5 Contoh Hewan Pemakan Daging yang Berbisa, Ada Ular hingga Kalajengking!

- Ular menggunakan bisanya untuk melumpuhkan mangsa dan mempertahankan diri
- Laba-laba menyuntikkan bisanya melalui taring di mulutnya, bisa laba-laba berguna di bidang medis
- Ubur-ubur menyuntikkan bisa melalui tentakelnya, kalajengking menyengat mangsanya dengan ekornya yang berbisa, sementara katak menggunakan bisanya untuk pertahanan diri
Berdasarkan makanannya, hewan dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu herbivor, omnivor, dan karnivor. Nah, karnivor merupakan penyebutan bagi hewan pemakan daging. Mereka bisa mencari makanan dengan berbagai cara, seperti mengejar, menggigit, mencakar, menyergap, hingga menyuntikkan bisa.
Contoh hewan pemakan daging yang berbisa juga ada banyak, seperti ular, kalajengking, kodok, ubur-ubur, hingga laba-laba. Uniknya, tiap hewan memiliki mekanisme penyuntikan bisa yang berbeda, lho. Ada yang menggunakan gigitan, tusukan, hingga sengatan. Nah, apa kamu penasaran dengan hewan-hewan tersebut? Jika iya, maka kamu harus menyimak artikel ini dengan seksama!
1. Ular menggunakan bisanya untuk melumpuhkan mangsa

Ular merupakan hewan berbisa paling terkenal di dunia kerena bisanya sangat mematikan. Secara umum, bisa ular digunakan untuk melumpuhkan mangsa, namun jika merasa terancam reptil tersebut juga mampu menggunakan bisanya untuk mempertahankan diri. Uniknya, gak semua ular memiliki bisa. Tercatat, ada ular berbisa yang membunuh mangsa dengan bisa yang kuat dan ada ular tidak berbisa yang membunuh mangsa dengan lilitan.
Dilansir Britannica, bisa ular mampu membunuh apapun, mulai dari tikus, burung, ikan, kadal, rusa, manusia, hingga gajah. Bisa tersebut berada di kantung bisa yang berlokasi di sekitar tengkorak dan leher. Saat menggigit targetnya, bisa tersebut akan mengalir lewat taring dan masuk ke dalam tubuh. Gak cuma itu, tiap ular juga memiliki bentuk taring yang berbeda.
2. Laba-laba menyuntikkan bisanya melalui taring di mulutnya

Sama seperti ular, laba-laba akan menyuntikan bisanya lewat taring di mulut. Bisa tersebut juga digunakan untuk melumpuhkan mangsa dan bukan senjata untuk melindungi diri. Saat berburu, laba-laba akan menunggu mangsa mendekat dan terjebak di jaringnya. Saat mangsa sudah terjebak, laba-laba akan menggenggamnya dengan kaki depan, menggigit mangsa, dan menyuntikan bisa.
Bagi manusia, efek bisa laba-laba cukup beragam, mulai dari gatal, iritasi, pembengkakan, efek alergi, demam, hingga kematian. Dilansir Australian Museum, bisa laba-laba terdiri atas berbagai kandungan, seperti neuroksin yang menyerang syaraf hingga bisa necrotic yang menyebabkan masalah pada kulit. Uniknya, bisa laba-laba sangat berguna di bidang medis dan bisa digunakan sebagai bahan baku obat.
3. Ubur-ubur menyuntikkan bisa melalui tentakelnya

Laman A-Z Animals menjelaskan kalau ubur-ubur merupakan hewan pemakan daging yang bisa memakan ikan, plankton, larva hewan, krustasea, bahkan sesama ubur-ubur. Nah, perbedaan makanan tersebut bergantung dari kebiasaan, habitat, spesies, dan ukuran masing-masing ubur-ubur. Dalam hal ini, bisa yang ia miliki digunakan untuk menyengat dan melumpuhkan mangsa.
Bisanya sendiri disuntikan lewat tentakel yang memiliki banyak sengat berukuran kecil. Tergantung spesiesnya, bisa tersebut memiliki efek yang beragam pada manusia. Contohnya, ada sengatan yang hanya memberikan efek gatal dan iritasi. Kemudian, ada juga sengatan berbahaya yang mampu menyebabkan rasa sakit luar biasa, demam, pusing, hingga kematian. Jadi, kamu gak boleh sembarangan menyentuh ubur-ubur.
4. Kalajengking menyengat mangsanya dengan ekornya yang berbisa

Kalajengking memang merupakan arthropoda berukuran kecil, namun ia menyandang gelar sebagai predator ganas, lho. Bayangkan saja, hewan bercapit ini bisa memangsa apapun, mulai dari belalang, kumbang, lebah, kupu-kupu, kadal, hingga ular berukuran kecil. Nah, saat berburu hewan ini mengandalkan dua senjata utama, yaitu capit dan sengatan yang berbisa.
Dilansir scorpionworlds.com, kalajengking berburu dengan mengendap-endap. Saat sudah dekat dengan mangsa, ia akan mencengkeram dan menangkap mangsa dengan capitnya. Setelah itu, mangsa akan kesulitan bergerak dan akhirnya kalajengking akan menyengat mangsa dengan ekornya. Tak cuma sanggup membunuh mangsa, sengatan kalajengking juga bisa berakibat fatal bagi manusia. Biasanya, kalajengking yang berbahaya dicirikan dengan ukuran capit yang kecil.
5. Katak menggunakan bisanya untuk pertahanan diri

Di alam liar, makanan utama katak mencakup invertebrata berukuran kecil seperti kumbang, kupu-kupu, belalang, lalat, semut, rayap, dan kelabang. Secara umum, katak bukan hewan yang berbahaya bagi manusia. Pasalnya, katak tidak memiliki gigi yang tajam, ukuran yang besar, bahkan ia tidak memiliki senjata untuk melukai manusia.
Uniknya, ada dua spesies katak yang berbeda, yaitu Aparasphenodon brunoi dan Corythomantis greeningi. Dilansir Natural History Museum, mereka merupakan satu-satunya katak berbisa di dunia. Berbeda dengan hewan lain, bisa katak tidak digunakan untuk berburu. Sebaliknya, bisa yang disuntikan lewat tulang berduri tersebut digunakan untuk mempertahankan diri. Jika masuk ke tubuh manusia, bisanya mampu menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Setelah membaca artikel ini, kamu sudah tahu kan contoh hewan pemakan daging yang berbisa? Bisa yang mereka miliki juga beragam dan cukup berbahaya bagi manusia. Oleh sebab itu, kamu harus hati-hati dengan mereka. Dalam hal ini, jangan sembarangan menangkap, mengusik, atau merusak habitat hewan-hewan tersebut.