5 Fakta Unik Rufous-tailed Jacamar, Jantan Menaklukkan Betina dengan Makanan!

- Wilayah penyebaran rufous-tailed jacamar mencakup Meksiko hingga Argentina, serta beberapa negara lain di Amerika Selatan
- Rufous-tailed jacamar berburu dengan teknik mengamati mangsa dari tempat bertenggernya dan memiliki kemampuan membedakan kupu-kupu yang bisa dimakan
- Nyanyian rufous-tailed jacamar terdengar tajam dan jantan menangkap mangsa untuk pasangannya selama musim kawin
Ada banyak burung indah yang nyanyian serta perilakunya menarik untuk diketahui. Burung yang akan diperkenalkan kali ini adalah rufous-tailed jacamar, spesies burung dunia baru. Mereka berada dalam famili Galbulidae dan memiliki nama ilmiah Galbula ruficauda. Panjang tubuhnya kisaran 22-25 sentimeter, paruhnya sepanjang 5 sentimeter dan beratnya 18-28 gram. Spesies ini tampak mencolok dengan bagian atas berwarna hijau metalik. Sebagian besar bagian bawahnya berwarna oranye.
Untuk membedakan jantan dan betina, coba perhatikan bagian tenggorokannya. Milik jantan berwarna putih, berbeda dengan betina yang warnanya kuning kemerahan. Selain itu, bagian bawah betina cenderung lebih pucat. Karena kamu sudah tahu cirinya, sekarang saatnya mengetahui bagaimana mereka hidup di alam liar melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran rufous-tailed jacamar

Sebagian besar populasi rufous-tailed jacamar terbentang dari bagian selatan Meksiko hingga bagian utara Argentina. Mereka juga berada di Kosta Rika, Ekuador, Kolombia, Brasil serta Trinidad and Tobago. Burung ini menghuni habitat seperti tepian hutan yang bersemak, hutan galeri, semak-semak regenerasi kedua, aliran dan tepian sungai, rawa dan sabana dengan pepohonan yang tersebar. Animalia menginformasikan bahwa burung ini terlihat di daratan rendah hingga ketinggian 900 meter, jarang di ketinggian 1.300 meter.
2. Berburu di tempat bertenggernya

Teknik berburu dari rufous-tailed jacamar adalah mengamati mangsa dari tempat bertenggernya. Setelah mengunci keberadannya, mereka akan terbang cepat untuk menangkapnya. Salah satu serangga yang sering diburunya adalah Agelaia civina, sejenis tawon. Menu makan lainnya berupa lalat, kumbang, lebah, capung dan kupu-kupu.
Menariknya lagi, burung ini bisa membedakan antara kupu-kupu yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan, lho. Rufous-tailed jacamar membedakannya dari bentuk tubuhnya. Kemampuan identifikasi yang sangat berguna!
3. Nyanyiannya terdengar tajam

Salah satu bagian paling menarik dari mengamati burung adalah mendengarkan nyanyiannya secara langsung. Jenis nyanyian dari rufous-tailed jacamar terdengar cepat dan diakhiri dengan beberapa nada, itu seperti 'peeo-peeo-peea-pee-pee-pe-pe-pe-pe-illl'. Nyanyian panjang dari jantan bervariasi, terdengar melodis atau berdengung.
Ada bunyi seperti cuitan, nada berulang dan bergetar yang cepat serta 'pee-pee-pee' bernada rendah. Ada juga panggilan berdering yang terdengar tajam seperti 'peeup', biasanya diulang sebanyak 3-10 kali oleh jantan dan betina, dilansir Oiseaux Birds.
4. Jantan menangkap mangsa untuk pasangannya

Selama musim kawin, jantan melakukan ritual pertunjukan dengan banyak usaha. Mereka akan menangkap serangga untuk pasangannya, lalu menawarkan bagian yang bisa dimakan. Biasanya mangsa yang diberikan tanpa sayap atau sudah dihilangkan bagian kerasnya. Keduanya bertengger berdampingan, jantan akan menganggukkan kepalanya ke berbagai arah serta mengangkat ekornya ke atas dan bawah.
Semua gerakan tersebut diiringi oleh vokalisasi khusus, lho. Jantan biasanya mengeluarkan suara bernada rendah, sementara suara betina berdesing dan terdengar cepat. Selain itu, mereka bergantian untuk bertengger, saling mengangkat ekor dan membungkuk bersama.
5. Sistem perkawinan rufous-tailed jacamar

Untuk menempatkan telurnya, jantan dan betina bekerja sama untuk menggali lubang sarang. Biasanya terletak di tebing berpasir, di dalam sarang rayap atau di akar pohon tumbang. Sarangnya ditempatkan di permukaan tanah atau di ketinggian tiga meter. Lubang sarangnya sedalam 20-50 sentimeter.
Betina bertelur 2-4 butir yang dierami oleh kedua induknya secara bergantian selama 19-23 hari. Betina biasanya bertugas untuk mengerami telur di malam hari. Setelah telurnya menetas, induk biasanya mencari makan hingga jarak 50 meter dari sarang. Anaknya baru bisa terbang pada usia 20-26 hari setelah menetas.
Rufous-tailed jacamar punya cara sendiri untuk memikat pasangan kawinnya, khususnya jantan yang melakukan banyak upaya agar betina luluh. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN. Sayangnya, tidak ada informasi mengenai total populasinya, tapi trennya mengalami penurunan.