7 Teori Terkenal yang Menjelaskan Misteri Segitiga Bermuda, Apa Saja?

Pada tahun 2016, para ilmuwan menemukan beberapa kawah besar di pantai Norwegia. Seperti dijelaskan dalam National Geographic, para ilmuwan percaya kalau gas metana yang bocor dari dasar laut telah membentuk kawah tersebut.

Penemuan ini pun dikaitkan dengan Segitiga Bermuda, di mana beberapa ilmuwan berpikir kalau gas metana bertanggung jawab atas tenggelamnya pesawat dan kapal di wilayah tersebut. Penelitian lebih lanjut juga telah membuktikan kalau beberapa lautan memiliki lebih banyak gas metana dibanding tempat lainnya.

Jika dilepaskan ke air, gas metana akan langsung menenggelamkan kapal dan menjatuhkan pesawat dalam hitungan detik, tidak menyisakan cukup waktu bagi mereka yang ada di dalamnya untuk meminta bantuan atau melompat ke laut. Teori ini cukup masuk akal, meski belum terbukti sepenuhnya.

Seperti yang diketahui, ada gangguan elektromagnetik di tempat-tempat tertentu. Gurun Gobi adalah salah satu contohnya dan Segitiga Bermuda adalah contoh lainnya.

Melansir dari laman Live Science, beberapa ilmuwan percaya kalau gangguan elektromagnetik adalah salah satu alasan mengapa kapal dan pesawat sering menghilang dan bertabrakan di Segitiga Bermuda. Teori ini diperkuat dengan banyaknya laporan yang menyebutkan tentang kerusakan kompas di tengah wilayah Segitiga Bermuda.

Salah satu kasus terkenalnya terjadi pada tahun 1895, ketika Joshua Slocum, menghilang dalam perjalanan ke Amerika Selatan. Insiden lain terjadi pada tahun 1945 ketika lima pesawat TBF Avenger hilang saat melintasi Samudra Atlantik.

Waterspout adalah puting beliung yang terbentuk di atas air. Ada banyak laporan yang menyebutkan kalau waterspout terlihat di Segitiga Bermuda. Jika hal ini benar, maka kapal dan pesawat yang terkena waterspout akan langsung terbalik atau jatuh dalam hitungan detik.

Selain waterspout, beberapa arus teluk juga berdekatan dengan wilayah Segitiga Bermuda. Contoh kasus dari teori ini adalah Penerbangan Flight 19 pada tahun 1945.

Catatan komunikasi terakhir menggambarkan kalau segala sesuatunya tampak aneh. Menurut History, salah satu pilot menyatakan kalau mereka memasuki air yang berwana "putih." Setelah memberi laporan, pesawat itu menghilang tanpa jejak.

Berbeda dengan teori lainnya, teori ini berpusat pada humar error atau kesalahan manusia. Teori ini mengasumsikan kalau kebingungan atau kesalahan dari kapten kapal atau pilot lah yang menyebabkan kecelakaan di wilayah Segitiga Bermuda. Misalnya saja kehabisan bahan bakar di tengah laut.

Selain itu, Segitiga Bermuda juga memiliki banyak pulau yang sulit dibedakan satu sama lain. Kebingungan ini membuat para pelaut dan pilot melakukan kesalahan navigasi yang pada akhirnya berakibat fatal.

Salah satu teori terkenal dari wilayah Segitiga Bermuda adalah lubang cacing. Bagi penggemar fiksi ilmiah, orang-orang dan benda yang hilang di Segitiga Bermuda telah masuk ke dalam lubang cacing.

Sayangnya, para ilmuwan belum menemukan bukti kuat adanya lubang cacing di wilayah Segitiga Bermuda. Namun, hal ini tidak menghentikan para ahli konspirasi untuk percaya kalau lubang cacing telah menyebabkan kecelakaan di Segitiga Bermuda.

Teori ini adalah teori konspirasi aneh lainnya yang berputar di sekitar insiden Segitiga Bermuda. Teori ini menyatakan kalau Segitiga Bermuda merupakan lokasi dari Kota Atlantis yang hilang.

Melansir dari The Independent, seorang blogger menulis bahwa meskipun Atlantis telah tenggelam ke dasar laut, "kristal api besar" masih terjaga di dalamnya. Lebih lanjut, ia mengklaim kalau kristal itu terus menghasilkan energi sampai hari ini. Ada kemungkinan kalau kristal itu lah yang menjadi penyebab kecelakaan di sekitar Segitiga Bermuda.

Sepertinya, banyak orang yang suka mengaitkan setiap misteri di dunia ini dengan alien. Segitiga Bermuda adalah salah satunya. Meskipun tidak ada bukti, para ahli teori konspirasi selalu menjadikan alien sebagai "kambing hitam" atas insiden yang terjadi di Segitiga Bermuda.

Mereka yang mempercayai teori ini mengklaim kalau Segitiga Bermuda adalah tempat berkumpulnya alien, di mana mereka menculik dan melakukan penelitian terhadap manusia. Mereka pun mengaitkannya dengan klaim Christopher Columbus yang melihat "nyala api" di Samudra Atlantik.

Dalam adegan terakhir film Close Encounters of the Third Kind karya Steven Spielberg, pilot dari setiap dekade kembali ke Bumi dalam keadaan sehat dan tidak terluka dari kapal alien. Sekali lagi, beberapa ahli teori konspirasi mengaitkan produk budaya populer ini dengan Segitiga Bermuda.

Sampai saat ini, ada banyak teori liar yang terbentuk di sekitar misteri Segitiga Bermuda, meski tidak ada satupun yang menawarkan jawaban yang memuaskan. Mungkin misteri ini akan terungkap di kemudian hari, atau mungkin saja tidak. Jadi, apakah kalian percaya dengan salah satu teori di atas?