5 Spesies Ikan Punya Organ Pernapasan Tambahan, Tak hanya Insang

Ikan adalah vertebrata dan filumnya, chordata hidup di berbagai perairan baik laut, sungai dan sebagainya dan bernapas menggunakan insang. Ikan dilengkapi dengan sirip dan sisik dan berkembang biak dengan cara bertelur, meskipun beberapa spesies bersifat vivipar (melahirkan).
Insang adalah organ pernapasan utama ikan berfungsi untuk menyerap oksigen yang terlarut di dalam air. Insang terletak di sisik kepala dan tertutup oleh operculum yakni semacam pelat yang melindungi insang. Namun tak semua ikan bernapas dengan murni insang. Beberapa spesies juga mengembangkan organ lain sebagai alat pernapasannya.
Perlu kamu ketahui, spesies ikan yang mempunyai kelebihan tersebut sebenarnya tidak banyak. Simak sekarang untuk mengetahui lebih dalam.
1. Lungfish

Selain insang, lungfish memiliki paru-paru yang berasal dari kandung kemih renang, organ digunakan sebagai daya apung. Permukaan air adalah kondisi di mana kandungan oksigen sangat sedikit. Dengan paru-parunya, lungfish bisa bertahan hidup dengan menghirup udara atmosfer. Misalnya lungfish australia dapat bertahan di permukaan selama 40-50 menit. Sementara, lungfish afrika hanya mampu melakukannya selama 30 menit.
Dilansir Britannica, lungfish menghirup udara yang datang dari permukaan dengan membuka mulutnya lebar-lebar disertai dengan suara khas. Lungfish adalah ikan yang berenang di danau, rawa dan air yang bergerak lambat di kawasan Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Lungfish berwarna coklat atau abu-abu dan terkadang berbintik-bintik putih pada beberapa spesies.
2. Gabus

Dari sekian banyak ikan, gabus memiliki kemampuan tidak biasa yakni dapat bernapas di luar air. Sebab, gabus diketahui memiliki organ khusus berdekatan dengan insangnya benama suprabranchial. Hal ini memungkinkannya dapat menyerap oksigen langsung dari udara melalui mulutnya. Gabus mampu bertahan hidup di luar air selama 4 hari. Saat musim panas, gabus keluar dari air untuk dapatkan lebih banyak oksigen.
Secara alami, gabus ditemukan di China dan Rusia. Dalam perkembangannya, gabus tersebar juga ke Jepang, Asia Tengah, Amerika dan sebagainya. Jenis air alami bagi gabus adalah air tawar, namun mereka juga bisa beradaptasi di air payau, kolam, danau, rawa dan sungai, terang Nationalgeographic.
3. Arapaima

Arapaima memiliki kandung kemih oksigen berfungsi untuk menghirup udara dari permukaan air menggunakan mulutnya. Ya, arapaima mampu beradaptasi di air dengan kadar oksigen rendah, berlumpur dan dangkal. Senada dengan itu, arapaima dapat bertahan hidup di luar air selama lebih dari 24 jam. Arapaima merupakan ikan air tawar terbesar di dunia dengan panjang 10 kaki dan berat hingga 200 kg.
Arapaima biasanya ditemukan di Peru, Guyana dan Brasil. Jadi mereka juga ditemukan di zona cekungan Sungai Amazon sekaligus menjadikan mereka pembeda dengan kebanyakan ikan yang berenang di Amazon. Lantaran memiliki lapisan sisik yang keras, membuat arapaima dewasa memiliki sedikit predator alami. Caiman hutan hujan diketahui sebagai predatornya.
4. Lele

Lele mempunyai organ labirin sebagai organ pernapasan tambahan rupanya seperti lipatan-lipatan tipis. Lele membuka mulutnya dan menelan udara yang masuk ke rongga labirin. Adaptasi ini memungkinkan lele bertahan hidup dalam kondisi perairan dengan kadar oksigen rendah dan kondisi lembab di daratan.
Semua spesies lele hidup di perairan setiap benua kecuali Antartika. Ikan lele paling beragam ditemukan di Amerika Selatan yang tropis, Afrika dan Asia. Alasan lele disebut “catfish” karena mereka memilki kumis di dekat mulutnya seperti kumis kucing. Lele memiliki sirip pungung dengan dua duri. Lele adalah salah satu ikan yang populer sebagai hidangan.
5. Cupang

Cupang memiliki organ khusus dinamakan organ labirin. Saat melompat keluar dari air atau menjulurkan kepalanya ke permukaan, capung mendapatkan udara melalui mulutnya. Organ labrin terletak di rongga kepala bagian atas. Capung memanfatkan kelebihannya ini untuk berburu serangga darat sebagai diet tambahannya ketika berada di daratan.
Cupang biasanya berada di danau, sungai, kolam kecil, perairan dangkal dan keruh. Cupang umumnya ditemukan di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja dan Indonesia. Capung dikenal tangguh melawan sesamanya. Pertarungan dari saling menggigit sirip dan menyebabkan luka fisik. Cupang menawarkan warna hijau, merah, oranye, merah muda dan banyak lagi.
Beberapa ikan memungkinkan untuk bertahan hidup di daratan selama berjam-jam bahkan berhari-hari. Beberapa ikan juga familiar di mata kita sebagai orang Indonesia yakni cupang dan lele. Nah, itulah spesies ikan yang punya organ pernapasan ganda jarang ditemukan di banyak ikan.