Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Wire Coral Goby, Punya Hubungan Simbiosis dengan Karang

Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)
Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)
Intinya sih...
  • Ikan wire coral goby memiliki tubuh transparan dengan panjang maksimal 4 cm, dan tersebar di perairan hangat di berbagai wilayah seperti Indonesia, Filipina, dan Australia.
  • Wire coral goby hidup di terumbu karang dan memiliki hubungan simbiosis mutualisme dengan karang dari genus Cirrhipathes, dimana ikan ini membantu membersihkan alga beracun dan lendir-lendir di sekitar karang.
  • Penelitian terhadap wire coral goby masih minim karena kemampuan kamuflasenya yang baik dan gerakannya yang cepat, serta ikan ini dapat mengubah jenis kelaminnya saat ada ketidakseimbangan gender di lingkungannya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Biasanya ikan berukuran kecil nan mungil tidak terlalu terkenal dan jarang dibahas. Nah, salah satu ikan yang mengalami hal tersebut adalah Bryaninops yongei atau wire coral goby. Tubuhnya memang kecil dan ia sangat sulit diidentifikasi, namun hewan ini menyimpan banyak hal unik, lho. Mulai dari ciri fisiknya, kebiasannya, sampai hubungannya dengan hewan lain sangat menarik untuk dibahas.

Sebagai contoh, ikan ini memiliki tubuh transparan. Walau kecil, wire coral goby mempunyai kecepatan yang sangat tinggi. Tak hanya itu, hewan ini juga memiliki hubungan simbiosis yang kuat dengan terumbu karang. Nah, kali ini kita akan membahas semua hal unik tersebut agar kamu lebih mengenal ikan kecil ini.

1. Tubuhnya panjang dan transparan

Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)
Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Laman Reefapp menjelaskan kalau wire coral goby merupakan ikan mungil dengan panjang maksimal yang hanya 4 centimeter. Badannya sendiri memanjang, siripnya kecil, dan tubuhnya transparan. Tentunya, tubuh transparan ini sangat unik dan membuat ikan ini bisa bersembunyi dengan lebih sempurna. Nah, untuk menyempurnakan kemampuan kamuflasenya, tubuh ikan ini juga dihiasi oleh corak garis berwarna jingga atau merah yang mana membuatnya menyatu dengan karang.

2. Bisa menyelam hingga kedalaman 40 meter

Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)
Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Tapi dibalik ukurannya yang kecil ternyata ikan ini memiliki penyebaran yang luas, lho. Dilansir GBIF, wire coral goby bisa ditemukan di perairan hangat yang berlokasi di Afrika Selatan, Timur Tengah, Madagaskar, Filipina, Jepang, Malaysia, Indonesia, Papua Nugini, Australia, dan Oseania. Karenanya, kamu tak boleh meremehkan ikan ini hanya karena ukurannya yang kecil.

Lebih lanjut, wire coral goby sangat suka tinggal di area terumbu karang. Biasanya, ia terlihat hidup sendiri atau berpasang-pasangan. Wire coral goby juga tidak bisa menyelam terlalu dalam. Tercatat, ikan ini hanya mampu menyelam hingga kedalaman 45 meter. Hal ini tidak mengherankan mengingat area karang yang jadi habitatnya tak bisa ditemukan di laut dalam.

3. Punya hubungan simbiosis mutualisme dengan terumbu karang

Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)
Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Tak cuma hidup di karang, ternyata hewan ini juga memiliki hubungan simbiosis mutualisme dengan karang, lho. Spesifiknya, hubungan tersebut terjadi antara wire coral goby dengan karang dari genus Cirrhipathes, jelas iNaturalist. Dalam hal ini, karang Cirrhipathes akan mengeluarkan sinyal kimia. Nah, sinyal tersebut akan ditangkap oleh ikan ini dan membuatnya mendekat dan hidup di karang.

Saat hidup di karang, wire coral goby mendapat makanan, tempat tinggal, dan perlindungan dari predator. Di sisi lain, karang Cirrhipathes juga terbantu karena ikan ini memakan alga beracun dan lendir-lendir yang ada di sekitar karang. Alhasil, keduanya sama-sama diuntungkan.

4. Sulit diobservasi karena bisa kabur dengan sangat cepat

Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)
Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Saat ini penelitian dan observasi terhadap wire coral goby masih terbilang minim. Hal tersebut dapat terjadi karena dua hal, yaitu kemampuan kamuflasenya yang baik dan gerakannya yang cepat. Pertama, saat sudah berada di karang ia akan sulit diidentifikasi. Kemudian, saat merasa terancam ikan ini akan berakselerasi secepat kilat sehingga sangat sulit untuk diobservasi, jelas Atlas of Living Australia. Namun para ahli tetap berusaha untuk meneliti ikan ini. Kita hanya berharap supaya penelitian dan observasi terhadap wire coral goby terus dilakukan.

5. Bereproduksi dengan mekanisme benthic spawning

Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)
Wire coral goby (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Laman Fishbase menjelaskan kalau wire coral goby melakukan reproduksi dengan teknik  benthic spawning. Artinya, ikan ini akan menyebarkan telur-telurnya di dasar laut dan pembuahan akan dilakukan secara eksternal. Karena hal tersebut, ikan ini tidak perlu melakukan penetrasi seksual. Tak hanya itu, wire coral goby juga bisa mengubah jenis kelaminnya saat ada ketidakseimbangan gender di lingkungannya. Kemampuan tersebut cukup unik karena jarang dimiliki oleh hewan lain.

Ikan kecil seperti wire coral goby bukanlah ikan sembarangan. Justru, ikan-ikan kecil menyimpan berbagai hal unik di tubuh mungilnya. Dalam hal ini, wire coral goby bisa mengganti kelamin, memiliki hubungan simbiosis dengan karang, bahkan punya gerakan super gesit. Karenanya, kita harus menjaga eksistensi dan kehidupannya. Jangan rusak laut, buanglah sampah pada tempatnya, dan dukung upaya konservasi yang dilakukan berbagai pihak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Hewan Ini Punya Peran Penting dalam Penelitian Antariksa

14 Des 2025, 12:01 WIBScience