5 Fakta Unik Polaris, Bintang yang Muncul Lebih Terang di Agustus

- Polaris adalah bintang paling terang di rasi Ursa Minor dan Bintang Kutub Utara
- Berjarak sekitar 433 hingga 448 tahun cahaya dari Bumi
- Polaris sebenarnya bintang paling terang ke-48 hingga ke-50
Polaris, bintang yang sejak dahulu dikenal sebagai Bintang Kutub Utara, mempunyai pesona tersendiri di langit malam, khususnya bagi para penjelajah, astronom, maupun pengamat langit biasa. Terletak di rasi Ursa Minor, Polaris kerap menjadi penunjuk arah utara yang dapat diandalkan karena posisinya yang hampir tetap di langit.
Menariknya, setiap bulan Agustus, bintang ini tampak bersinar lebih terang di langit malam, memunculkan kembali rasa penasaran akan keunikannya. Namun, Polaris tidak hanya menarik karena fungsinya sebagai penunjuk arah. Bintang ini memiliki sejumlah fakta ilmiah yang mengagumkan. Terdapat lima fakta menarik mengenai Polaris. Daripada penasaran, berikut adalah kelima daftarnya.
1. Bintang paling terang di rasi Ursa Minor dan Bintang Kutub Utara

Polaris, atau nama ilmiahnya Alpha Ursae Minoris, adalah bintang paling terang di rasi Ursa Minor. Bintang ini dikenal karena perannya sebagai Bintang Kutub Utara, yaitu bintang yang berada sangat dekat dengan kutub langit utara dan tampak hampir tidak bergerak di langit malam. Melansir laman constellation, menjadi yang paling terang di Ursa Minor, bintang ini memiliki magnitudo 1,97.
Letaknya yang nyaris tepat di atas kutub langit membuatnya selalu terlihat dari Belahan Bumi Utara sepanjang tahun. Polaris juga menandai ujung ekor dari rasi bintang Ursa Minor. Selain itu, Polaris bukan bintang tunggal, melainkan bagian dari sistem bintang rangkap tiga yang terdiri dari satu bintang super raksasa kuning dan dua bintang pendamping yang lebih kecil.
2. Berjarak sekitar 433 hingga 448 tahun cahaya dari Bumi

Polaris berjarak cukup jauh dari Bumi, yaitu antara 433 hingga 446 tahun cahaya. Pengukuran terbaru dari misi Gaia milik Badan Antariksa Eropa memperkirakan jaraknya sekitar 446 tahun cahaya, sementara pengukuran sebelumnya dari satelit Hipparcos menunjukkan angka yang sedikit lebih dekat.
Ketidakpastian jarak ini muncul karena Polaris adalah bintang variabel Cepheid, yang memiliki fluktuasi cahaya sehingga pengukuran menjadi lebih kompleks. Selain itu, sebagai bagian dari sistem bintang ganda, interaksi antar bintang juga memengaruhi hasil pengamatan. Meskipun angka pastinya bisa bervariasi, yang pasti Polaris bukanlah bintang yang dekat dengan Bumi secara astronomis.
3. Polaris sebenarnya bintang paling terang ke-48 hingga ke-50

Meskipun sering dianggap sangat terang, Polaris sebenarnya hanya berada di peringkat ke-47 dalam daftar bintang paling terang di langit malam menurut astronomy.com. Magnitudo tampaknya berkisar antara 1,97 hingga 2,0, yang tergolong cukup terang tetapi jauh di bawah bintang-bintang seperti Sirius atau Canopus.
Polaris tampak sangat menonjol di langit karena lokasinya di dekat kutub langit, bukan karena kecerahannya semata. Banyak bintang yang lebih terang dari Polaris justru berada di belahan langit lain atau jaraknya lebih dekat ke Bumi. Maka dari itu, meskipun memiliki reputasi besar, Polaris tidak masuk ke dalam daftar 10 besar bintang paling terang yang terlihat dari Bumi.
4. Di Kutub Utara, bintang ini tampak hampir tepat di atas kepala

Salah satu keunikan Polaris adalah posisinya yang hampir tidak berubah di langit malam. Di Kutub Utara, Polaris terlihat hampir tepat di zenit, yaitu di atas kepala. Hal ini terjadi karena posisi Polaris yang sangat dekat dengan kutub langit utara, yang merupakan proyeksi sumbu rotasi Bumi. Seiring Anda bergerak ke selatan dari kutub, Polaris akan tampak semakin rendah di cakrawala bagian utara.
Ketika berada di khatulistiwa, Polaris akan berada tepat di garis cakrawala, dan jika berada di Belahan Bumi Selatan, bintang ini akan sepenuhnya tidak terlihat. Stabilitas posisi Polaris ini menjadikannya bintang penunjuk arah utara bagi para pelaut dan pengelana sejak ribuan tahun lalu. Itulah mengapa Polaris sering disebut sebagai kompas langit.
5. Kecerahan bintang ini meningkat selama ribuan tahun

Salah satu fakta tentang Polaris adalah bahwa kecerahannya tidak tetap. Pengamatan dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa Polaris telah mengalami peningkatan kecerahan. Dalam dua abad terakhir, tercatat kecerahannya meningkat sekitar dua setengah kali lipat. Walaupun sempat mengalami penurunan pada awal 1990-an, Polaris kembali menunjukkan peningkatan sejak akhir dekade tersebut.
Sebagai bintang variabel Cepheid, perubahan ini sebenarnya wajar, namun tingkat perubahannya membuat para ilmuwan cukup bingung. Bahkan, studi dari teleskop luar angkasa seperti Hubble menunjukkan bahwa perubahan kecerahan ini berkaitan dengan aktivitas internal bintang serta interaksi dengan bintang pendampingnya.
Di bulan Agustus, saat langit cerah dan minim awan, Polaris tampak lebih jelas dan lebih bersinar dibandingkan bulan-bulan lainnya. Bulan ini menjadi waktu yang sempurna untuk mengamati dan mengapresiasi keindahannya.