6 Fakta Lac Alaotra Gentle Lemur, 'Teddy Bear' yang Super Terancam!

- Satu-Satunya Primata yang Hidup di Lahan Basah
- Endemik asal Madagaskar
- Habitat terbatas di sekitar Danau Alaotra
- Salah satu spesies primata di dunia yang hidup di lingkungan lahan basah
- Ahli Menyamar di Antara Dedaunan yang Rimbun
- Bulu tebal dan halus berwarna cokelat kemerahan
- Mampu berkamuflase di habitatnya yang rimbun akan dedaunan dan alang-alang
- Rentan dimangsa oleh predator besar karena tubuhnya kecil
Di pulau Madagaskar yang terkenal sebagai surga bagi berbagai spesies unik, ada satu primata yang benar-benar berbeda dari yang lain, yaitu Lac Alaotra Gentle Lemur (Hapalemur alaotrensis) – atau dikenal juga sebagai Alaotra reed lemur, Alaotran gentle lemur, Lac Alaotra bamboo lemur, dan masyarakat setempat di sana menyebut mereka dengan nama Bandro. Tidak seperti kebanyakan lemur yang hidup di hutan, spesies ini justru mendiami area danau — tepatnya di sekitar Danau Alaotra, yang nerupakan danau terbesar di Madagaskar. Dari cara hidupnya di antara rumpun alang-alang hingga ancaman yang dihadapinya, Lac Alaotra Gentle Lemur menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui. Yuk, kita cari tahu apa saja fakta-fakta unik mereka yang bikin kita penasaran!
1. Satu-Satunya Primata yang Hidup di Lahan Basah

Seperti semua lemur, mereka merupakan endemik asal Madagaskar. Mereka dapat ditemukan di ladang papirus dan hamparan alang-alang di sekitar Lac Alaotra – yang merupakan danau terbesar di Madagaskar. Wilayah distribusi mereka sangatlah terbatas di sana, dikutip dari New England Primate Conservancy, luas jangkauannya hanya 20.000 hektar. Walaupun mereka hidup terbatas di sana, mereka dikenal sebagai salah satu spesies primata di dunia yang hidup di lingkungan lahan basah.
2. Ahli Menyamar di Antara Dedaunan yang Rimbun

Mereka memiliki penampilan yang sangat ikonik dengan mata besar kemerahan dan moncong yang pendek. Sebagian besar tubuh mereka ditutupi dengan bulu tebal dan halus berwarna cokelat kemerahan di area punggung dan bertransisi menjadi muted gray atau abu-abu lembut di wajah dan perut mereka. Mereka memiliki telinga yang cukup besar yang sebagian besar ditutupi oleh bulu dan memiliki ekor yang berbulu lembut dan cukup panjang. Namun, karena bulunya ini, mereka dapat berkamuflase di habitatnya yang rimbun akan dedaunan dan alang-alang. Sehingga dapat meminimalkan dimangsa oleh predator. Apalagi tubuh mereka berukuran yang relatif kecil, yaitu sekitar 40 cm dengan berat 1,2 kg, sehingga sangat rentan untuk dimangsa oleh predator besar, seperti ular, burung elang, hingga burung hantu.
3. Sesuai dengan Namanya, Apakah Benar Mereka Pemakan Bambu?

Nama lain dari lemur ini adalah Lac Alaotra Bamboo Lemurs. Dari namanya yang terdapat kata ‘bambu’, kita pasti menyangka bahwa mereka memakan pohon bambu, tetapi faktanya mereka tidak memakan bambu sama sekali. Justru mereka adalah pemakan daun, yang di mana makanan mereka meliputi papirus dan alang-alang.
4. Setia Terhadap Pasangannya

