Jarang Dieskpos, Ini 5 Hewan yang Berhasil Selamat dari Kepunahan

Burung beo perut oranye (Neophema chrysogaster) adalah burung beo kecil endemik Australia Selatan, dan satu dari tiga spesies burung beo yang bermigrasi. Burung beo perut oranye adalah burung beo kecil dengan panjang sekitar 20 cm (8 inci); jantan dewasa memiliki kepala, leher dan bagian atas berwarna hijau cerah, dan dada, perut dan panggul berwarna kuning kehijauan.

Pada 2017, hanya tiga burung beo betina perut oranye yang tersisa di alam liar. Berita baiknya, di awal tahun 2018 menjadi 23 burung yang tiba di lokasi berkembang biaknya di hutan belantara barat daya Tasmania.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa mereka berisiko punah dalam lima tahun. Tetapi musim dingin tepat 2019, lebih dari 118 burung tercatat terbang ke utara selama musim tersebut. Ini adalah pertama kalinya populasi burung beo perut oranye mencapai 100 ekor dalam lebih dari satu dekade.

Seperti yang dilaporkan Miami Herald, hanya ada empat dari kupu-kupu swallowtail yang pernah melimpah ini dapat ditemukan di daerah asalnya di Florida Selatan pada tahun 2012. Para peneliti di University of Florida langsung membantu mereka, dan dua tahun kemudian program pemuliaan mereka membuahkan hasil 1.000 larva, dari mana 50 kupu-kupu dewasa dan 200 ulat dilepaskan ke Taman Nasional Biscayne. Hingga tahun 2016, ratusan kupu-kupu telah dilepaskan ke habitat aslinya.

Kelelawar yang bernama ilmiah Leptonycteris yerbabuenae adalah kelelawar berukuran sedang yang ditemukan di Amerika Tengah dan Utara.

Mamalia bersayap yang menggemaskan ini penting untuk menyerbuki agave yang digunakan untuk membuat tequila dinyatakan terancam punah pada tahun 1998. Hal imbas dari program pemberantasan dan hilangnya habitat yang dimaksudkan untuk menargetkan kelelawar vampir pembawa rabies.

Tapi 29 tahun kemudian, kelelawar ini menjadi spesies pertama yang dihapus dari daftar spesies terancam punah AS. Ini terjadi berkat perlindungan untuk gua dan tambang tempat tinggal kelelawar baik Amerika Serikat maupun di Meksiko serta usaha memulihkan jumlah mereka. Sampai sekarang ada lebih dari 200.000 ekor dari mereka sekarang terbang di langit malam. Namun sayangnya, sekitar 500 spesies telah punah dalam satu abad terakhir.

Saiga adalah sejenis antelop yang berhabitat di kawasan Stepa Eurasia, antara pegunungan Carpathia dan pegunungan Kaukasus hingga kawasan Mongolia. Tadinya mereka ditemukan hingga wilayah Tanah Genting Bering pada zaman Pleistosen. Saiga dimasukkan ke dalam kategori kritis oleh IUCN.

Penghuni stepa yang berwajah manis di bekas Uni Soviet ini entah bagaimana secara ajaib berhasil bertahan dari dua kematian besar-besaran selama 30 tahun terakhir yang menyebabkan populasinya anjlok dari lebih dari satu juta menjadi kurang dari 50.000. Ahli konservasi berhasil menghentikan maraknya perburuan hewan berkuku kecil ini.

Berang-berang laut adalah seekor mamalia laut yang berasal dari pesisir utara dan timur Samudera Pasifik Utara. Berang-berang laut dewasa biasanya memiliki berat sekitar 14 dan 45 kg, membuatnya menjadi anggota terbesar dari keluarga cerpelai, tetapi merupakan salah satu mamalia laut terkecil.

Seperti yang dilaporkan National Geographic spesies laut ini hanya 2.000 yang masih ada pada tahun 1911. Hal ini imbas dari 200 tahun terperangkap karena bulunya yang berkilau dan dianggap sebagai salah satu barang hiasan yang mahal dan berbau magis. Baiknya, praktik itu akhirnya perlahan menghilang. Secara global, populasi telah pulih menjadi sekitar 100.000 ekor bahkan akan menjadi lebih banyak setiap tahunnya.

Nah, itulah lima hewan yang jarang kita dengar namanya namun telah berhasil selamat dari kepunahan yang menimpanya. Semoga semakin banyak yang terselamatkan ya!