Enggan Mengerjakan Sesuatu, Ini 8 Fakta Ilmiah Rasa Malas

Mereka yang malas bukan berarti seorang pemalas lho

Ada suatu titik di dalam kehidupan kita menjadi begitu malas melakukan apa pun. Malas beraktivitas, malas bangun dari kasur, malas bergerak. Ini bukanlah sesuatu yang aneh mengingat semua manusia melakukan itu sebagai cara alami beristirahat. Namun menjadi pertanyaan ketika rasa malas itu tak berkesudahan.

Masyarakat selalu menilai rasa malas sebagai penyebab kemiskinan yang tidak baik. Tak sedikit yang berakhir langsung menghakimi dan melabeli seseorang sebagai pemalas.

Namun tak sedikit pula yang mencoba menyemangati. “Bersemangatlah!” “Jangan patah semangat!” “Jika orang itu bisa, kenapa kamu tidak?” Sangat disayangkan bahwa hal-hal ini tak bisa sepenuhnya menghabisi rasa malas pada diri seseorang.

Layaknya penyakit, rasa malas pun timbul akibat sesuatu. Tanpa mengetahui akar permasalahannya, perasaan negatif itu tak akan bisa diselesaikan. Penasaran akan hal itu, para peneliti mencoba mencari jawabannya.

Pencarian jawaban pertanyaan itu membuahkan hasil bahwa kemalasan timbul tak hanya karena adanya gangguan dalam bentuk fisik saja, tetapi juga secara mental. Berikut ini adalah penjelasan ilmiah mengenai timbulnya rasa malas pada seseorang.

1. Kemalasan punya beragam makna dalam berbagai bidang

Enggan Mengerjakan Sesuatu, Ini 8 Fakta Ilmiah Rasa Malasilustrasi malas (economictimes.indiatimes.com)

Memahami rasa malas berarti harus mengerti terlebih dahulu arti kata itu. Dalam artikel Psychology Today, pemalas dipahami sebagai label kepada individu yang mampu melakukan kegiatan yang seharusnya bisa dia lakukan, namun tidak dilakukannya atau dilakukan dengan asal-asalan. Mudahnya, malas itu adalah situasi ketika motivasi menyisihkan usaha mengalahkan motivasi untuk berusaha.

Dalam jurnal The Conception of Laziness and the Characterisation of Others as Lazy, sang penulis Thomas Madsen melihat pelabelan pemalas kepada seseorang berbeda makna, tergantung situasinya.

Untuk siswa, label pemalas sering diberikan kepada mereka yang nilainya turun atau jelek. Sedangkan untuk karyawan, label pemalas umum dilontarkan kepada mereka yang jarang mencapai target.

2. Kemalasan berbeda dengan suka menunda

Enggan Mengerjakan Sesuatu, Ini 8 Fakta Ilmiah Rasa Malasilustrasi malas (leadersbeacon.com)

Kembali kepada artikel Pyschology Today, rasa malas sering diidentikkan dengan situasi suka menunda sesuatu. Akan tetapi, faktanya tidak seperti itu.

Menunda dilihat oleh pakar psikologi sebagai strategi mengatur tugas atau kegiatan. Dengan menunda, seseorang menentukan kegiatan manakah yang lebih penting untuk diselesaikan.

Penundaan yang buruk adalah penundaan yang tidak punya perencanaan baik atau tidak efektif. Menunda seperti ini yang membuat banyak orang menyamakannya dengan rasa malas karena sama-sama kurang motivasi.

Namun ada perbedaan yang kentara di antara keduannya. Penunda setidaknya masih bercita-cita dan ingin menyelesaikan tugas walau butuh tenaga ekstra demi mengerjakannya. Sedangkan pemalas tidak.

3. Pemalas juga berbeda dengan pengangguran

Enggan Mengerjakan Sesuatu, Ini 8 Fakta Ilmiah Rasa Malasilustrasi malas (redriverhealthandwellness.com)

Layaknya penunda, pengangguran juga sering disamakan dengan pemalas walau sebenarnya berbeda. Menganggur artinya tidak melakukan apa-apa. Ini memang bisa terjadi bila kamu malas, tetapi bisa juga lantaran memang tidak ada yang kamu lakukan atau sedang tidak bisa dilakukan.

