Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Buku Ini Ungkap Israel Pernah Menembak Pesawat Untuk Membunuh Arafat

aljazeera.com

Seorang jurnalis bernama Ronen Bergman menulis bahwa di antara Desember 1982 hingga Januari 1983, Mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Shanon meminta pesawat tempur Israel untuk menembak jatuh sebuah pesawat komersil, yang kiranya membawa pemimpin PLO Yasser Arafat, dilansir dari The Guardian, dan New York Post.

1. Buku berjudul "Rise and Kill First: The Secret History of Israel's Targeted Assassinations"

The Times

Buku yang ditulis oleh jurnalis bernama Ronen Bergman ini menyimpan banyak rahasia tentang apa saja yang Israel inginkan dalam uji coba pembunuhan Yasser Arafat di tahun 1980-an. Dari berbagai misi Mossad, hingga upaya Mantan Perdana Menteri Israel untuk menembak jatuh sebuah pesawat komersial hanya demi membunuh Yasser Arafat.

Semua upaya mereka lakukan demi membunuh Arafat secara rapi dan tidak menyebabkan kemarahan publik internasional. Israel sendiri mengakui bahwa keinginan mereka untuk membunuh Arafat, disebabkan pengaruhnya di dalam berbagai organisasi-organisasi internasional, kepemimpinannya di PLO (Palestinian Liberation Organization), dan keterlibatan dirinya dalam perang di Lebanon.

2. Penembakan pesawat kargo yang penuh drama

The New York Times

Pada 22 Oktober 1982, Israel berencana untuk menembak sebuah jatuh pesawat kargo yang membawa 30 anak korban luka-luka dari Anthena menuju Kairo. Sebelumnya Mossad mendapat informasi bahwa Yasser Arafat berada di dalam pesawat itu juga. Maka dari itu Israel mengirim pesawat tempur F/15 mereka.

Tetapi beberapa saat kemudian, serangan tersebut dihentikan karena terjadi kesalahan informasi mengenai penumpang pesawat tersebut. Setelah diteliti lebih dalam, ternyata yang berada di dalam pesawat bukanlah Yasser Arafat. Melainkan adalah adiknya yang berwajah mirip dengannya.

Agen Israel mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi wajah adik Arafat dan hampir membuat kesalahan yang merugikan Israel secara diplomasi maupun keamanannya.

3. Pengeboman wawancara, siaga pembunuhan 5 kali, hingga kemiripan dengan film "The Manchurian Candidate".

The Guardian

Tidak hanya pesawat kargo yang menjadi target Israel dalam usaha mereka membunuh Arafat. Bergman mengatakan bahwa Israel sudah sering mengupayakan banyak cara agar dapat membunuh Yasser Arafat di mana pun.

Ia mengakui bahwa agen Mossad pernah berusaha 'bertemu' secara langsung bersama Arafat di Lebanon untuk melakukan wawancara. Agen ini berencana akan mengebom sebuah wawancara di mana mereka harus mengikuti 3 jurnalis Israel yang akan mewawancarai Yasser Arafat secara ekslusif di Lebanon.

Mossad yang sudah mengirimkan agen mereka untuk ikut serta dalam wawancara tersebut mengalami kegagalan. Setelah mereka kehilangan jejak reporter/ jurnalis Israel tersebut. Alhasil mereka harus membatalkan operasi tersebut.

Tidak hanya itu. Mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Shanon pernah memerintahkan kepada pilot-pilot Israel untuk siap siaga jika ia memerintahkan tembak jatuh sebuah pesawat. Setidaknya Ariel Shanon sudah memberikan 5 kali peringatan siaga di antara akhir tahun 1982 hingga awal tahun 1983, di mana tentuny semua itu tidak ada menghasilkan apa-apa.

Ronen Bergman juga mengakui, bahwa ketika ia mewawancarai petinggi militer Israel, baik yang masih bertugas ataupun sudah pensiun, mereka menyatakan bahwa Israel pernah mengikuti jejak film "The Manchurian Candidate".

Film itu menunjukkan sebuah tentara Amerika Serikat yang dicuci otaknya oleh komunis. Di sini Israel menjadi komunis yang berusaha untuk menggunakan satu tentara yang dekat dengan Arafat, mencuci otaknya dan menggunakan dirinya untuk membunuh Arafat.

Share
Topics
Editorial Team
Karl Gading S.
EditorKarl Gading S.
Follow Us