5 Ular Berkepala Besar dari Genus Boiga yang Tinggal di India

Sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, sekitar 7–8 persen spesies yang ada di dunia dapat ditemukan di India. Negara ini dihuni oleh lebih dari 91.200 spesies hewan dan 45.500 spesies tumbuhan. Termasuk ular, yang jumlahnya hampir 300 spesies (sekitar 180 spesies tidak berbisa dan sisanya berbisa).
Salah satu ular yang hidup di India adalah cat snakes, yang berasal dari genus Boiga. Mereka mempunyai beberapa ciri khas, yakni kepala yang relatif besar (bila dibandingkan dengan proporsi tubuhnya) dan mata yang mirip kucing. Kenali deretan ular berkepala besar di India berikut ini, yuk! Mereka semua berasal dari genus Boiga.
1. Boiga andamanensis

Mula-mula, mari kita awali dengan Boiga andamanensis alias Andaman cat snake. Seperti namanya, mereka hanya dapat dijumpai di Kepulauan Andaman, India. Kawasan ini terdiri dari 836 pulau, namun kurang lebih hanya 38 pulau saja yang dihuni oleh manusia.
Panjangnya rata-rata 85 sentimeter, tetapi bisa tumbuh hingga 149 sentimeter. Sebagai hewan nokturnal, mereka aktif di malam hari untuk mencari kadal, tokek, tikus, katak pohon, dan kelelawar. Bisanya tergolong ringan, yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa berukuran kecil.
2. Boiga cyanea

Selanjutnya adalah Boiga cyanea, yang juga dikenal sebagai green cat snake. Di India, mereka menghuni Sikkim, Assam, West Bengal, Arunachal Pradesh, Kepulauan Andaman dan Nicobar, serta Darjeeling dan Jalpaiguri. Selain itu, juga tersebar di negara-negara lain, seperti Bangladesh, Bhutan, China, Kamboja, Laos, Vietnam, Nepal, Myanmar, Thailand, dan Malaysia.
Ular yang panjang maksimalnya 190 sentimeter ini bersifat arboreal (menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon). Mereka bertelur sebanyak 7–14 butir dan akan menetas dalam 85 hari. Tubuhnya berwarna cokelat kemerahan dengan kepala hijau ketika baru menetas, lalu berubah warna saat berusia 8–9 bulan.
3. Boiga dightoni

Boiga dightoni mempunyai beberapa julukan, antara lain Pirmad cat snake dan Travancore cat snake. Dinamai demikian karena mereka berasal dari Peermade (sebuah tempat di Kerala yang terletak pada ketinggian 1.006 meter). Selain itu, mereka juga dilaporkan terlihat di Perbukitan Ponmudi dan Perbukitan Travancore di Negara Bagian Kerala, serta Perbukitan Anaimalai dan Perbukitan Palni di Negara Bagian Tamil Nadu.
Pemakan kadal dan bunglon ini dapat tumbuh sepanjang 110 sentimeter. Karena bisanya ringan, efeknya bagi manusia hanya nyeri dan bengkak di lokasi gigitan. Status konservasinya data deficient karena informasi mengenai populasinya sangat kurang.
4. Boiga flaviviridis

Bergeser ke Boiga flaviviridis atau yellow-green cat snake, yang berwarna hijau kekuningan dengan garis-garis hitam. Kamu bisa menemukannya di Eastern Ghats, pegunungan yang membentang sejauh 1.750 kilometer di Semenanjung India bagian timur. Di siang hari, mereka bersembunyi di antara bebatuan, retakan tanah, atau di sekitar tumbuhan berduri. Ketika malam tiba, mereka akan keluar untuk berburu kadal, katak, dan hewan pengerat.
Walau dapat tumbuh hingga 100 sentimeter, rata-rata panjangnya cuma 70 sentimeter. Karena sifatnya yang pemalu, mereka jarang menyerang dan lebih sering menghindar. Sayangnya, mereka kerap dibunuh karena dikira Trimeresurus gramineus alias bamboo pit viper.
5. Boiga forsteni

Last one, mari kita akhiri dengan Boiga forsteni alias Forsten’s cat snake. Nama ilmiahnya diambil dari Eltio Alegondas Forsten, naturalis berkebangsaan Belanda. Kamu bisa menjumpainya di hampir setiap sudut India, seperti Uttar Pradesh, Kerala, Gujarat, Sikkim, Tamil Nadu, West Bengal, dan masih banyak lagi. Mereka juga menjelajah hingga Nepal dan Sri Lanka.
Sebagai salah satu spesies terpanjang dalam genus Boiga, mereka mampu tumbuh sampai 2,3 meter! Itulah kenapa, efek gigitannya lebih serius daripada spesies yang lebih kecil. Ular yang dapat bertelur sebanyak 5–10 butir ini diberi label least concern karena ancaman kepunahannya rendah dan populasinya masih melimpah.
Ternyata, ular-ular dari genus Boiga cukup colorful dengan motif yang berbeda-beda, ya? Meski bisanya tidak mematikan, tetaplah menjaga jarak dan jangan mengganggu mereka!