Planet yang saat ini sedang dijadikan objek penjelajahan besar-besaran adalah planet Mars. Planet yang masuk dalam urutan ke empat di sistem tata surya kita tersebut diyakini sebenarnya dapat dihuni oleh manusia.
Untuk memastikan hal tersebut, penjelajahan terus menerus dilakukan dan begitu menarik karena peneliti terus menerus mendapatkan pertanyaan. Berikut ini adalah hal-hal misterius yang ditemui di sana.
Hemisphere adalah belahan planet. Layaknya Bumi, Mars pun memiliki dua hemisphere.
Hanya saja kondisi geologinya jauh berbeda antara bagian utara dan selatannya, menjadikannya sangat unik. Para peneliti berhipotesis situasi hemisphere yang berbeda ini bisa datang dari asteroid yang menabrak hingga fenomena alam di Mars sendiri.
Gas metana biasa digunakan untuk bahan bakar dan di Mars, kamu bisa menemuinya banyak. Menariknya adalah gas metana umumnya diproduksi oleh makhluk hidup, sedangkan di Mars sendiri tidak ditemukan makhluk hidup.
Lalu dari manakah gas metana tersebut itu datang? Hal itu masih tidak bisa dijawab oleh para peneliti.
Penemuan es di Mars memberikan pencerahan bagi peneliti untuk meyakini adanya air di sana. Namun seperti gas metana, tidak ada keberadaan sumber air yang tampak di permukaan sehingga satu-satunya teori adalah sumber air ini ada di bawah permukaan Mars. Bagi para peneliti, ini adalah pekerjaan rumah yang susah karena diperkirakan kondisi bawah tanah tersebut sangatlah ekstrem.
Data spesimen yang didapat dari penjelajahan di Mars meyakinkan para peneliti jika berjuta-juta tahun yang lalu, Mars memiliki kondisi planet yang serupa dengan di Bumi dan dapat dihuni. Namun di suatu titik, semua itu berubah dan menyebabkan Mars menjadi seperti yang kita lihat sekarang. Tidak ada yang tahu secara pasti apa penyebab terjadinya perubahan ekstrem seperti itu.
Bernama Phobos dan Deimos, kedua satelit alami ini juga dipertanyakan oleh para peneliti. Mereka mempertanyakan bagaimana awal mula kemunculan Phobos dan Deimos.
Beberapa peneliti beranggapan Phobos dan Deimos dulunya adalah asteroid yang terjebak oleh orbit Mars. Tetapi teori itu terbantahkan oleh bentukan dan sudut orbit bulan yang tidak sesuai skenario teori.
Pada 2019 kemarin, NASA mendapatkan gambar kemunculan suatu cahaya misterius di permukaan planet merah tersebut. Cahaya putih tersebut tampak mengambang dan bercahaya di antara himpitan lembah. Tentu saja teori seputar alien menyelimuti fenomena tersebut, tetapi para peneliti menyangkal hal tersebut dan percaya adalah hal ilmiah di balik cahaya itu.
Di Mars sana, terdapat satu fenomena alam yang tidak ada di Bumi, yaitu badai debu raksasa. Badai debu ini bisa memiliki kecepatan hingga 100 km/jam. Durasi badai itu pun bisa mencapai satu minggu.
Peneliti tidak bisa memastikan bagaimana badai itu muncul. Memang permukaan Mars semuanya berpasir, tetapi yang membuatnya misterius adalah bagaimana badai itu bisa begitu besar.
Tadi sudah sempat disebut keberadaan es di suatu area Mars. Di tempat itu pula terdapat beberapa bagian es yang lebih menarik lagi karena diselimuti oleh suatu debu.
Peneliti tidak tahu secara pasti apa material yang menyelimutinya dan itu cukup besar. Kemungkinannya adalah emas, tapi siapa yang tahu?
Dikatakan NASA akan menguji coba kemampuan manusia untuk tinggal di Mars pada 2030. Mari kita lihat hasilnya agar suatu hari nanti Mars juga dapat kita tinggali.