5 Fakta Ara Hottentot, Tanaman Afrika Selatan yang Invasif!
Ara hottentot (Carpobrotus edulis) adalah tanaman berbunga cantik asal Afrika Selatan. Tanaman ini biasanya tumbuh subur di lereng pantai dan pedalaman sekitar Cape Province. Ara hottntot dikenal sebagai tanaman hias dan tutupan tanah yang menarik. Namun, siapa sangka tanaman ini merupakan tanaman invasif yang bisa menjadi masalah besar, lho!
Ara hottentot memiliki kemampuan tumbuh yang sangat cepat dan dapat mengancam keberadaan tanaman asli yang tumbuh. Wah, berbahaya juga ara hottentot ini! Ternyata, selain fakta menarik ini, masih banyak lho fakta-fakta lain dari ara hottentot yang masih jarang orang ketahui. Yuk simak fakta menarik lainnya dari tanaman ara hottentot di artikel ini!
1. Memiliki batang yang tumbuh merayap membentuk hamparan luas
Ara hottentot merupakan tanaman sukulen yang memiliki batang dengan pola menyebar atau merayap. Dilansir Useful Tropical Plants, batangnya ini bisa membentuk hamparan luas sepanjang 3 meter. Daun dari ara hottentot berbentuk segitiga dengan ujung yang meruncing. Daunnya memiliki warna hijau terang sedikit kebiruan dan sering kali mengandung lapisan lilin. Permukaan atas dan samping daun berbentuk cekung dan punggungnya bergerigi kecil. Bahkan, pada daun tuanya ditandai dengan adanya tepian merah seiring bertambahnya usia.
2. Sering disalahartikan sebagai aster
Ara hottentot sering kali disalahartikan sebagai tanaman aster karena memiliki kemiripan morfologi bunganya. Padahal keduanya berbeda, karena ara hottentot berasal dari keluarga Aizoaceae, sedangkan aster berasal dari famili Asteraceae. Mahkota bunga yang kita lihat dari ara hottentot sebenarnya adalah staminodenya. Staminode adalah benang sari steril yang memiliki bentuk mirip seperti mahkota bunga sehingga bisa menarik penyerbuk datang. Dilansir National Parks, bunga dari ara hottentot biasanya berwarna kuning yang akan berubah menjadi merah muda. Unik sekali yah!
3. Hidup di wilayah pesisir berkadar garam tinggi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ara hottentot merupakan tanaman asli dari Afrika Selatan yang hidup di daerah pesisir dan lereng pedalaman. Dilansir Totally Wild UK, tanaman ini tumbuh subur di pesisir karena kondisi lingkungan pesisir yang mendukung pertumbuhnannya. Kondisi kadar garam tinggi, tingkat air yang rendah serta paparan sinar matahari penuh menjadi kondisi ideal untuk pertumbuhan ara hottentot. Bahkan, diketahui bahwa tanaman ini juga tahan terhadap kekeringan dan angin, tapi tidak tahan terhadap kondisi nitrogen tinggi ataupun suhu beku.
4. Awalnya diperkenalkan untuk mengendalikan erosi tanah
Ara hottentot pertama kali diperkenalkan ke luar habitat aslinya untuk mengendalikan erosi tanah, lho! Tanaman ini biasanya digunakan untuk memperbaiki lahan terdegradasi. Bahkan, ara hottentot bisa digunakan sebagai pengikat tanah di tebing. Namun, penyebarannya yang tidak terkendali justru menjadikannya ancaman bagi ekosistem lokal.
5. Tanaman invasif yang bisa menjadi masalah serius
Sejak tahun 1999, tanaman ini telah dianggap sebagai spesies invasif, meskipun pada awalnya diperkenalkan sebagai tanaman hias dan pengontrol erosi tanah. Sifatnya yang mudah menyebar dan membentuk lapisan tebal yang rapat, membuatnya bisa menghambat pertumbuhan tanaman asli. Bahkan, ara hottentot diketahui bisa mengubah pH tanah di sekitarnya, menjadikan keberadaannya tidak baik untuk tanaman lain.
Ara hottentot dianggap sebagai ancaman yang serius bagi spesies tanaman langka dan terancam punah di California. Kemampuan reproduksinya yang tinggi juga membuat tanaman ini dianggap sebagai ancaman besar bagi keberlangsungan spesies asli di kawasan Mediterania. Bahkan, di Australia, tanaman ini mendapatkan skor risiko sebesar 9,5 yang menandakan potensi kerusakannya pada ekositem tergolong tinggi.
Wah, ternyata dibalik keindahan bunganya, ara hottentot menjadi tantangan besar bagi ekosistem di sekitarnya. Kemampuan tumbuhnya yang cepat dan mendominasi habitat menjadikannya salah satu tanaman invasif yang perlu perhatian ekstra. Meskipun berperan dalam mengendalikan erosi, tidak adanya pengendalian terkontrol dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang lebih besar. Jadi, ara hottentot perlu pengendalian terpadu agar tidak menjadi invasif di habitatnya.
