Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Vesta (nationalgeographic.com/NASA)

Asteroid merupakan batuan antariksa yang mengorbit matahari seperti planet dan benda langit lainnya di tata surya. Salah satu asteroid yang cukup dikenal adalah Vesta. Asteroid terbesar kedua setelah Ceres di sabuk asteroid yang letaknya ada di antara orbit Mars dan Jupiter. Bentuk Vesta begitu besar sehingga banyak yang menganggapnya sebagai planet daripada gumpalan batu.

Vesta memiliki permukaan berbatu dan penuh kawah yang memberikan petunjuk tentang sejarah tabrakan dahsyat miliaran tahun lalu. Vesta juga merupakan asteroid paling terang di antara sabuk asteroid lainnya. Bahkan wahana antariksa milik Nasa menemukan sebuah gunung di asteroid Vesta. Yuk, simak ulasan lengkapnya tentang fakta menarik Vesta di bawah ini.

1.Asteroid terbesar kedua

asteroid vesta (science.nasa.gov)

Vesta adalah salah satu objek terbesar di sabuk asteroid. Diameternya rata-rata 525 kilometer atau sekitar 326 mil. Dilansir Science Nasa, Vesta adalah benda paling masif kedua di sabuk asteroid, setelah planet kerdil Ceres. Beratnya mencakup hampir 9% dari total massa semua asteroid. Hanya planet kerdil Ceres yang lebih masif di wilayah puing-puing berbatu antara Mars dan Jupiter.

Wahana antariksa Dawn milik NASA telah mengitari Vesta dari 16 Juli 2011 hingga 5 September 2012. Wahana tersebut menemukan bahwa asteroid raksasa itu hampir berbentuk bulat, sehingga hampir diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Tidak seperti asteroid lainnya, Vesta telah terbagi menjadi tiga lapisan yaitu kerak di bagian luar, mantel di bagian tengah, dan inti di bagian dalam. Karakteristik tersebut dikenal sebagai diferensiasi yang juga terjadi pada planet seperti Bumi, Mars, dan Venus.

2.Permukaannya mirip seperti bulan

asteroid vesta (science.nasa.gov)

Vesta adalah asteroid paling terang di langit sehingga mudah terlihat dari Bumi dengan mata telanjang. Vesta adalah asteroid pertama kali yang dikunjungi dari empat asteroid terbesar Ceres, Vesta, Pallas, dan Hygiea. Misi Dawn mengorbit Vesta di tahun 2011 memberikan wawasan baru tentang dunia berbatu ini.

Dilansir Space, di antara asteroid lainnya, Vesta terkenal unik. Vesta memiliki bercak terang dan gelap di permukaannya mirip seperti bulan. Dari pengamatan berbasis darat menentukan bahwa asteroid tersebut memiliki daerah basaltik. Basaltik yang berarti bahwa lava pernah mengalir di permukaan Vesta. Bentuknya tidak beraturan, kira-kira seperti sferoid oblate atau istilahnya bola yang agak remuk.

3.Tabrakan dahsyat miliaran tahun lalu

ilustrasi tabrakan asteroid vesta (nature.com/Martin Jutzi)

Wahana antariksa Dawn milik NASA yang bertugas menjelajahi dua dunia sabuk asteroid, menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mengorbit Vesta. Hasil gambar wahana antariksa yang dikirim ke bumi, menunjukkan bahwa di sepanjang ekuator Vesta terdapat palung-palung besar yang ukurannya sebanding dengan Grand Canyon. Ternyata hal itu menunjukkan sebuah benturan besar yang bergema begitu dahsyat melalui Vesta sehingga benar-benar berubah bentuk, dan meninggalkan bekas luka di sepanjang ekuatornya.

Dilansir National Geographic, benturan besar tersebut terjadi lebih dari satu miliar tahun lalu yang ternyata adalah yang kedua dari dua tabrakan dahsyat di kutub selatan Vesta. Tabrakan pertama, sekitar dua miliar tahun lalu menciptakan cekungan Veneneia yang lebarnya sekitar 400 kilometer. Tabrakan kedua menghancurkan kawah yang sudah ada sebelumnya, membentuk cekungan tumbukan Rheasilvia yang berdiameter 500 kilometer di atas kawah pertama. Ketika debu dari tabrakan itu mengendap, kutub selatan Vesta yang hancur telah tumbuh menjadi gunung yang sangat besar.

4.Gunung di kutub selatan

gunung di asteroid vesta (jpl.nasa.gov)

Wahana antariksa milik NASA menunjukkan bahwa Vesta memiliki sebuah gunung yang tingginya kurang lebih 22 km. Lebih tinggi tiga kali lipat dari Gunung Everest, gunung paling tinggi di Bumi. Bagian kaki gunungnya seluas 180 km. Gunung tersebut berada di kutub selatan Vesta. Ketinggian gunung tersebut membuatnya hampir setinggi Olympus Mons, gunung raksasa berapi di Mars. Olympus Mons merupakan gunung tertinggi di tata surya. Ketinggiannya menjulang sekitar 15 mil atau sekitar 24 kilometer di atas permukaan Mars.

5. Protoplanet yang gagal jadi planet

protoplanet (sciencephotogallery.com)

Vesta memiliki keistimewaan daripada asteroid lainnya. Vesta sebenarnya adalah protoplanet atau embrio planet yang gagal berkembang menjadi planet. Ada beberapa hal yang menunjukkan Vesta sebagai protoplanet. Vesta adalah benda induk dari meteorit yang dikenal sebagai akondrit basaltik HED atau pengelompokan jenis howardite, eucrite, dan diogenite. Selain itu, Vesta juga memiliki inti besi yang mampu menghasilkan medan magnet yang serupa dimiliki oleh Bumi. Permukaannya lebih menyerupai planet batuan daripada asteroid.

Sayangnya Vesta berada di tempat yang tidak tepat antara orbit Mars dan Jupiter. Di mana gravitasi Jupiter berpengaruh sangat besar sehingga protoplanet ini tidak bisa berakreasi (bergabung) satu sama lain. Di sabuk asteroid benda-benda juga bergerak dengan sangat cepat sehingga memungkinkan untuk terjadi tabrakan satu sama lain. Kecepatan inilah yang kemungkinan menghancurkan Vesta menjadi planet.

Dengan karakteristiknya yang unik, Vesta bukan asteroid biasa. Namun, sebuah protoplanet yang luar biasa memberikan wawasan tentang sejarah awal tata surya. Strukturnya yang menyerupai planet, bentuknya yang tak beraturan, serta munculnya gunung menjadikan Vesta sebagai objek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team