5 Fakta Reptil Anole Air, Bernapas di Dalam Air dengan Cara Unik

Pernah dengar reptil bernama anole (genus Anolis)? Mereka merupakan kadal berukuran kecil dan jadi salah satu keluarga reptil paling sukses di dunia karena mereka terdiri atas 436 spesies berbeda. Salah satu spesies anole yang sangat menarik untuk dibahas adalah anole air (Anolis aquaticus).
Secara penampilan, anole air mirip seperti kerabat mereka yang lain. Kadal ini punya tubuh yang panjangnya sekitar 7 cm dan sisik berwarna hijau, biru, atau cokelat di bagian punggung dan perak di bagian perut. Yang membedakan anole air dari kerabat mereka yang lain adalah semacam kulit khusus di area kepala mereka. Nah, kulit tersebut memiliki fungsi unik yang akan kita bahas beserta fakta-fakta lain dari kadal yang satu ini. Kalau penasaran dan ingin kenalan dengan anole air, langsung simak pembahasannya di bawah ini, ya!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Keluarga anole merupakan reptil yang secara eksklusif tersebar di benua Amerika Utara dan Amerika Selatan. Hal yang sama juga berlaku untuk anole air. Dilansir Reptile Database, kadal ini dapat ditemukan di sekitaran Kosta Rika dan Panama. Tentunya, habitat utama mereka berada di kawasan subakuatik yang terdapat di hutan hujan tropis.
Lebih spesifik lagi, anole air tak pernah berada jauh dari sumber air, semisal sungai dengan aliran yang tenang. Di sana, kadal ini bisa memperoleh tempat berlindung sekaligus sumber mencari makanan yang berlimpah. Berbicara soal makanan, anole air merupakan pemakan serangga, dimana mereka akan mencari makanan favoritnya itu di antara tanaman, batu, atau di dalam air.
2. Reptil soliter yang cukup agresif

Anole air hanya akan bersama anole lain ketika musim kawin tiba. Di luar itu, mereka memiliki wilayah masing-masing dan menjaganya dengan ketat, khususnya para jantan. Anole air jantan rutin memeriksa batas-batas wilayah sembari mencari potensi ancaman yang dapat berupa pejantan lain, anole air muda, ataupun burung kecil yang mengganggu.
Disebutkan dalam jurnal berjudul, "Reproductive biology in the wild and in captivity ofAnolis aquaticus(Sauria: Polychrotidae) in Costa Rica" karya Cruz Márquez B dan Lady D Márquez R, ketika merasakan ada penyusup, anole air akan menghampiri mereka sambil memeragakan pose yang khas. Pose tersebut berupa memamerkan lipatan kulit di area leher mereka yang mirip dengan beberapa spesies kadal lain. Jika penyusup itu tidak segera pergi, eskalasi dapat terjadi dan pertarungan tak terhindarkan.
3. Punya kemampuan menyelam yang unik

Keistimewaan anole air terletak pada kemampuan mereka ketika menyelam ke dalam air. Mereka bukan ahli berenang yang cepat, tetapi kalau soal daya tahan di dalam air, mereka juaranya. Sebab, anole air memiliki semacam kulit khusus yang bersifat hydrophobic atau anti air di area kepala bagian atas yang dekat dengan hidung mereka. Ketika kadal ini menyelam, kulit khusus tersebut dapat mengembang hingga menghasilkan kantung udara yang berfungsi layaknya tabung oksigen pada peralatan selam skuba.
Dilansir Discover Wildlife, kulit khusus milik anole air ini semakin spesial karena kulit tersebut anti air. Alhasil, ketika anole mengumpulkan udara di dalamnya, mereka tak perlu khawatir udara tersebut hilang saat menyelam. Cara kadal ini menyimpan udara di dalam "gelembung" itu dilakukan ketika mereka bernapas di permukaan.
Namun, tidak semua oksigen yang mereka hirup digunakan di dalam tubuh sehingga sebagian lainnya bisa disimpan di area kulit khusus anole air. Uniknya, saat menyelam, kadal ini mampu mendaur ulang sisa-sisa oksigen yang mungkin masih tersisa dalam tiap tarikan napas mereka. Selain itu, area kulit mereka dapat menyerap sedikit oksigen yang ada di dalam air dan membuang sisa-sisa gas karbon dioksida yang dihasilkan pasca mereka menghela napas.
National Geographic melansir bahwa anole air mampu mempertahankan posisi menyelam lebih dari 15 menit dalam satu kali tarikan napas berkat kulit khusus tersebut. Bahkan, durasi maksimal yang pernah tercatat sekitar 18 menit. Adapun, kebiasaan anole air menyelam ini diperuntukkan ketika mereka merasa terancam dari predator ataupun mencari makan di area sungai.
4. Sistem reproduksi

Ingat lipatan kulit leher yang digunakan jantan sebagai bentuk agresivitas pada penyusup di wilayah mereka? Ternyata lipatan tersebut juga berguna untuk menarik perhatian betina yang datang ke sekitar wilayah jantan ketika musim kawin tiba. Masa reproduksi bagi anole air sebenarnya terjadi sepanjang tahun, tetapi jauh lebih intens ketika musim kemarau atau sekitar bulan Desember—April.
Dalam jurnal karya Cruz Márquez B dan Lady D Márquez R, disebutkan kalau jumlah telur yang dihasilkan anole air betina sekitar 1—6 butir telur saja. Durasi inkubasi yang akan dijalani telur-telur kadal ini sekitar 75—82 hari. Uniknya, anak anole air betina akan menetas lebih dulu ketimbang anak jantan. Saat baru menetas, ukuran anole air sekitar 2,5 cm dengan bobot 0,7 gram. Tidak diketahui apakah ada peran induk setelah telur-telur itu menetas. Yang jelas, butuh waktu sekitar 4—7 bulan sebelum anak kadal ini dikatakan matang secara seksual.
5. Status konservasi

Terkait keberadaan anole air di alam, sebenarnya mereka masih ada dalam kategori yang aman. IUCN Red List melabeli kadal ini sebagai hewan dengan kekhawatiran rendah (Least Concern) dengan tren populasi yang stabil. Mengingat ukuran mereka yang kecil itu, sulit mengetahui apakah ada ancaman spesifik yang sedang dihadapi oleh anole air.
Kalaupun ada masalah yang dirasakan oleh anole air, itu tak jauh dari kerusakan habitat akibat aktivitas manusia yang merusak alam. Tidak ada laporan soal perburuan terhadap kadal ini mengingat mereka tidak memiliki nilai ekonomis yang dapat dimanfaatkan manusia. Diluar itu semua, spesies ini terbilang masih cukup misterius dan masih diteliti secara menyeluruh.
Rasa penasaran dan heran dari peneliti utamanya tertuju pada kulit khusus anole air. Kita masih mempelajari bagaimana cara kulit yang sebenarnya hydrophobic itu mampu menahan oksigen sembari mengeluarkan karbon dioksida disaat yang bersamaan. Selain itu, sistem pernapasan anole air secara keseluruhan juga jadi fokus penelitian karena sudah ada beberapa spekulasi atau hipotesis yang diterbitkan peneliti, semisal dari University of Toronto.