Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berapa Lama Ayam Mengerami Telurnya? Mari Simak Faktanya!

ayam (commons.wikimedia.org/Dinesh Valke)
ayam (commons.wikimedia.org/Dinesh Valke)
Intinya sih...
  • Ayam mengerami telur selama 20 - 21 hari, namun bisa mencapai 30 hari.
  • Ayam akan jadi agresif saat mengerami telur karena perubahan hormon dan insting untuk menjaga telur-telurnya.
  • Faktor yang mempengaruhi perkembangan telur ayam antara lain suhu, kelembaban, pertukaran gas, dan cahaya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seperti yang kita tahu, ayam merupakan spesies unggas yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Ia bisa dimakan, sering dipelihara, dan hidup berdampingan dengan manusia. Ayam juga mudah dikenali, khususnya dari kebiasaan, perilaku, ukuran, suara, dan ciri fisiknya. Layaknya unggas lain, ayam juga merupakan hewan ovipar yang bereproduksi dengan cara bertelur.

Namun, apa kamu tahu berapa lama ayam mengerami telurnya? Gak cuma itu, pasti kamu juga gak tahu bagaimana ayam mengerami telur, faktor apa yang berpengaruh terhadap masa pengeraman telur, hingga di mana ayam mengerami telurnya. Nah, jika kamu mengetahui semua hal tersebut maka kamu wajib menyimak pembahasan berikut. Sebab, kita akan membahas semuanya secara mendalam.

1. Ayam mengerami telur selama 20 - 21 hari

ayam (commons.wikimedia.org/Grendelkhan)
ayam (commons.wikimedia.org/Grendelkhan)

Dilansir Food and Agriculture Organization, ayam akan mengerami telurnya selama 20 - 21 hari. Namun, di banyak kesempatan 21 merupakan waktu menetas yang paling umum. Walau begitu, terkadang ada telur yang menetas dalam waktu yang lebih lama, bahkan bisa mencapai 30 hari. Sebenarnya, hal tersebut merupakan suatu hal yang normal dan bisa terjadi karena berbagai faktor, entah itu faktor eksternal atau internal. Setelah telur menetas, anak ayam akan dijaga oleh induknya hingga mereka bisa hidup mandiri.

2. Ayam akan jadi agresif saat mengerami telur

ayam (commons.wikimedia.org/Damien Wallace)
ayam (commons.wikimedia.org/Damien Wallace)

Laman GARDENBETTY menjelaskan kalau ayam betina akan menjadi lebih agresif saat sedang mengerami telur. Perubahan sifat tersebut merupakan suatu hal yang normal dan bisa terjadi karena perubahan hormon dan adanya insting untuk menjaga telur-telurnya. Keagresifan tersebut juga tak main-main. Pasalnya, ayam tak segan untuk menyerang semua hal yang dirasa mengganggu, entah itu predator seperti ular, ayam lain, bahkan manusia. Awalnya, ayam betina hanya akan memprovokasi, kemudian mengeluarkan suara keras, dan jika terpojok ia juga bisa mematuk.

3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan telur ayam

ayam (commons.wikimedia.org/Paul Korecky)
ayam (commons.wikimedia.org/Paul Korecky)

Artikel di jurnal Frontiers in Pshycology menjelaskan kalau ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan telur ayam, yaitu suhu, kelembaban, pertukaran gas, hingga cahaya. Nah, diantara beberapa hal tersebut, suhu merupakan faktor yang paling krusial. Pasalnya, jika suhu terlalu dingin atau panas maka telur bisa gagal berkembang dan akhirnya tidak akan menetas.

Karena hal tersebut, kamu harus menjaga suhu inkubasi telur tetap hangat. Dalam hal ini, suhu inkubasi paling ideal ada di angka 37 hingga 38°C. Gak cuma suhu, kelembaban juga harus dijaga di angka 58 - 60 persen. Nah, jika tempat penetasan terlalu lembap, maka telur bisa membusuk dan akhirnya gagal menetas. Terakhir, intensitas cahaya yang optimal juga harus diperhatikan.

4. Ayam mengerami telur di tempat tertutup

ayam (commons.wikimedia.org/Luke)
ayam (commons.wikimedia.org/Luke)

Jika kamu seorang peternak, pasti kamu akan memisahkan telur ayam dengan induknya. Dalam hal ini, telur ayam akan ditaruh di kandang penetasan khusus yang memiliki suhu, cahaya, kelembaban, dan lingkungan ideal untuk penetasan. Sangat berbeda, ayam liar atau ayam yang tidak hidup di peternakan justru akan melakukan inkubasi secara mandiri.

Dilansir berbagai sumber, ayam akan bertelur di atas tanah. Biasanya, ia akan bertelur dan mengerami telur di tempat tertutup, seperti semak-semak, rerumputan, kebun, atau di sekitar pepohonan. Ia akan menaruh telurnya sekitar semak kering dan menduduki telurnya hingga menetas. Secara alami, ayam bisa menghasilkan 15 telur dalam setahun. Namun, karena campur tangan manusia ayam petelur bisa memproduksi hingga 300 butir telur dalam setahun.

5. Tidak semua telur bisa menetas

ayam (commons.wikimedia.org/PumpkinSky)
ayam (commons.wikimedia.org/PumpkinSky)

Sejatinya, semua ayam betina bisa menghasilkan telur. Hanya saja, gak semua telur yang dihasilkan bisa menetas. Dalam hal ini, ada dua jenis telur ayam, yaitu telur fertil yang bisa menetas dan telur infertil yang tidak menetas. Telur fertil sendiri merupakan telur yang dibuahi oleh ayam jantan. Sebaliknya, telur infertil merupakan telur yang tidak dibuahi oleh ayam jantan.

Dilansir PennState Extension, telur yang sering dijual di supermarket dan toko-toko adalah telur infertil. Uniknya, terkadang warung atau toko kecil juga bisa menjual telur fertil. Biasanya, telur infertil datang dari peternakan yang secara khusus merawat ayam petelur. Kedua jenis telur tersebut memang agak berbeda. Walau begitu, keduanya tetap bisa dimakan dan memiliki kandungan gizi yang serupa.

Sekarang, kamu sudah tahu berapa lama ayam mengerami telurnya. Tak hanya itu, bahkan kamu juga sudah tahu tentang perkembangan telur ayam, jenis telur ayam, hingga bagaimana ayam mengerami telurnya. Setelah mengetahui semua hal itu, kamu harus lebih menghargai telur ayam. Jadi, kamu gak boleh membuang-buang dan meremehkan telur ayam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Tanaman Asli Indonesia yang Cocok untuk Restorasi Lahan Gambut

13 Nov 2025, 09:49 WIBScience