6 Hal Unik Isaac Newton yang Tak Banyak Orang Tahu

Newton lahir prematur pada Hari Natal 1642 di rumah keluarganya, Woolsthorpe Manor, dekat kota Grantham, Inggris, beberapa bulan setelah kematian ayahnya, seorang petani yang buta huruf. Ketika Newton berusia tiga tahun, ibunya menikah dengan seorang pendeta kaya, Barnabas Smith, yang tidak menginginkan anak tiri.

Ibu Newton pergi untuk tinggal bersama suami barunya di desa lain, meninggalkan putranya yang masih kecil dalam perawatan kakek-neneknya. Pengalaman ditinggalkan oleh ibunya membuat Newton takut dan cenderung memainkan peran dalam membentuk sifatnya yang penyendiri dan tidak mudah percaya.

Sebagai seorang remaja, dia membuat daftar dosa masa lalunya dan di antaranya adalah mengancam ayah tirinya dan ibu untuk membakar mereka di dalam rumah.

Dilansir History.com, sebagai orang dewasa, Newton membenamkan dirinya dalam pekerjaannya, tidak memiliki hobi dan tidak pernah menikah. Dia bahkan tetap diam tentang beberapa penemuan ilmiah dan matematikanya selama bertahun-tahun.

Pada usia 12, Newton terdaftar di sebuah sekolah di Grantham. Awalnya, dia bukan siswa yang kuat. Namun, setelah mengalami konfrontasi dengan perundungan di sekolah, Newton mulai berupaya untuk mengalahkan anak laki-laki lainnya dan berubah menjadi siswa berprestasi.

Namun, pada usia 15 atau 16, ia diperintahkan untuk berhenti sekolah oleh ibunya, yang kemudian menjanda untuk kedua kalinya, dan kembali ke Woolsthorpe Manor untuk menjadi petani.

Newton tidak tertarik pada pekerjaan itu dan bernasib buruk. Akhirnya, ibu Newton dibujuk oleh mantan kepala sekolah putranya di Grantham untuk mengizinkannya kembali ke sekolah. Setelah menyelesaikan kuliahnya di sana, Newton berangkat ke Trinity College, Universitas Cambridge pada 1661, melepaskan dunia pertanian untuk selamanya.

Pada 1669, Newton, yang saat itu berusia 26 tahun, diangkat sebagai profesor matematika Lucasian di Cambridge, salah satu universitas tertua di dunia, yang berdiri tahun 1209. Newton adalah orang kedua yang memegang jabatan profesor Lucasian pada saat itu.

Meskipun dia tetap di Cambridge selama hampir 30 tahun, Newton menunjukkan sedikit minat dalam mengajar pada murid-muridnya, dan kuliahnya jarang dihadiri banyak mahasiswa. Seringkali, tidak ada yang muncul sama sekali. Perhatian Newton lebih terpusat pada penelitiannya sendiri.

Selain penemuan ilmiah populernya, Newton juga menghabiskan banyak masa dewasanya untuk mengejar minat lainnya, alkimia, yang tujuannya termasuk menemukan the philosopher’s stone, zat yang diduga bisa mengubah logam biasa seperti timah dan besi menjadi emas.

Dia tertutup tentang eksperimen alkimia dan mencatat beberapa penelitiannya dalam bentuk kode. Di antara proyek penelitiannya yang lain, Newton menganalisis Alkitab dalam upaya menemukan pesan rahasia tentang cara kerja alam semesta.

Dari 1689 hingga 1690, Newton adalah anggota Parlemen, mewakili Universitas Cambridge. Selama masa tersebut, badan legislatif memberlakukan Bill of Rights, yang membatasi kekuasaan monarki dan menetapkan hak-hak Parlemen bersama dengan hak-hak individu tertentu.

Kontribusi Newton sendiri untuk Parlemen terbilang sedikit, dia dilaporkan hanya berbicara sekali, ketika dia meminta petugas untuk menutup jendela karena itu dingin. Namun demikian, ketika di London Newton berkenalan dengan sejumlah orang berpengaruh, dari Raja William III hingga filsuf John Locke.

Newton menjalani masa jabatan singkat kedua di Parlemen, dari 1701 hingga 1702, namun lagi-lagi tidak terlalu banyak berkontribusi.

Pada 1705, Newton dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Anne. Pada saat itu, ia menjadi kaya raya setelah mewarisi harta ibunya setelah kematiannya pada tahun 1679, dan juga telah menerbitkan dua karya besar, “Mathematical Principles of Natural Philosophy” pada 1687 (biasa disebut "Principia") dan 1704 "Opticks."

Ilmuwan paling dikenal ini kemudian meninggal pada usia 84 pada 20 Maret 1727, ia dimakamkan di Westminster Abbey, tempat peristirahatan raja-raja Inggris serta non-bangsawan terkemuka seperti Charles Darwin, Charles Dickens dan penjelajah David Livingstone.

Itulah enam fakta menarik yang tidak banyak orang tahu tentang kehdiupan ilmuwan paling berpengaruh sepanjang masa ini.