Pada Oktober 2023, U.S. Fish and Wildlife Service meresmikan daftar spesies yang dinyatakan punah. Peresmian daftar ini dilakukan setelah melalui survei dan penelitian populasi yang menyeluruh selama bertahun-tahun.
Daftar tersebut mencakup 21 spesies dari berbagai jenis satwa, seperti burung, ikan, kelelawar dan kerang. Intip apa saja ketujuh spesies hewan di antaranya yang dinyatakan punah pada 2023 lewat artikel ini, yuk!
Bachman’s Warbler atau Vermivora bachmanii adalah spesies burung anggota dari famili Parulidae yang dikenal dengan paruhnya yang ramping dan melengkung ke bawah. Burung ini biasa hidup di daerah rawa-rawa hutan dan dataran rendah yang bergambut. Kalau soal makanan, spesies satu ini sangat menyukai serangga, laba-laba, dan kadang mengkonsumsi nektar saat musim dingin. Saat merasa terganggu, burung ini biasanya akan menghentak-hentakkan ekornya dan menegakkan bulu mahkotanya.
Spesies burung lainnya yang dinyatakan punah tahun ini adalah Bridled White-eye atau Zosterops conspicillatus. Burung yang juga dikenal dengan nama Chamorronosa ini merupakan spesies endemik Kepulauan Mariana dan Guam. Bridled White-eye adalah burung kecil dengan panjang sekitar 10cm yang memiliki warna hijau zaitun di bagian atas dan warna peach kekuningan di bagian bawah. Salah satu penyebab punahnya burung ini adalah serangan invasif dari ular pohon cokelat di habitat mereka.
Kelelawar buah Mariana, yang dikenal juga sebagai Guam flying-fox atau Pteropus tokudae, adalah kelelawar tropis berukuran sedang yang juga dulu banyak ditemukan di Guam. Melansir Animal Diversity Web, kelelawar ini memiliki panjang tubuh sekitar 14-15cm dengan rentang sayap sekitar 65-71cm. Perut dan sayapnya biasa berwarna coklat hingga gelap dengan punggung dan sisi leher bervariasi dari coklat hingga emas pucat. Kelelawar ini biasanya hidup dalam koloni besar dan menyukai wilayah hutan tropis, kebun kelapa, hutan pesisir, dan hutan lembah. Sayangnya, spesies ini telah punah karena perburuan liar dan tergusurnya habitat mereka dengan lahan pertanian.
Ikan Gambusia San Marcos atau Gambusia georgei adalah spesies ikan yang ditemukan hanya di Mata Air San Marcos di Texas Tengah, Amerika Serikat. Ikan ini biasa berukuran sekitar 4cm dan memiliki tubuh berwarna gelap dengan sedikit nuansa biru dan sirip kekuningan. Spesies ini dikenal menyukai perairan tawar yang tenang, dangkal, dan jernih. Seperti spesies gambusia lainnya, ikan ini juga menyukai larva serangga dan invertebrata kecil sebagai makanan sehari-hari.
Scioto Madtom atau Noturus trautmani adalah spesies ikan kecil yang termasuk dalam keluarga Ictaluridae. Ikan ini merupakan spesies endemik Ohio, Amerika Serikat. Mereka hanya bisa ditemukan di Big Darby Creek, sebuah anak sungai dari Sungai Scioto.
Scioto Madtom adalah spesies nokturnal yang dikenal bersembunyi di bawah batu atau vegetasi selama siang hari dan keluar untuk mencari makan di dasar sungai setelah hari gelap. Panjang ikan ini sekitar 1,4 hingga 2,4inci dengan tubuh berwarna cokelat dan empat sadel gelap di punggungnya. Penyebab punahnya spesies ini belum diketahui pasti.
Namun, diperkirakan mereka punah akibat dari aktivitas pertanian dan industri di sekitar habitatnya. Pada saat dimasukkan ke dalam Daftar Spesies yang Terancam Punah pada 1975, dua bendungan diusulkan akan dibangun di Big Darby Creek untuk melestarikan spesies ini. Namun, rencana itu tidak pernah terwujud hingga spesies ini resmi dinyatakan punah.
Spesies selanjutnya yang dinyatakan punah berasal dari keluarga kerang air tawar. Salah satunya adalah Flat pigtoe atau Pleurobema marshalli yang merupakan spesies kerang air tawar dari keluarga Unionidae. Flat pigtoe memiliki cangkang berbentuk oval dengan panjang sekitar 6cm, tinggi 5cm, dan ketebalan 3cm serta berwarna coklat gelap. Spesies ini merupakan asli dari Alabama dan Mississippi, Amerika Serikat. Mereka punah akibat pembangunan Bendungan Gainesville dan Kanal Tennessee-Tombigbee yang menghubungkan Sungai Tennessee dan Tombigbee.
Green-blossom Pearly Mussel atau Epioblasma torulosa gubernaculum adalah spesies kerang air tawar endemik dari Cumberland, Amerika Serikat. Spesies ini memiliki cangkang yang berbentuk elips tidak beraturan, licin, mengilap, dengan variasi warna dari cokelat muda hingga kuning jerami. Polutan air seperti herbisida dan pestisida yang mencemari habitatnya menjadi salah satu penyebab kepunahan spesies ini. Pemerintah setempat sempat mengupayakan kelestarian spesies ini dengan menetapkan Sungai Clinch sebagai suaka kerang. Namun, upaya ini gagal karena aktivitas pertambangan batu bara di Viriginia tempat bermuaranya hulu Sungai Clinch sehingga spesies kerang ini dinyatakan punah tahun ini.
Selama 2023, beberapa spesies resmi dinyatakan punah karena berbagai penyebab, seperti pencemaran lingkungan dan kerusakan alam. Oleh karena itu, penting mulai dari sekarang mengupayakan setidaknya hal-hal kecil untuk berkontribusi pada kelestarian fauna dan flora di planet kita tersayang ini, ya!