Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Unik Roseate Spoonbill, Sering Dikira Sebagai Flamingo!  

Roseate spoonbill (commons.m.wikimedia.org/Alan D, Wilson)
Roseate spoonbill (commons.m.wikimedia.org/Alan D, Wilson)
Intinya sih...
  • Ibis sendok berwarna merah muda, mirip flamingo
  • Penyebaran di Amerika Selatan dan Amerika Tengah
  • Makanannya terdiri dari krustasea, ikan, dan invertebrata kecil
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Roseate spoonbill merupakan spesies ibis sendok yang berwarna merah muda, mirip seperti flamingo! Mereka berada dalam famili Threskiornithidae dan memiliki nama ilmiah Platalea ajaja. Panjang tubuhnya kisaran 71--86 sentimeter, beratnya 1--1,8 kilogram dan lebar kepakan sayapnya mencapai 1,2--1,3 meter. Ibis sendok ini mudah dikenali karena warnanya yang pink lembut atau cerah hingga magenta.

Menariknya, warna mereka agak berbeda tergantung umur, apakah sudah kawin atau tidak dan lokasi yang ditinggalinya. Menu makannya mirip seperti flamingo dan menjadi alasan mengapa mereka juga mendapatkan warna indahnya itu. Berikut beberapa fakta lain tentang roseate spoonbill.

1. Wilayah penyebaran roseate spoonbill

Roseate spoonbill (commons.m.wikimedia.org/gary_leavens)
Roseate spoonbill (commons.m.wikimedia.org/gary_leavens)

Penyebaran roseate spoonbill berada di Amerika Selatan, sebagian besar berada di sebelah timur Andes dan wilayah pesisir Karibia. Mereka juga berada di Amerika Tengah, Meksiko, Gulf Coast of United States dan menjangkau dari Florida's Atlantic coast sejauh utara hingga Pantai Myrtle di Carolina Selatan.

Animalia menginformasikan bahwa roseate spoonbill menghuni rawa-rawa pesisir, teluk, laguna, hutan bakau dan dataran lumput. Mereka biasanya bersarang dan bertengger di pohon dan semak di dekat sumber air.

2. Mengapa ibis sendok berwarna pink?

Roseate spoonbill (pixabay.com/Francesco Vignati)
Roseate spoonbill (pixabay.com/Francesco Vignati)

Sebagai omnivora, roseate spoonbill memiliki banyak pilihan makanan. Dietnya terdiri dari krustasea, ikan dan invertebrata kecil. Melansir A-Z Animals, dipercaya bahwa menu makannya tersebut yang membuatnya mendapatkan warna unik, lebih tepatnya dari udang yang dikonsumsinya.

Para ilmuwan percaya bahwa pigmen yang mengubah bulunya menjadi merah muda disebabkan oleh alga yang dimakan krustasea secara rutin. Karenanya kamu bisa melihat ibis sendok berwarna merah muda lembut hingga magenta.

3. Hidup dalam kelompok

Roseate spoonbill (commons.m.wikimedia.org/Hans Stieglitz)
Roseate spoonbill (commons.m.wikimedia.org/Hans Stieglitz)

Ibis sendok ini suka berteman dan lebih memilih mencari makan serta terbang dalam kelompok. Mereka lebih aktif saat siang hari, menghabiskan berjam-jam untuk mencari makan di perairan dangkal atau pesisir. Roseate spoonbill berburu dengan mengayunkan paruhnya dari sisi ke sisi sambil berjalan di perairan, biasanya tetap berada dalam kelompok. 

4. Kemampuan terbangnya sangat baik

Roseate spoonbill (commons.m.wikimedia.org/Gordon Leggett)
Roseate spoonbill (commons.m.wikimedia.org/Gordon Leggett)

Walaupun ukuran tubuh lebih kecil dan bentuk paruhnya berbeda, roseate spoonbill tetap dikira sebagai flamingo. Terutama saat mereka sedang terbang, kemampuan terbangnya sangat baik karena mereka melakukan bermigrasi ke Amerika Tengah dan Selatan saat musim dingin. Ketika terbang, lehernya terentang dan mirip seperti flamingo.

5. Tidak lahir dengan paruh berbentuk sendok

Roseate spoonbill (pixabay.com/Paul Melrose)
Roseate spoonbill (pixabay.com/Paul Melrose)

Berdasarkan informasi dari All About Birds, roseate spoonbill ternyata tidak lahir dengan paruh berbentuk sendok. Baru saat berusia sembilan hari, paruhnya mulai mendatar. Ketika umurnya memasuki 16 hari, itu lebih tampak seperti sendok. Pada hari ke-39, roseate spoonbill muda baru mendapatkan paruh sendok sepenuhnya.

6. Adaptasi roseate spoonbill lainnya

Roseate spoonbill (pixabay.com/James De Mers)
Roseate spoonbill (pixabay.com/James De Mers)

Tidak hanya warna bulu dan kemampuan terbangnya, roseate spoonbill juga punya adaptasi lain yang memudahkan hidupnya. Lubang hidungnya terletak di dekat pangkal paruhnya, itu memungkinkannya bernapas walau menenggelamkan paruhnya di dalam air. Selain itu, roseate spoonbill juga memiliki penglihatan binokular, lho.

7. Sistem perkawinan roseate spoonbill

Roseate spoonbill (pixabay.com/Thomas Hoang)
Roseate spoonbill (pixabay.com/Thomas Hoang)

Sistem perkawinan roseate spoonbill adalah serial monogami, hanya bersama selama satu musim kawin saja. Mereka bersarang dalam koloni kecil dan jantan yang akan melindungi wilayahnya dari pengganggu. Ibis sendok ini lebih memilih bersarang di semak-semak, pepohonan atau bakau. Bentuk sarangnya seperti mangkok dan terbuat dari ranting kecil.

Betina menghasilkan dua hingga lima telur yang dierami oleh keduanya selama 22--23 hari. Anaknya menetas tidak berdaya dan harus bergantung pada induknya untuk dirawat. Mereka siap meninggalkan sarang pada usia 35--42 hari dan mulai terbang saat berusia 7--8 minggu.

Roseate spoonbill ternyata kerap dikira sebagai flamingo walaupun bentuk paruh dan ukurannya berbeda. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dengan total populasi 120,000 pasangan kawin. Tren populasinya stabil tapi keberadaannya tetap terancam oleh rusaknya habitat alaminya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us