 mm dengan berat 246-596 gram. Mereka berada dalam famili Petauridae dengan nama ilmiah Dactylopsila trivirgata. Karena mereka pemalu, tidak banyak informasi yang diketahui. Tapi, deretan fakta hewan kali ini masih bisa membantumu mengenalinya dengan baik, kok!
1. Wilayah penyebaran kempelon ladi
Penyebaran kempelon ladi berada di Indonesia, Australia, dan Papua Nugini. Kamu juga mungkin menemuinya di beberapa pulau terdekat. Di dataran utama, hewan ini menghuni bagian timur laut Queensland, dari puncak Cape York Peninsula hingga Mt. Spec. Animalia menginformasikan bahwa kempelon ladi biasanya menghuni hutan tepi sungai, hutan anggur, dan lahan basah. Tapi, terkadang mereka juga mencari makan di hutan eukaliptus terbuka.
2. Kempelon ladi adalah noktural
Penghuni pohon ini lebih banyak aktif di malam hari. Mereka lebih aktif saat jam 9 malam hingga jam 6 pagi. Kempelon ladi menghabiskan waktunya hingga sembilan jam di malam hari hanya untuk mencari makan, lho! Tempat mencari makannya berada di pepohonan berbagai ukuran. Noktural satu ini umumnya lebih suka menyendiri dan hanya bersama yang lainnya saat musim kawin.
3. Makanan utama kempelon ladi adalah serangga
Makanan utama kempelon ladi adalah serangga. Biasanya, mereka banyak memangsa serangga sosial, seperti semut, rayap, larva kumbang, dan ngengat. Berdasarkan informasi Animal Diversity, kempelon ladi setidaknya memakan delapan ordo serangga termasuk Coleopteram, Hymenoptera, Lepidoptera, Isoptera, Blattodea, Orthoptera, Hemiptera, dan Diptera.
Selain itu, mereka juga melengkapi dietnya dengan serbuk sari, nektar, bunga, getah, dan buah-buahan lainnya. Akan tetapi, itu hanya memiliki kontribusi kecil pada jumlah dietnya secara keseluruhan. Menariknya, kempelon ladi yang berada di penangkaran bahkan pernah terlihat memakan mamalia kecil, lho!
4. Kempelon ladi mempunyai dua vokalisasi yang berbeda
Sumber yang sama menjelaskan bahwa kempelon ladi memiliki dua jenis vokalisasi yang berbeda. Suara 'gar-gair-gar-gair' terdengar parau. Suara tersebut biasa mereka hasilkan saat musim kawin dan ketika melakukan interaksi dengan kelompok lainnya. Mereka juga mengeluarkan seruan serak yang terdengar seperti suara katak. Nadanya rendah dan disuarakan berulang kali untuk mengancam.
Saat sedang makan, hewan ini juga sangat berisik dan sesekali terdengar suara menyeruput dan mengunyah. Tidak hanya itu, kempelon ladi juga mengeluarkan bau manis yang kuat, lho! Akan tetapi, tujuan dari mengeluarkan bau yang manis itu juga masih belum diketahui dengan pasti.
5. Sistem perkawinan kempelon ladi
Walaupun tidak banyak yang diketahui tentang sistem perkawinan kempelon ladi, masih ada beberapa informasi yang tersedia. Mereka pemalu dan pergerakannya cepat sehingga sulit untuk diamati. Musim kawinnya dimulai di musim kemarin. Di Australia biasanya terjadi antara bulan Februari dan Agustus, lalu mencapai puncaknya di bulan Juni hingga Juli. Betina kempelon ladi biasanya melahirkan satu hingga dua bayi. Tidak ada perkembangan rincinya, tetapi betina menggendong anak di punggungnya setelah disapih dan tidak diketahui berapa lama anak-anaknya digendong.
Sangat disayangkan bahwa tidak banyak informasi yang tersedia mengenai kempelon ladi. Akan tetapi, kamu sudah tahu bahwa mereka penyendiri dan pemalu. Tidak hanya itu, sebagai penghuni pepohonan salah satu adaptasinya adalah mampu bergerak cepat di antara cabang pepohonan. Saat ini mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan tidak ada ancaman utama yang berarti, kecuali mereka diburu untuk dijadikan makanan, namun, itu pun belum menjadi suatu ancaman besar.
