Tiap orang pasti punya warna favoritnya masing-masing. Bentuk kesukaan seseorang terhadap warna bisa berwujud banyak hal, salah satunya dengan warna baju.
Membahas psikologi warna baju tentunya menarik mengingat hal tersebut berpengaruh terhadap interaksimu dengan rekan kerja, bos atau pun klien. Dilansir dari Image Doctor, berikut psikologi warna berdasarkan hasil yang diperoleh ketika berinteraksi dengan orang lain.
Apakah kamu pencinta warna biru? Kamu perlu bersyukur karena warna ini bermanfaat untuk lingkungan kerjamu, terutama buat kamu yang bekerja di bidang penjualan. Adapun. Waktu terbaik kamu menggunakan warna ini saat melakukan penjualan dengan lembut. Bisa juga saat pertama kali bertemu dengan klien potensial untuk menawarkan bisnis.
Warna baju ini juga cocok saat kamu ingin mendiskusikan masalah terkait produk, layanan atau pengalaman negatif terhadap perusahaanmu. Selain itu, cocok juga saat berhadapan dengan wanita dan ingin membangun kepercayaan.
Warna merah untuk baju kerja memang bisa memberi pesan emosi yang bervariasi terhadap penerimanya. Namun, warna ini cocok untuk menunjukkan kepercayaan diri, keyakinan diri, otoritas, komitmen, fokus, semangat dan kesuksesan. Selain itu, warna merah juga efektif untuk menarik perhatian, membangkitkan kegembiraan dan mempertahankan fokus.
Di sisi lain, merah juga bisa mengirimkan pesan negatif, ancaman, tekanan dan bahaya. Sehingga, kamu bisa saja dicap pemberontak. Untuk itu, waktu terbaik untuk memakai baju merah saat ingin terlihat menonjol; menyampaikan semangat; bernegosiasi; berbicara di depan umum dan sedang dalam acara jejaring bisnis. Warna ini juga cocok untuk memengaruhi orang lain, terutama untuk pria yang karismatik.
Sementara, jangan pakai baju warna merah saat wawancara kerja karena hanya akan membuatmu terlihat arogan, pemberontak dan gak bisa berbaur bersama tim. Selain itu, juga gak cocok saat kamu menghadiri acara santai karena membuat orang lain gak nyaman dan dominan. Warna baju merah pun gak cocok untuk menghadiri pertemuan yang berpotensi menuai banyak konflik dan perdebatan.
Meski warna merah muda identik dengan warna feminin, namun warna ini cocok untuk pria yang ingin tampil percaya diri, berani, tegas dan memegang kendali. Kamu bisa melihat contohnya pada tokoh-tokoh pemerintahan, seperti Donald Trump, Warren Buffet dan Bill Clinton. Mereka kerapkali menggunakan dasi merah muda.
Warna merah muda paling tepat dipakai saat melakukan penjualan. Ini akan memberikan pesan meyakinkan dan semangat pada orang lain. Cocok juga saat melakukan segala bentuk pembicaraan di depan umum. Warna ini juga cocok saat berhadapan dengan wanita.
Mirip dengan warna merah dan merah muda, ungu efektif untuk membuat pernyataan kuat pada orang lain. Warna ini adalah warna terbaik kedua setelah merah muda yang bisa digunakan dalam situasi penjualan. Cocok juga dipakai saat berbicara di depan umum dan panggung. Selain itu, kamu pun bisa memakainya saat berhadapan dengan wanita. Kamu pun bisa memadukan bajumu, misalnya baju merah muda yang dipadukan dengan dasi ungu.
Agak sedikit berbeda dengan warna lain, tiap varian warna hijau memiliki kesan yang berbeda bagi pemakainya. Adapun, warna hijau tua menandakan kekayaan dan pertumbuhan. Warna ini cocok dipakai saat melakukan penjualan, bernegosiasi dan menghadiri wawancara kerja. Cocok juga dipakai untuk kenaikan promosi atau gaji.
Sementara, hijau terang punya kesan kreatif dan menyenangkan. Oleh karenanya, warna ini cocok untuk industri kreatif atau urusan bisnis yang lebih kasual dan kegiatan sosial. Bisa juga jika kamu ada urusan di luar tempat kerja.
Di sisi lain, hijau muda, yang memiliki warna lebih tenang mengesankan kamu terlihat santai. Warna ini cocok kamu gunakan saat kamu menghadapi konflik terkait manajemen sengketa dan berurusan dengan wanita. Meski begitu, sebaiknya kamu menghindari warna ini saat berbicara di panggung, mengurusi kelompok karyawan dan melakukan penjualan secara langsung.
Sebenarnya, warna kuning kurang sesuai di perusahaan karena terkesan kurang dewasa. Karenanya, gak sesuai untuk lingkungan kerja yang lebih serius. Sebaiknya, kamu gak menggunakan warna ini dalam pertemuan klien, wawancara kerja, diskusi promosi kerja dan penjualan. Sementara, warna kuning cocok dipakai selama kerja santai, industri kreatif dan berbicara di depan panggung. Dengan begitu penonton akan terfokus padamu.
Warna jingga atau orange cocok untuk industri kreatif atau nonkorporasi. Namun, warna ini gak cocok saat pertemuan klien, rapat, negosiasi, penjualan, wawancara kerja dan mendiskusikan promosi. Warna jingga juga erat dengan hal-hal negatif, seperti tanpa peringatan, perlengkapan keselamatan dan baju penjara.
Warna hitam identik dengan warna elegan dan glamor saat menghadiri pesta. Namun, menggunakan baju hitam di kantor akan membuatmu kurang didekati karena kadang kala terlihat mengintimidasi.
Itu berbeda jika kamu ingin mendominasi dan menunjukkan figur yang berkuasa. Oleh karena itu, warna ini kurang cocok jika kamu berada di posisi bukan sebagai senior. Kamu perlu memilih warna lain yang lebih hangat untuk membangun hubungan dan kepercayaan.
Penggunaan baju hitam cocok untuk menegaskan kekuasaan dan wawancara untuk posisi manajer. Sementara, gak cocok untuk wawancara kerja untuk level posisi tingkat menengah, bernegosiasi untuk membangun kepercayaan, bertemu klien dan berhadapan dengan wanita.
Itu tadi psikologi warna baju untuk menunjang kariermu. Meski perlu makan waktu untuk memikirkan memakai baju apa ke kantor. Namun, itu sangat penting untuk meningkatkan kesuksesan kariermu. Semangat ya!