5 Fakta Ilmiah tentang Tuatara, Spesies yang Ada Sejak Era Dinosaurus

Mirip kadal tapi bukan termasuk kadal

Tuatara adalah spesies purba yang masih ada di Bumi dan masuk pada genus Sphenodon. Tuatara juga menjadi salah satu spesies yang ada di muka Bumi yang menjadi minat dan ketertarikan dari banyak ilmuwan dan ahli satwa karena memang spesies mirip kadal ini sangat unik.

Nah, tentunya kamu juga penasaran dengan spesies purba ini, bukan? Mengapa tuatara dianggap sebagai spesies purba? Mengapa pula tuatara tidak termasuk dalam golongan kadal? Yuk, disimak fakta-fakta uniknya!

1. Tuatara adalah spesies yang ada sejak zaman dinosaurus

5 Fakta Ilmiah tentang Tuatara, Spesies yang Ada Sejak Era Dinosauruswikimedia.org

Menurut keterangan dari laman Science Daily, tuatara sudah ada sejak 200 juta tahun yang lalu. Itu artinya, spesies dengan nama ilmiah Sphendon punctatus ini merupakan spesies yang dulunya hidup berdampingan dengan dinosaurus purba. Tuatara juga merupakan satu-satunya spesies yang masih hidup dari ordo reptil yang berbeda dengan jenis reptil lainnya.

Saking tuanya, spesies tuatara bahkan dianggap sebagai "fosil hidup" oleh sebagian kalangan akademisi. Hewan endemik dari Selandia Baru ini telah menjadi salah satu harta karun dalam dunia biologi dan keanekaragaman hayati karena memang hanya tuatara sajalah yang masih tersisa dari ordo reptil unik bernama Sphehodontia.

2. Meskipun mirip dengan kadal, namun tuatara bukan kadal

5 Fakta Ilmiah tentang Tuatara, Spesies yang Ada Sejak Era Dinosaurusanimals.sandiegozoo.org

Jika melihat gambar di atas, kebanyakan orang pasti akan menganggap hewan tersebut adalah spesies reptil atau kadal pada umumnya. Padahal, tuatara sangat berbeda dengan kadal dan bahkan mereka terpisah secara tegas dalam garis evolusi mereka sejak ratusan juta tahun lalu.

Australian Geographic dalam lamannya menulis bahwa tuatara adalah salah satu spesies paling aneh dan unik di dunia. Secara mendetail, para ilmuwan melakukan klasifikasi kerangka tubuh dari tuatara dan kadal pada umumnya. Hasilnya, keduanya sangat berbeda dan masuk dalam klasifikasi yang berbeda pula.

Uniknya, spesies lain dari ordo Sphenodontia telah lama punah dan hanya menyisakan tuatara sebagai satu-satunya jenis Sphenodontia yang masih hidup. Ada beberapa teka-teki alam yang saat ini masih menjadi misteri bagi ilmuwan, salah satunya bagaimana mereka dapat selamat dari ganasnya alam selama 200 juta tahun.

Baca Juga: 7 Hewan ini Bikin Bumi Layak untuk Ditinggali, Jangan Sampai Punah!

3. Hewan endemik Selandia Baru dan sangat dilindungi

5 Fakta Ilmiah tentang Tuatara, Spesies yang Ada Sejak Era Dinosaurusthoughtco.com

Departemen Konservasi Alam Selandia Baru dalam laman resminya menyatakan bahwa tuatara menjadi salah satu spesies khusus yang mendiami beberapa pulau di Selandia Baru, dan keberadaan mereka dilindungi oleh hukum negara. Kebutuhan makanan mereka juga dicukupkan oleh banyaknya mangsa-mangsa alami seperti tikus kecil, serangga, dan unggas (burung liar).