Di Italia, istilah pengangguran sering diterjemahkan dengan dolce far niente atau “menyenangkan untuk tidak melakukan sesuatu.” Frasa ini mendukung adanya fenomena mengapa ada orang yang bekerja keras saat ini demi bisa menganggur di masa depan nanti.

Uniknya mereka yang menganggur, menurut jurnal Idleness aversion and the need for justifiable busyness, secara insting akan selalu mencari cara menyibukkan diri. Contoh nyata adalah sopir yang terjebak kemacetan. Ketimbang tidak melakukan apa-apa dan hanya menunggu, mereka sering kali lebih memilih jalur alternatif walaupun jalan tersebut lebih jauh.

4. Secara psikis, rasa malas bisa muncul akibat adanya rasa tidak nyaman dari kondisi sekitar

Enggan Mengerjakan Sesuatu, Ini 8 Fakta Ilmiah Rasa Malasilustrasi malas (muslimsincanada.com)

Jurnal ilmiah dari Linda Gilmore dan Gillian Boulton-Lewis mencoba menguak fenomena kemalasan di kalangan siswa. Lewat studi kepada 100 partisipan berumur tujuh sampai 9 tahun di Australia pada 2005, ditemukan beberapa siswa yang dinilai sebagai pemalas dengan alasan berbeda.

Siswa yang bernama Katya dilaporkan bosan dan tampak kehilangan motivasi mengerjakan pekerjaan rumah setelah bersekolah selama 18 bulan. Dirinya dideskripsikan sebagai anak perfeksionis, sensitif, dan suka cemas di sekolah.

Memang secara penilaian materi, Katya dikategorikan sebagai anak pintar. Namun dia menjadi malas lantaran Katya tidak mendapat perhatian dari gurunya yang tampak lebih memperhatikan anak-anak berperilaku buruk.

Berbeda kasus dengan Joseph. Bocah tersebut dinilai pihak sekolah sebagai siswa yang lambat belajar. Dia memang berperilaku baik. Akan tetapi Joseph sering kesusahan dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Setelah ditelusuri, memang terdapat sejarah keluarga yang merujuk kepada ketidakmampuan belajar itu.

Ditarik dari studi ini, penyebab kemalasan pada seseorang bukanlah hal yang sederhana. Ada cerita panjang yang dapat membuat individu tampak malas melakukan aktivitas.

Baca Juga: Ternyata Ini 8 Makna Mimpi Paling Umum Berdasarkan Kata Ahli Psikologi

5. Secara fisik, rasa malas dikaitkan dengan adanya gangguan pada tubuhmu

Enggan Mengerjakan Sesuatu, Ini 8 Fakta Ilmiah Rasa Malasilustrasi malas (christianityworks.com)

Pastinya kamu sudah mengetahui bila kehadiran penyakit di tubuhmu akan membuat tubuhmu merasa lemas. Tidak mengagetkan bila kamu menjadi malas berkegiatan akibat situasi ini. Satu fenomena kesehatan yang sering kali membuat satu individu dinilai sebagai pemalas adalah sindrom kelelahan kronis.

Dilansir Healthline, sindrom kelelahan kronis ini masih belum diketahui penyebab utamanya. Beberapa teori berpendapat sindrom itu timbul karena infeksi virus, stres psikis, atau kombinasi berbagai faktor seperti hormon yang tidak seimbang. Umur pun bisa menjadi faktor mengingat mereka yang berumur 40 sampai 50an sering mendapat sindrom ini.

