Apa yang Membuat Beruang Kutub Tahan Dingin di Kutub Utara?

- Beruang kutub memiliki bulu transparan yang memantulkan cahaya, membantu mereka berkamuflase dan menjaga tubuh tetap hangat di suhu -40 derajat Celsius.
- Lapisan lemak tebal hingga 10 cm di bawah kulit beruang kutub berfungsi sebagai pelindung saat berenang, cadangan energi, dan menjaga suhu tubuh.
- Bentuk tubuh besar dengan kaki besar dan bantalan khusus membantu beruang kutub bertahan di lingkungan Kutub Utara yang ekstrem.
Kalian pernah, enggak, membayangkan bagaimana rasanya hidup di tempat yang suhunya bisa turun hingga -40 derajat Celsius, dengan angin kencang dan permukaan es yang licin? Bagaimana makhluk seperti beruang kutub bisa bertahan di lingkungan ekstrem seperti ini, bahkan bertahun-tahun lamanya.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas tentang bagaimana mereka bertahan hidup, mulai dari struktur tubuh hingga cara mereka menyimpan energi ditengah mencairnya es Kutub Utara. Yuk, kita bahas!
1. Memiliki 2 lapisan bulu

Beruang kutub memiliki bulu yang sangat istimewa untuk menghadapi dinginnya Kutub Utara. Mereka memiliki dua lapisan bulu, lapisan luar berupa rambut panjang tahan air dan lapisan dalam yang lebat untuk menahan panas. Uniknya, bulu-bulu ini sebenarnya transparan, bukan putih. Bulu ini memantulkan cahaya, membuat mereka terlihat putih dan membantu berkamuflase di salju.
Tidak hanya itu, bulu mereka mampu memerangkap panas dari matahari. Bersama kulit hitam di bawah bulu, panas yang diserap lebih maksimal. Hal ini dapat menjaga tubuh mereka tetap hangat bahkan di suhu -40 derajat Celsius.
2. Lapisan lemak yang sangat tebal

Di bawah kulit, beruang kutub memiliki lapisan lemak yang sangat tebal, hingga 10 cm. Lapisan ini menjadi pelindung utama saat mereka berenang di air es, dan juga berfungsi sebagai cadangan energi, terutama ketika makanan sulit didapat selama musim dingin.
Namun, lapisan lemak ini membuat beruang kutub rentan kepanasan jika terlalu aktif, bahkan di lingkungan dingin. Karena itu, mereka sering bergerak perlahan atau beristirahat untuk menghemat energi sekaligus menjaga suhu tubuhnya.
3. Bentuk tubuh yang besar

Beruang kutub memiliki tubuh besar dengan bentuk yang membantu mereka bertahan di suhu rendah. Menurut informasi yang didapat dari situs BeCause, dengan proporsi tubuh mereka berbentuk bulat kekar berbulu dengan telinga dan ekor yang kecil, dapat membantu mereka tetap hangat di daerah yang dingin.
Kaki beruang kutub juga sangat besar dan ditutupi bulu tebal, dengan bantalan khusus di bawahnya. Bantalan ini membantu mereka tetap hangat dan memberikan cengkeraman kuat saat berjalan di atas es yang licin. Jadi, beruang kutub bisa berjalan tanpa khawatir terpeleset!
4. Strategi untuk bertahan hidup

Ketika cuaca semakin dingin atau makanan menjadi langka, beruang kutub memiliki strategi untuk bertahan. Mereka dapat menggali lubang di salju untuk berlindung dari angin dingin. Betina yang sedang hamil bahkan membuat sarang khusus untuk melahirkan dan merawat anak-anaknya.
Berbeda dengan beruang lain yang hibernasi, beruang kutub tetap aktif sepanjang tahun, kecuali betina yang bersarang. Mereka menghemat energi dengan mengurangi aktivitasnya ketika makanan sulit ditemukan.
5. Kemampuan metabolisme yang tinggi

Beruang kutub memiliki metabolisme tinggi untuk menghasilkan panas tubuh. Mereka membutuhkan asupan makanan yang kaya kalori, terutama lemak. Mereka mendapatkan energi dari lemak anjing laut, yang menjadi makanan utama mereka.
Lemak anjing laut sangat penting untuk mereka menjaga cadangan energi, terutama saat es mencair dan makanan menjadi langka. Beruang kutub dapat bertahan tanpa makan selama berbulan-bulan dengan mengandalkan cadangan lemak yang telah mereka simpan.
Jadi, setelah ini, kita tidak perlu khawatir lagi mereka kedinginan atau enggak. Karena tubuh mereka sudah sangat mendukung untuk hidup di suhu yang sangat ekstrem. Namun sayangnya, perubahan iklim mengancam habitat mereka. Maka dari itu, ayo jaga kelestarian Bumi kita tercinta ini agar beruang kutub tetap menjadi bagian dari planet ini.