Keberadaan tuatara dilindungi karena memang mereka adalah garis terakhir dalam jenisnya. Jika mereka punah, maka ordo Sphenodontia juga pasti punah. Diperkirakan, di alam liar Selandia Baru hanya terdapat 30 ribu sampai 45 ribu ekor tuatara. Selandia Baru juga merupakan zona yang nyaman bagi kelangsungan hidup mereka karena predator potensial mereka seperti ular juga tak ditemukan di negeri tetangga Australia tersebut.

Sumber: https://www.doc.govt.nz/nature/native-animals/reptiles-and-frogs/tuatara/#

4. Tuatara sangat jarang bertelur selama masa hidupnya

5 Fakta Ilmiah tentang Tuatara, Spesies yang Ada Sejak Era Dinosaurusscoop.co.nz

Salah satu penyebab hampir punahnya tuatara adalah kemampuan perkembangbiakan mereka yang sangat lambat. Bahkan, pada umumnya tuatara hanya menghasilkan satu butir telur dalam setiap periode perkembangbiakan. Untuk mencapai kematangan seksual pun, tuatara membutuhkan waktu di atas 10 tahun. Jika manusia tidak turut campur, maka spesies tuatara akan punah di alam liar.

Dicatat dalam laman San Diego Zoo, spesies tuatara pernah nyaris punah pada 1895 akibat banyaknya kedatangan manusia yang membawa hewan seperti anjing dan kucing, di mana kedua hewan peliharaan tersebut sering merusak dan membunuh bayi-bayi tuatara kala itu. Hingga 1988 keberadaan tuatara semakin mengkhawatirkan, sehingga pemerintah Selandia Baru membuat peraturan ketat yang melindungi tuatara dari kepunahan.

Kini, meskipun tidak banyak, keberadaan tuatara sudah mulai bisa dianggap melegakan. Di pulau-pulau Selandia Baru, jumlah populasi dari tuatara diperkirakan mencapai puluhan ribu ekor. Namun, jumlah tersebut tentu masih jauh di bawah jumlah normal populasi dari reptil pada umumnya.

5. Cara-cara tuatara untuk menjadi penyintas di alam selama ratusan juta tahun masih menjadi tanda tanya bagi kalangan ilmuwan

5 Fakta Ilmiah tentang Tuatara, Spesies yang Ada Sejak Era Dinosaurussciencetimes.com

Tuatara memang dikenal sebagai spesies penyintas hebat sejak zaman dinosaurus. Namun, bagaimana kehidupan mereka di masa lalu dan cara mereka dalam menjadi penyintas di ganasnya alam masih menjadi pertanyaan bagi sebagian kalangan ilmuwan. Pasalnya, mengingat pertumbuhan tuatara yang sangat lambat, ditambah dengan kemampuan bertelurnya yang rendah, seharusnya tuatara tidak bisa selamat begitu saja di alam liar.

New Zealand Geographic dalam lamannya menjelaskan bahwa kemungkinan terbesar yang terjadi di masa lampau adalah posisi geografis yang menguntungkan tuatara. Ya, pada saat terjadi bencana besar, banyak spesies tuatara yang membangun sarang mereka di bawah tanah sehingga mereka bisa selamat dari radiasi mematikan atau bencana alam dahsyat di Bumi.

Letak geografis dari ekosistem dan habitat tuatara yang cenderung aman dari bencana alam juga menjadi kunci bagaimana spesies purba tersebut bisa tetap eksis sampai saat ini. Berbeda dengan buaya purba yang harus berevolusi menjadi spesies buaya yang lebih kecil, tuatara tidak mengalami perubahan ukuran tubuh secara radikal. Tentu kemampuan mereka untuk selamat di alam liar masih menjadi studi dan penelitian menarik dari banyak ahli satwa di dunia.

Itulah beberapa fakta ilmiah dari tuatara, spesies yang sering disebut "fosil hidup" karena dianggap sebagai spesies yang sangat tua. Bagaimana? Ternyata, tuatara memang sangat berbeda dengan kadal, kan?

Baca Juga: Surprise! 10 Hewan yang Suka Memberikan Kado ke Sesamanya

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya