6 Fakta Unik tentang Japanese Macaque, Monyet Lucu yang Hobi Spa

Monyet yang juga punya nama lain Japanese Macaque ini tersebar di tiga pulau utama di Jepang, yaitu Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Taman yang paling terkenal sebagai habitat monyet ini adalah Jigokudani Yaenkoen Park yang berada di Lembah Sungai Yokoyu.

Suhu dingin membuat monyet ini punya selera makan yang tinggi bahkan cenderung rakus. Ia makan segala macam buah-buahan, daun-daunan, biji-bijian, kulit kayu, serta serangga. Saking rakusnya ia dianggap sebagai hama oleh para petani karena sering memakan tanaman mereka.

Snow monkey atau japanese macaque memiliki volume otak yang lebih besar dibanding jenis monyet lainnya. Ini membuat snow monkey memiliki ketangkasan layaknya manusia dalam melakukan berbagai aktivitas termasuk beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan.

Kemampuan inilah yang membuat snow monkey memiliki rentang hidup yang panjang. Bahkan, di tahun 2015 snow monkey betina bernama Nikko telah merayakan ulang tahun yamg ke-32.

Layaknya manusia jaman kuno, di dalam satu kawanan snow monkey terdapat kelas sosial atau kasta yang mengatur akses atas persediaan makanan mereka. Tetapi, kelas sosial ini dapat berubah sewaktu-waktu. Sepeti yang dialami oleh Ono, snow monkey betina yang dipindahkan dari Jepang ke Lincoln Park Zoo, Amerika Serikat.

Semula Ono masuk dalam kelas menengah, tetapi seketika kastanya berubah karena ia adalah snow monkey betina pertama yang melahirkan setelah dipindahkan dari Jepang. Ia juga mendapatkan prioritas dalam memperoleh makanan dari kawanannya.

Karena hidup di sepanjang sungai, snow monkey sudah terbiasa dengan air yang membuat mereka mahir berenang. Jarak terjauh yang perrnah ditempuh seekor snow monkey adalah sejauh setengah kilometer. Selain itu, agar tetap hangat di suhu minus sampai dengan -15 ͦ C, monyet ini terbiasa berendam di sumber air panas.

Berbeda dengan jenis monyet lainnya yang berakivitas di atas pohon, snow monkey lebih suka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berendam.

Di tahun 1980-an, Toshisada Nishida, seorang ahli primata menemukan kebiasaan unik seekor snow monkey betina bernama Imo yang selalu mencuci umbi-umbian yang akan ia makan. Imo juga mengajarkan kebiasaan ini kepada seluruh kawanannya. Kebiasaan mencuci makanan ini terus dilakukan turun-temurun oleh snow monkey hingga sekarang.