8 Fakta Menarik Seputar Tembok Besar Cina, Sudah Tahu?

Salah satu mitos populer yang beredar seputar Tembok Besar Cina adalah bahwa bangunan ini terlihat dari luar angkasa, bahkan dari Bulan. Well, untuk sebuah bangunan bersejarah, Tembok Besar Cina memang luar biasa. Sayangnya, tembok kebanggaan masyarakat Tiongkok ini tidak terlihat dari luar angkasa, apalagi dari Bulan.

Salah satu penyebabnya karena bangunan ini cenderung menyatu dengan lanskap sekitarnya. Ditambah dengan jarak antara permukaan Bumi dengan Statsiun Luar Angkasa yang sangat jauh, membuat Tembok Besar Cina tidak bisa dilihat dari luar angkasa.

Kita mengenal bangunan ini sebagai The Great Wall of China yang jika diterjemahkan berarti Tembok Besar Cina. Sedangkan beberapa negara Barat menyebutnya sebagai The Chinese Wall alias Tembok Cina. Tapi di Tiongkok sendiri, orang-orang justru memiliki nama lain.

Alih-alih menyebut The Great Wall of China, mereka menyebut tembok bersejarah ini dengan nama 万里长城 atau Wànlǐ Chángchéng. Dalam bahasa Mandarin, Wànlǐ Chángchéng sendiri memiliki arti Tembok Panjang 1.000 Mil.

Salah satu alasan mengapa tembok ini begitu penting, bukan cuma karena sejarahnya, melainkan karena panjangnya. Tidak tanggung-tanggung, dengan tinggi 6 meter, Tembok Besar Cina memiliki panjang 21.196 km.

Dengan ukuran sepanjang ini, Tembok Besar Cina bahkan lebih panjang dari tiga sungai terpanjang di dunia yakni sungai Nil, sungai Amazon, dan sungai Yangtze dijadikan satu.

Terbentang sepanjang 21.196 km dan melintasi 9 provinsi, Tembok Besar Cina sebenarnya adalah sekumpulan tembok yang disambungkan jadi satu. Pembangunan Tembok Besar Cina dimulai pada Dinasti Zhou Barat tahun 1046 hingga 771 SM. Setelah kekuasaan Dinasti Zhou Barat berakhir, Dinasti Qin kemudian menghubungkan semua tembok menjadi satu.

Pembangunan dimulai dari tahun 259 hingga 210 SM. Pembangunan dilanjutkan oleh Dinasti Han menggunakan bahan berkualitas baik dengan tujuan untuk mempertahankan negara. Pembangunan Tembok Besar Cina baru benar-benar dikerjakan dengan serius saat Dinasti Ming berkuasa dari tahun 1368 sampai 1644.

Hasilnya, mereka berhasil membangun tembok sepanjang 5.500 mil sekaligus merawat tembok yang dibangun pada dinasti-dinasti sebelumnya sehingga kita bisa melihatnya hari ini.

Membangun sekumpulan tembok dan menghubungkannya jadi satu bukanlah pekerjaan mudah. Selain membutuhkan waktu lama, mereka juga membutuhkan banyak pekerja. Diperkirakan ada sekitar 1 juta pekerja yang berpartisipasi dalam pembangunan Tembok Besar Cina, sebagian besar dari mereka adalah tentara, dan petani.

Dilansir mentalfloss.com, pada masa Dinasti Qin, para narapidana dan tawanan perang juga dipekerjakan secara paksa dalam proyek pembangunan. Untuk membedakan para tawanan dengan pekerja asli, petugas mencukur habis rambut para tawanan, dan menghitamkan wajah mereka.

Tidak cukup sampai di situ, beberapa bagian tubuh tawanan juga diikat dengan rantai untuk memastikan mereka tidak kabur ke mana-mana. Dan sama seperti pembangunan bangunan besar lain di masa lalu, pembangunan Tembok Besar Cina juga menelan setidaknya 400 ribu korban jiwa yang meninggal saat bekerja.

Percaya atau tidak, dulu tembok ini memiliki ukuran yang jauh lebih panjang lagi. Diperkirakan 1.200 mil atau 1/3 bagian Tembok Besar Cina telah hilang karena erosi, dan kerusakan yang terjadi di beberapa bagian tembok.

Hal ini diperparah dengan Revolusi Budaya yang terjadi dari tahun 1966 hingga 1976. Di bawah pemerintahan Mao Zedong, ribuan orang melucuti batu bata yang ada pada Tembok Besar Cina dan digunakan untuk membangun rumah.

Yup, kamu tidak salah baca. Tembok Besar Cina dibangun dengan menggunakan tepung beras sebagai salah satu bahan utamanya. Tentu saja tidak semua bagian Tembok Besar Cina dibangun dengan menggunakan tepung beras, melainkan bagian tembok yang dibangun pada masa Dinasti Qin.

Pada masa pemerintahan Kaisar Qin Shi Huang tahun 220-206 SM, dia menggunakan tepung beras ketan sebagai pengganti semen. Sedangkan batu batanya sendiri berasal dari campuran tanah, batu, dan kayu.

Tembok Besar Cina dibangun bukan tanpa alasan. Selain menjadikannya sebagai pembatas antara negara, tembok ini juga digunakan sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh. Sayangnya, usaha tersebut tidak selalu berhasil.

Pada kenyataannya, beberapa pasukan pernah membobol Tembok Besar Cina di masa lalu. Termasuk pasukan Genghis Khan yang berhasil menguasai beberapa bagian tembok, juga pasukan Manchuria yang berhasil melewati tembok dan menjatuhkan Dinasti Ming pada abad ke 17.

Itulah tadi beberapa fakta menarik tentang Tembok Besar Cina. Bukan cuma panjangnya yang bikin betis pegal, ternyata Tembok Besar China juga menyimpan fakta yang tidak pernah kita duga. Termasuk soal tepung beras ketan sebagai pengganti semennya!