Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Domba Swaledale, Domba Asal Inggris yang Kuat dan Tangguh

ilustrasi domba Swaledale (wikimedia.org/Kreuzschnabe)

Swaledale adalah nama dari sebuah lembah indah dan terpecil di Yorkshire Dales, Inggris Utara. Lembah ini terkenal dengan keindahan alamnya yang asri, termasuk adanya perbukitan hijau, sungai air jernih, dan desa-desa tradisional. Bentang alamnya yang asri dan terjaga menjadikan lembah ini rumah utama bagi domba Swaledale.

Domba Swaledale merupakan salah satu jenis domba yang terkenal karena bulu wolnya yang berkualitas tinggi. Selama berabad-abad, domba Swaledale telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Swaledale. Ingin mengetahui lebih banyak fakta terkait domba Swaledale? Yuk, simak artikel di bawah!

1.Asal-usul domba Swaledale

ilustrasi domba Swaledale di dataran tinggi (wikimedia.org/Maigheach-gheal)

Dilansir laman Swaledale Sheep Breeders Association, domba Swaledale diyakini berasal dari domba Argali bertanduk liar dari Asia Tengah yang pada zaman dahulu yang secara bertahap menyebar ke seluruh Eropa termasuk daratan Inggris sekitar tahun 800 Masehi. Pada awalnya, populasi domba Swaledale terbilang masih jarang. Hingga setelah perang dunia pertama, sekelompok petani di daerah Yorkshire Dales mengadakan pertemuan untuk membentuk perkumpulan peternak domba.

Setelah beberapa kali pertemuan, Asosiasi Peternak Domba Swaledale dibentuk. Domba Swaledale menjadi salah satu spesies domba yang terkenal di daerah itu karena dapat beradaptasi dan bertahan dengan baik di dataran tinggi. Kini, domba Swaledale tidak hanya dapat ditemukan di lembah Swaledale, tetapi juga di perbukitan dan dataran rendah Inggris.

2.Memiliki bulu wol yang tebal dan kasar

ilustrasi tampilan fisik domba Swaledale (wikimedia.org/Christine Johnstone)

Dilansir laman Roys Farm, ciri khas domba Swaledale terletak pada bulu wolnya yang sangat tebal dan kasar. Bulu ini berfungsi sebagai pelindung alami domba dari cuaca dingin dan basah di dataran tinggi. Warna bulunya juga bervariasi mulau dari putih, abu-abu, hingga hitam.

Domba Swaledale memiliki wajah berwarna gelap kehitaman disertai warna putih terang di sekitar hidung dan mata. Baik domba jantan dan betina memiliki tanduk yang melengkung, hanya saja domba jantan memiliki tanduk yang lebih besar.

Selain memiliki bulu yang tebal, domba Swaledale juga memiliki tubuh yang besar dan berotot. Berat tubuh domba Swaledale dewasa diperkirakan dapat mencapai 100 kg. Tubuhnya yang besar dan berotot ini menjadikannya hewan yang sangat kuat dan tangguh, khususnya dalam bertahan hidup di kondisi dataran tinggi yang buruk.

3. Menyukai rumput, lumut, hingga tunas pohon

ilustrasi domba Swaledale (wikimedia.org/Mike Quinn)

Sama seperti spesies domba lainnya, domba Swaledale merupakan hewan herbivora yang senang memakan tumbuhan. Makanan mereka sangat dipengaruhi oleh musim dan ketersediaan pakan.

Pada saat musim panas, domba Swaledale akan mengonsumsi berbagai jenis rumput seperti rumput semanggi dan rumput jerami. Namun, ketika musim dingin tiba dan tanah ditutupi oleh salju, mereka akan beralih ke makanan yang kebih keras seperti lumut, lichen (lumut kerak), dan tunas pohon.

Selain itu, domba Swaledale juga mencari mineral tambahan dengan memakan tanah atau batu garam. Makanan yang bervariasi ini memungkin mereka untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras dengan sumber makanan yang terbatas.

4. Domba Swaledale betina dikenal sebagai ibu yang sangat baik

ilustrasi induk dan anak domba Swaledale (wikimedia.org/LivingOS)

Dilansir laman Irish Native Rare Breed Society, domba Swaledale betina merupakan ibu yang sangat baik dan dikenal mampu membersarkan anak-anak domba dengan baik, bahkan dalam kondisi buruk sekalipun. Setelah masa kehamilannya sekitar 5 bulan, domba betina akan melahirkan satu atau dua anak domba. Setelah anak domba lahir, ibu domba senantiasa memberikan makanan, nutrisi, dan perlindungan kepada anak domba.

Domba betina sangat protektif terhadap anak-anaknya. Mereka akan mengusir predator yang mendekat dan mengajarkan banyak hal kepada anak domba seperti cara mencari makan, menghindari bahaya, dan cara berinteraksi dengan domba lain. Anak domba juga akan mengikuti ibunya ke mana pun ia pergi untuk belajar banyak hal dari ibunya.

5.Memiliki rentang hidup yang cukup lama

ilustrasi domba Swaledale (wikimedia.org/Karl and Ali)

Populasi domba Swaledale terpusat di wilayah asalnya, yaitu di lembah Swaledale, Yorkshire Dales, Inggris. Namun, seiring berjalannya waktu, domba ini juga diperkenalkan ke berbagai negara di dunia seperti Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat karena kemampuan adaptasinya yang baik dan bulu wolnya yang berkualitas.

Rentang hidup domba Swaledale secara umum sama seperti spesies domba lainnya yaitu berkisar antara 10 hingga 12 tahun. Umur domba biasanya dapat dilihat melalui warna bulunya. Warna bulu domba yang awalnya hitam, akan berubah menjadi abu-abu seiring bertambahnya usia.

Namun, rentang hidup domba juga dapat bervariasi tergantung berbagai faktor seperti kondisi kesehatan, nutrisi, dan tingkat stress. Domba Swaledale yang dipelihara dengan baik dan mendapatkan perawatan yang tepat cenderung memiliki rentang umur yang lebih panjang.

 

Domba Swaledale telah lama menjadi bagian penting dalam sistem peternakan di Inggris. Daging mereka yang berkualitas tinggi, serta bulu wolnya yang bermanfaat telah memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian, khususnya di Yorkshire Dales. Walaupun begitu, populasi domba Swaledale saat ini tengah menghadapi berbagai ancaman salah satunya perubahan iklim. Oleh sebab itu, berbagai upaya konservasi telah dilakukan untuk menjaga populasi domba Swaledale.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us