5 Hewan Mamalia Unik yang ada di Gurun Gobi, Mongolia

Snow Leopard atau macan tutul putih memiliki habitat utama di Kawasan Asia Tengah, antara Gurun Gobi hingga area pengunungan yang ada di sekitar Afghanistan dan Rusia, di mana berhabitat di ketinggian 3.000-4.000 meter dari permukaan laut.

Macan ini adalah karnivora pemuncak di area ini, yang memangsa berbagai macam hewan terutama kambing gunung. Sayangnya hewan eksotis ini masuk dalam kategori terancam, akibat banyaknya perburuan liar untuk mendapatkan kulitnya sehingga membuat populasinya menurun tiap tahunnya. 

Beruang Gobi merupakan spesies beruang yang masih satu keluarga dengan Beruang Coklat, yang memiliki habitat utama di Gurun Gobi. Beruang bernama latin Ursus arctos gobiensis ini sudah sangat jarang ditemui dan diperkirakan hanya terdapat 30 beruang dewasa di alam liar pada tahun 2009. Sementara makanan utamanya berupa akar-akaran, buah beri dan tanaman lainnya, terkadang juga memangsa tikus atau hewan kecil lain.

Asian Ibex atau disebut juga dengan Siberian Ibex adalah salah satu hewan yang tinggal di Gurun Gobi dan sepanjang pegunungan yang ada di Siberia. Selain itu kambing ini memiliki habitat di area pegunungan, semi-gurun dan gurun.

Spesies ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan jenis Ibex lainnya, dengan panjang tubuh 88-110 meter dan berat 60-130 kg. Hewan ini menjadi mangsa dari berbagai hewan, terutama snow leopard, beruang cokelat, serigala dan lainnya.

Wild Bactrian camel menjadi hewan asli yang tinggal di Gurun Gobi perbatasan antara Cina dan Mongolia. Mamalia ini memiliki hubungan dekat dengan Bactrian camel, di mana keduanya memiliki dua punuk dan asli dari Asia Tengah, tetapi berdasarkan penelitian ternyata keduanya secara genetika telah terpisah sejak 1,1 juta tahun lalu.

Unta ini termasuk dalam kategori hewan yang sangat terancam punah, yang mana diperkirakan hanya terdapat 1.400 spesies di alam liar. 

Terakhir ada hewan unik Mongolian wild ass yang menjadi mamalia asli dari Gurun Gobi, masuk dalam keluarga Equidae yang masuk dalam wilayah Mongolia dan Cina. Habitat utama hewan ini berada pada area kering dan gurun, serta makanan utamanya berupa rumput dan semak belukar di area gurun.

Hewan ini masuk dalam ketegori terancam karena adanya perburuan liar dan serangan dari hewan pemangsa, serta diperkirakan tersisa  42.000 ekor di Mongolia dan 5.000 ekor di Cina.

Yuk, kita jaga kelestarian hewan-hewan di atas agar tak benar-benar punah populasinya.