7 Fakta Unik Elang Karat, Si Cantik yang Berburu bak Velociraptor

Amerika Utara punya berbagai jenis burung pemangsa, mulai dari burung bangkai sampai elang berukuran besar. Sebagian besar burung pemangsa ini punya tampilan garang: elang botak, misalnya. Namun, ada satu jenis burung pemangsa asli Amerika Utara yang tampil memukau dengan warna kemerahan yang membuatnya terlihat megah. Namanya adalah elang karat.
Sesuai namanya, elang karat atau ferruginous hawk punya bulu berwarna cokelat kemerahan cantik mirip karat pada bulunya. Di balik tampilannya yang memukau ini, elang karat punya kemampuan berburu yang gak main-main. Tahukah kamu kalau elang karat punya banyak strategi berburu, dan salah satunya ia berburu seperti velociraptor? Kenali burung ini lebih lanjut lewat tujuh fakta unik elang karat atau ferruginous hawk yang perlu kamu tahu berikut ini!
1. Anggota genus Buteo paling jumbo

Elang karat atau ferruginous hawk (Buteo regalis) merupakan jenis burung pemangsa berukuran besar dari genus Buteo. Di genus ini, elang karat berkerabat dengan elang buteo (B. buteo) dan beberapa spesies rajawali. Menariknya, elang karat termasuk spesies terbesar di genusnya. Dicatat laman Animalia, burung ini memiliki panjang 50—66 sentimeter dan rentang sayap mencapai 1,5 meter. Ia unggul dari saudaranya yang lain karena bisa memiliki bobot sampai 2 kilogram!
2. Burung megah dengan aura kerajaan

Elang karat tampil megah dan menawan untuk ukuran seekor burung pemangsa. Sesuai namanya, burung ini punya warna cokelat kemerahan terang mirip karat yang dominan di punggung, bahu, dan kaki. Bagian bawahnya berwarna putih cemerlang dengan bintik-bintik merah. Bulu tebal dan warna mentereng bikin elang karat seolah-olah memakai mantel kerajaan. Gak heran kalau burung ini dapat nama ilmiah regalis yang berarti “megah” atau “berhubungan dengan kerajaan.”
3. Ada dua macam warna, yang gelap lebih langka

Meski dikenal karena warna karatnya yang cantik, elang karat sebenarnya punya dua macam warna. Menurut informasi dari laman Peregrine Fund, elang karat punya dua bentuk warna, yaitu warna cerah (light morph) dan warna gelap (dark morph). Elang karat berwarna cerah punya warna merah karat yang khas di antara warna putih yang cemerlang. Sementara itu, elang karat berwarna gelap punya warna gelap di sekujur tubuhnya. Menariknya, laman All About Birds mengungkap kalau elang karat dengan warna gelap jauh lebih langka daripada elang karat dengan warna cerah.
4. Spesies wilayah terbuka yang doyan mamalia kecil

Elang karat merupakan spesies burung pemangsa yang hidup di daerah terbuka Amerika Utara. Ia berkembang biak di padang rumput dan stepa bersemak. Burung ini biasanya menghindari wilayah ketinggian, hutan, dan ngarai sempit. Saat musim dingin, laman Oiseaux Birds mengungkap kalau elang karat suka bermigrasi ke area yang banyak terdapat anjing padang rumput atau prairie dogs.
Elang karat sering terlihat terbang tinggi di udara, atau bertengger di atas tiang dan di atas tanah. Burung pemangsa ini suka makan mamalia berukuran kecil. Ia kadang terlihat berdiri di atas liang rumah anjing padang rumput atau bajing tanah, menunggu mangsanya keluar dari dalam tanah.
5. Mirip elang berukuran raksasa

Satu hal yang unik dari elang karat ialah ia punya beberapa ciri yang membuatnya lebih mirip elang berukuran sangat besar seperti elang emas atau elang botak, daripada dengan elang seukurannya di genus yang sama. Elang karat punya paruh yang relatif besar dengan celah yang memanjang sampai ke bawah mata. Ini ciri yang cuma dimiliki oleh elang berukuran besar.
Bentuk paruh sedemikian rupa bukan tanpa alasan. Menurut penjelasan dari laman American Bird Conservancy, celah paruh yang lebar bisa meningkatkan efisiensi si burung saat terengah-engah untuk mendinginkan tubuh. Ini adaptasi penting yang dimiliki elang karat sebagai burung yang hidup di wilayah terbuka yang panas dan kering.
6. Sangat sensitif saat bersarang

Sama seperti burung pemangsa pada umumnya, elang karat sangat waspada terhadap manusia. Saat bersarang, elang ini sangat sensitif, bahkan jauh lebih sensitif dibandingkan burung pemangsa lainnya. Menurut laman Peregrine Fund, terlalu banyak suara dan aktivitas di sekitar sarang bikin elang karat tertekan dan meninggalkan sarangnya. Tentunya, hal ini bisa berdampak pada aktivitas berkembang biak elang karat dan mempengaruhi populasinya.
7. Berburu bak velociraptor!

Sebagai burung pemangsa, kemampuan berburu elang karat sungguh gak main-main. Burung ini punya banyak strategi berburu. Biasanya, elang karat bertengger di suatu tempat dan menunggu mangsa layaknya elang dari genus Buteo lainnya. Ia kemudian terbang rendah sebelum menerkam mangsa dari atas.
Elang karat juga dikenal suka mengintai di sekitar liang tanah yang dibuat hewan pengerat seperti anjing padang rumput. Seperti yang diungkapkan laman American Bird Conservancy, burung ini menerjang mangsa yang muncul dari liang persembunyiannya secara tiba-tiba. Bahkan kalau ada mangsa yang berusaha kabur, elang karat bakal mengejarnya langsung sambil berlari kencang di atas tanah bak velociraptor!
Sungguh burung pemangsa yang menakjubkan, bukan? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang elang karat atau ferruginous hawk? Apa kamu tertarik untuk menonton aksi berburu burung ini secara langsung di habitatnya?