6. Rasa malas berhubungan erat dengan evolusi kita sebagai manusia

Enggan Mengerjakan Sesuatu, Ini 8 Fakta Ilmiah Rasa Malasilustrasi malas (mountainvistapsychology.com)

Ada satu teori dari Psychology Today yang bisa menjelaskan mengapa kita sering menilai seseorang yang tidak aktif sebagai pemalas dan itu berhubungan dengan evolusi kita sebagai manusia. Pada zaman purba, nenek moyang kita harus selalu siap siaga demi bertahan hidup dari serangan hewan buas.

Itu menjadikan mereka harus selalu aktif dan tidak boleh malas. Situasi ini yang memberikan stigma kepada mereka yang pasif berkegiatan atau lambat bergerak sebagai pemalas.

Padahal di zaman modern ini teknologi-teknologi telah membantu kita untuk hidup lebih nyaman dan tidak perlu mengeluarkan tenaga berlebih. Sebagai contoh adanya keberadaan trotoar yang menggantikan jalan setapak, membuat orang lebih mudah mengendarai kendaraan. Situasi perbedaan zaman inilah yang sering tidak disadari orang-orang dan menciptakan “kemalasan”.

7. Dalam beberapa kasus, rasa malas bisa datang karena kamu tidak menemukan apa yang ingin kamu lakukan

Enggan Mengerjakan Sesuatu, Ini 8 Fakta Ilmiah Rasa Malasilustrasi malas (medicalfuturist.com)

Satu penyebab paling kentara yang mudah membuatmu malas adalah melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan. Psychology Today menyebut orang macam ini sebagai mereka yang pada dasarnya tidak malas. Hanya saja menjadi malas karena tidak bisa melakukan apa yang diinginkan atau belum menemukan apa yang ingin dilakukan.

Umumnya kondisi ini terjadi pada para pekerja yang mengerjakan sesuatu abstrak atau tak bisa dilihat hasilnya. Contoh perbandingannya adalah arsitek. Seorang arsitek yang membangun gedung bisa melihat bangunan yang berhasil diciptakan dan membanggakannya.

Begitu pula dengan dokter yang bisa bangga dengan pasien yang berhasil sembuh dari penyakitnya. Namun tidak demikian dengan mereka yang berada di divisi finansial suatu perusahaan. Mereka tidak dapat memastikan wujud nyata yang bisa dibuktikan secara fisik, dari apa yang sudah dilakukannya, sehingga tidak ada yang bisa dibanggakan.

8. Rasa malas juga dapat datang karena takut atau merasa tidak ada harapan

Enggan Mengerjakan Sesuatu, Ini 8 Fakta Ilmiah Rasa Malasilustrasi malas (neoenergyhealing.com.au)

Selain tidak ada yang ingin dilakukan demi kepuasan, rasa takut dan merasa tidak ada harapan juga bisa menjadikan seseorang menjadi malas. Beberapa orang ternyata takut mengalami kesuksesan, bisa dengan berbagai alasan. Bisa pula mereka minder mencapai kesuksesan. Ini membuat mereka menjadi malas yang mana rasa malas itu dapat dianggap sebagai alat untuk menyabotase dirinya.

Sebaliknya, beberapa takut akan kegagalan dan lebih memilih kemalasan. Maka dari itu, muncullah pemikiran seperti ini: “Bukannya aku gagal, tapi akunya yang tidak pernah mencoba.”

Sejumlah orang menjadi malas juga karena mereka merasa tidak menemukan solusi dari masalah yang mereka hadapi. Ini membuat mereka menjadi pasrah dan membiarkan kondisi tersebut. Namun karena orang-orang macam ini tidak bisa memahami situasi yang mereka jalani, itu tidak menjadikan mereka sebagai pemalas.

Pada akhirnya, seseorang yang malas itu belum tentu bisa dilabeli sebagai pemalas. Bisa jadi ada alasan-alasan tertentu yang menjadikan mereka malas. Cari tahu dulu sumber rasa malasmu, dengan begitu, kamu bisa mencari solusi terbaik untuk menghilangkannya. Kalau sudah, yuk, mulai melangkah kembali.

Baca Juga: Sulit Dipahami, Ini 8 Fakta Psikologi Unik tentang Cinta

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya