5 Fakta Hourglass Dolphin, Pola Tubuhnya Menyerupai Jam Pasir

Hourglass dolphin adalah salah satu spesies lumba-lumba yang unik dan jarang terlihat. Meski namanya tidak sepopuler lumba-lumba lainnya, spesies ini memiliki karakteristik yang sangat menarik untuk diketahui. Keberadaan mereka di perairan terpencil membuat banyak orang penasaran dengan kehidupan dan perilaku mereka.
Artikel ini akan mengulas lima fakta menarik tentang hourglass dolphin yang akan membuat kamu semakin kagum dengan keanekaragaman hayati laut kita. Dari penampilan fisik hingga habitat, semua informasi ini dirangkum untuk memperluas wawasan tentang spesies yang satu ini.
1. Penampilan yang unik dengan pola seperti jam pasir

Hourglass dolphin mendapat namanya dari pola unik di tubuhnya yang menyerupai bentuk jam pasir. Pola ini terlihat dari sisi tubuh mereka, dengan warna hitam dan putih yang mencolok. Warna putih biasanya membentuk bagian tengah tubuh, sedangkan area kepala dan ekor berwarna hitam.
Penampilan ini membuat mereka mudah dikenali di antara spesies lumba-lumba lainnya. Bahkan, pola tubuh ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka sering menjadi subjek penelitian dan fotografi di lautan terbuka. Meski begitu, karena habitatnya yang jauh dari pantai, tidak banyak orang yang bisa melihat langsung keindahan mereka.
Selain pola tubuhnya, ukuran hourglass dolphin relatif kecil dibandingkan dengan lumba-lumba lainnya. Panjang tubuh mereka biasanya berkisar antara 1,8 hingga 2 meter dengan berat sekitar 90 kilogram, dilansir dari Oceanwide Expeditions.
2. Habitat di perairan dingin

Hourglass dolphin dikenal sebagai penghuni perairan dingin, terutama di sekitar Samudra Selatan. Mereka sering terlihat di perairan yang dekat dengan Antartika, sehingga hanya sedikit manusia yang memiliki kesempatan untuk menyaksikan mereka secara langsung.
Mereka sering ditemukan di perairan terbuka, jauh dari pantai, dan lebih suka berenang di dekat permukaan air. Habitat ini membuat mereka jarang berinteraksi dengan manusia. Selain itu, suhu air yang dingin juga menjadi salah satu alasan mengapa spesies ini memiliki lapisan lemak tebal untuk melindungi tubuh mereka, dikutip dari Oceana.
Meski hidup di lingkungan yang keras, hourglass dolphin sering terlihat berenang bersama kelompok mereka. Mereka adalah makhluk sosial yang sering berinteraksi satu sama lain, baik untuk berburu maupun sekadar bermain di air.
3. Pola makan hourglass dolphin

Makanan utama hourglass dolphin terdiri dari ikan kecil, cumi-cumi, dan krustasea. Mereka adalah predator yang cekatan dan sering berburu dalam kelompok untuk meningkatkan peluang mendapatkan makanan.
Dalam perburuan, mereka menggunakan kemampuan ekolokasi untuk mendeteksi mangsa. Ekolokasi ini membantu mereka menemukan makanan bahkan di kondisi air yang gelap atau keruh. Kemampuan alami ini sangat efektif dan menjadi salah satu keunggulan mereka dibandingkan spesies laut lainnya,dikutip dari ThoughtCo.
Selain itu, pola makan mereka yang sederhana membantu menjaga keseimbangan ekosistem di habitatnya. Mereka berperan penting dalam rantai makanan laut, memastikan populasi ikan kecil dan cumi-cumi tetap terkendali.
4. Interaksi sosial yang menarik

Hourglass dolphin dikenal sebagai makhluk sosial yang hidup dalam kelompok kecil hingga sedang. Dalam satu kelompok, biasanya terdapat sekitar 5 hingga 10 individu, meskipun terkadang mereka juga terlihat dalam kelompok yang lebih besar.
Mereka sering terlihat berenang bersama dan menunjukkan berbagai bentuk interaksi sosial, seperti melompat dari air atau berenang berdekatan. Interaksi ini bukan hanya untuk mempererat hubungan kelompok, tetapi juga untuk melindungi diri dari predator.
Kelompok hourglass dolphin sering berkolaborasi dalam berbagai aktivitas, termasuk berburu dan menjaga anak-anak mereka. Hubungan sosial yang kuat ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka bisa bertahan di lingkungan yang keras.
5. Status konservasi yang stabil

Berbeda dengan banyak spesies lumba-lumba lainnya, hourglass dolphin saat ini tidak dianggap terancam punah. International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengklasifikasikan mereka dalam kategori "Least Concern."
Meski demikian, habitat mereka tetap rentan terhadap perubahan iklim dan aktivitas manusia. Pencemaran laut dan perubahan suhu air bisa menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup mereka di masa depan.
Upaya konservasi untuk hourglass dolphin masih jarang dilakukan karena habitatnya yang sulit dijangkau. Namun, penelitian lebih lanjut tetap penting untuk memastikan spesies ini terus berkembang dan tidak mengalami penurunan populasi.