6 Harimau Terancam Punah Harus Dilindungi, Korban Perburuan Liar!

Harimau termasuk mamalia paling ikonik di dunia. Mereka juga dikenal juga sebagai Raja Hutan karena merupakan predator puncak dalam ekosistemnya. Selain itu, hewan dengan bulu jingga dan corak hitam ini dikenal karena kekuatan dan keganasannya. Namun, hal itu tidak menjadi jaminan bahwa harimau aman dari perburuan.
Tak heran bila harimau berada di ambang kepunahan. Lebih dari seabad lalu, 100.000 harimau liar berkeliaran di seluruh Asia. Saat ini hanya sekitar 5.600 harimau hidup di lima persen wilayah jelajah mereka. Saat ini populasi terbesar harimau berada di India, rumah bagi harimau yang tersisa. Sebagian besar penurunan terjadi dalam dua dekade terakhir. Berikut akan dibahas tentang beberapa harimau terancam punah yang harus dilindungi.
1.Harimau Malaya

Harimau Malaya atau Panthera tigris jacksoni adalah harimau dari populasi khusus subspesies Panthera tigris tigris yang berasal dari Semenanjung Malaysia. Mereka mendiami bagian selatan dan tengah Semenanjung Malaya. Ukurannya lebih kecil daripada subspesies lainnya seperti harimau Siberia. Panjang tubuh jantan 2,4 meter dan betina sekitar 2 meter.
Dilansir WWF, pada tahun 1950-an Malaysia diperkirakan memiliki sebanyak 3.000 ekor harimau. Namun, hilangnya habitat akibat pembangunan yang pesat, perluasan pertanian, dan perburuan yang meluas telah menyebabkan populasinya menurun hingga kurang dari 150 ekor pada tahun 2022. Dari hasil survei yang dilakukan oleh Departemen Satwa Liar dan Taman Nasional, WWF Malaysia, dan LSM lainnya ditemukan bahwa jumlah harimau telah menyusut lebih jauh hingga kurang dari 150 ekor di alam liar.
2.Harimau Sumatra

Harimau Sumatra atau Panthera tigris sumatrae merupakan subspesies harimau yang berasal dari Pulau Sumatra, Indonesia. Belang-belang harimau ini lebih rapat dan bulunya berwarna jingga gelap dibandingkan dengan spesies lainnya, sehingga lebih mudah berbaur dengan habitat hutan hujan tropis. Selain, itu mereka juga bisa dibedakan dengan jenggot dan surainya yang khas.
Dilansir National Geographic, hilangnya habitat dan perburuan liar merupakan dua ancaman besar yang dihadapi oleh harimau Sumatra yang terancam punah. Berdasarkan penelitian perluasan perkebunan kelapa sawit merupakan pendorong utama di balik hilangnya habitat harimau Sumatra, hingga hampir 20% antara tahun 2.000 dan 2012. Perburuan liar harimau bahkan terjadi di kawasan hutan lindung. Harimau ini semakin mendekati kepunahan karena permintaan akan produk-produk harimau terus berlanjut.
3.Harimau Benggala

Harimau Benggala atau Panthera tigris tigris menghuni hutan panas dan lembap, dan lahan basah di India, Bangladesh, Bhutan, dan Nepal. Ciri khas bulunya berwarna jingga dengan aksen garis-garis cokelat kehitaman yang menonjol. Mereka termasuk di antara kucing liar terbesar kedua yang masih hidup di Bumi ini. Harimau ini diperkirakan telah ada di anak benua India sejak akhir Pleistosen selama sekitar 12.000 hingga 16.500 tahun.
Dilansir A-Z Animals, perburuan liar dan perusakan habitat menyebabkan populasi harimau ini menurun. Pasar gelap berkembang pesat saat ini sangat menguntungkan untuk penjualan kulit dan organ tubuh harimau. Bahkan hasil dari membunuh satu ekor harimau bisa setara dengan gaji setahun bagi seorang pemburu. Karena keuntungan yang besar ini, banyak orang tergoda untuk melanggar hukum dan melakukan perburuan harimau secara ilegal meskipun itu dilarang.
4.Harimau Indocina

Harimau Indocina atau Panthera tigris corbetti berasal dari hutan tropis dan sub tropis di Asia Tenggara. Secara historis harimau ini hidup di Kamboja, Laos, Tiongkok, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Mereka umumnya berbeda dari subspesies lain berdasarkan warna, ukuran, dan bentuk tengkoraknya. Bulunya tumbuh lebih pendek dengan warna yang lebih gelap dan garis-garis yang lebih sempit.
Sayangnya saat ini populasi mereka terus menurun hingga hanya tersisa 250 ekor. Di mana populasi perkembangbiakan diyakini hanya tersisa di Myanmar dan Thailand. Populasi mereka berkurang akibat perburuan liar, hilangnya mangsa, dan degradasi habitat. Lingkungan politik yang tidak menentu membuat upaya konservasi dan pemantauan internasional menjadi sulit.
5.Harimau Cina Selatan

Harimau Cina Selatan atau Panthera tigris amoyensis merupakan subspesies harimau terkecil di dunia. Harimau jantan berukuran 6 hingga 6,5 kaki dan berat 330 pon. Sedangkan betina panjangnya sekitar 5 kaki dan berat 240 pon. Saat bertemu dengan harimau lain, mereka melakukan serangkaian vokalisasi untuk menandai emosinya seperti rasa takut, cemas, dan tunduk.
Harimau ini mengalami penurunan yang sangat tajam sejak abad ke-20. Kini mereka hanya terbatas pada wilayah yang sangat kecil di Cina. Harimau ini adalah satu-satunya spesimen hidup yang diketahui berada di penangkaran. Harimau Cina Selatan merupakan harimau yang terancam di dunia. Saat ini para pegiat konservasi berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan hewan ini dari kepunahan.
6.Harimau Siberia

Harimau Siberia atau Panthera tigris altaica adalah kucing terbesar di dunia. Beratnya bisa mencapai 660 pon dan panjangnya 10 kaki. Rata-rata tingginya dua hingga empat inci lebih tinggi dari harimau Benggala. Bulunya lebih panjang dan tebal dibandingkan dengan subspesies harimau lainnya, untuk bertahan hidup di lingkungan yang dingin. Bulunya berwarna oranye pucat dan garis-garis berwarna cokelat.
Sayangnya saat ini hanya tersisa 400 ekor di alam liar. Mereka terancam punah karena perburuan liar dan hilangnya habitat. Harimau Siberia kehilangan habitat akibat penebangan liar dalam skala besar. Hal ini juga membuat mereka kehilangan sumber makanan berharga dari mangsa harimau.
Meskipun terkenal dengan keganasannya, harimau adalah satwa liar yang sangat penting bagi keseimbangan ekosistem. Namun, ternyata perburuan liar, perdagangan ilegal, dan hilangnya habitat menjadi faktor yang membuat harimau terancam punah. Oleh karena itu, harimau harus mendapatkan perlindungan melalui upaya konservasi, penegakan hukum, dan kesadaran masyarakat agar tidak lagi melakukan perburuan liar.