Mereka hidup dalam kelompok yang kecil, yang di mana dalam satu kelompok terdiri dari sepasang lemur yang sudah kawin dan keturunannya. Dan umumnya dalam satu kelompok biasanya terdiri dari 2-9 ekor. Namun, walaupun dikenal monogami, diketahui juga bahwa ada hubungan poligini – yang di mana jantan memiliki lebih dari satu pasangan. Dikutip dari New England Primate Conservancy, dalam satu studi menunjukkan bahwa 8,5% bayi lahir dari ayah yang bukan anggota kelompok. Selain itu, mereka juga dikenal sebagai hewan teritorial. Maka dari itu, mereka harus menjaga dan mempertahankan wilayah teritorial mereka dari kelompok saingan. Dan yang berperan dalam menjaga wilayah ini adalah sang jantan.
Dalam kehidupannya yang berkelompok, mereka harus menjaga hubungan dengan anggota kelompoknya. Untuk menjaga ikatan atau hubungan kelompok ini, biasanya mereka melakukan allogrooming atau saling merawat. Selain itu, mereka berkomunikasi menggunakan vokalisasi, penandaan aroma, bahasa tubuh, hingga tatapan.
5. Pola Aktivitas Harian yang Tidak Teratur

Dilansir dari New England Primate Conservancy, mereka memiliki pola aktivitas harian yang tidak teratur. Pola aktivitas yang tidak teratur ini dikenal sebagai ‘cathemerality’. Mereka cenderung berpegangan pada alang-alang secara vertikal dan melompat jarak pendek untuk bergerak, dan menggunakan keempat kakinya untuk berjalan di tanah. Selain bergerak di daratan, mereka juga dapat berenang di air, akan tetapi mereka jarang sekali berenang dan cenderung menghindarinya. Selain itu, yang unik dari lemur satu ini adalah perilaku mereka saat buang air besar – yang di mana pada saat mereka membuang air besar, mereka akan melakukannya pada satu tempat yang sama atau tidak membuang air secara sembarangan.
6. Habitatnya yang Rusak Membuat Mereka Terancam

Namun sayangnya, kini mereka masuk dalam kategori sangat terancam punah atau Critically Endangered oleh IUCN. Dikutip dari New England Primate Conservancy, status ini didasarkan pada hilangnya populsai mereka lebih dari 80% selama 27 tahun terakhir. Bahkan pada tahun 2008 saja, total populasi diperkirakan mencapai 2.500. Ancaman utama mereka adalah hilangnya habitat asli dan perburuan liar untuk dikonsumsi dagingnya hingga untuk diperdagangkan di pasar hewan ilegal. Namun, yang berpengaruh besar terhadap kehidupan mereka adalah hilangnya habitat asli. Habitatnya kini telah di alih fungsikan menjadi lahan pertanian, penebangan hutan secara besar-besaran, hingga lahan akses penangkapan ikan pada area danau. Habitatnya yang terfragmentasi sangat menyulitkan mereka untuk bertahan hidup, apalagi mereka sangat bergantung pada area vegetasi yang lebat di sekitar danau.
Mereka terlampir dalam CITES (Convention on Internasional Trade in Endangered Species). Mereka juga dilindungi di kawasan konservasi yang sangat ketat penjagaannya dan uniknya kawasan ini dikelola oleh masyarakat setempat. Pemberian edukasi kepada masyarakat sekitar membuat konservasi lemur ini menjadi sukses. Karena dengan ini masyarakat menjadi tahu akan pentingnya menjaga alam liar agar tetap terjaga untuk keselamatan para satwa yang hidup di sana. Sehingga upaya konservasi lemur ini terbilang sangat sukses sejauh ini.
Lac Alaotra Gentle Lemur adalah contoh nyata betapa luar biasanya kemampuan adaptasi makhluk hidup. Hidup di habitat yang tak biasa bagi primata (di sekitar danau), menjadikan mereka unik di antara seluruh penghuni Madagaskar. Namun, keunikan itu juga datang dengan risiko besar: kehilangan habitat dan tekanan manusia. Melindungi lemur ini berarti menjaga keseimbangan ekosistem Danau Alaotra, serta memastikan satu-satunya primata di dunia yang hidup di lahan basah, tetap hidup untuk generasi mendatang.


















