Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ikan Bandeng, Komoditas Perikanan Unggul Kegemaran Masyarakat 

Ilustrasi ikan bandeng (commons.m.wikimedia.org/Wiki Farazi)

Semua pasti mengetahui ikan bandeng bukan? Ikan yang terkenal banyak duri ini, sangat terkenal di kalangan masyarakat. Ikan yang memiliki sebutan ikan bolu hingga milkfish dalam bahasa inggris ini merupakan dalam keluarga Chanidae, genus Chanos.

Spesies ikan yang disebut ekonomis dengan harga relatif murah. Sehingga, ikan bandeng pun menjadi sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat. Karena banyak peminat, budidaya ikan bandeng juga berkembang pesat.

Masyarakat menyukai ikan bandeng (Chanos chanos) karena dagingnya yang disebut memiliki rasa yang gurih dan berbeda dari ikan laut lainnya. Selain itu, ikan bandeng bisa diolah menjadi berbagai masakan. Terutama diolah menjadi bandeng presto, untuk meminimalisir duri dan tidak menggangu kenikmatan makan ikan bandeng. Lalu, seperti apa keunikan hingga keunggulan ikan bandeng? Simak ulasannya sebagai berikut.

1. Hidup di Samudra Hindia dan Pasifik

Ilustrasi ikan bandeng yang hidup berkelompok (commons.m.wikimedia.org/Elisabeth Morcel)

Ikan bandeng merupakan salah satu ikan laut yang jangkauan persebarannya di Samudra Hindia dan Pasifik. Namun, tidak seluruh hidupnya dihabiskan di laut, sesaat setelah menetas akan pindah ke perairan payau atau danau yang asin. Yang mana, akan kembali lagi ke laut setelah dewasa dan akan berkembangbiak.

Dilansir dalam website Animalia Diversity Web, mereka biasanya ditemukan di sepanjang pantai atau pulau kecil. Biasanya mendiami terumbu karang, juga terdapat di lagoon pesisir yang besar. Mereka sering berada di perairan hangat, serta jarang berada di perairan dengan arus laut dingin. Yang berada pada kedalaman sekitar 0-30 m. Selain itu, hidupnya juga bergerombol atau berenang dalam kawanan.

2. Pola hidup unik

Ilustrasi ikan bandeng (commons.m.wikimedia.org/Bernard Spragg)

Disebut memiliki pola kehidupan yang unik, sebab ikan bandeng memiliki beberapa sifat dalam kehidupannya. Yaitu bersifat euryhaline, seperti dijelaskan dalam jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan. Bahwa ikan bandeng mampu hidup dalam kisaran salinitas luas. Sehingga, ikan bandeng akan mentoleransi, jika terjadi perubahan salitisan yang besar.

Dalam hal ini, menjadikan ikan bandeng sebagai spesies ikan yang mudah dibudidayakan. Karena mereka mudah beradaptasi pada berbagai lingkungan. Seperti dijelaskan sebelumnya, tidak semua hidupnya dihabiskan di lautan. Di luar budidaya, maka ikan bandeng akan bermigrasi dalam jarak yang jauh. Meskipun saat dewasa akan kembali lagi ke lautan (anadromous).

3. Mulutnya tidak bergigi

Ilustrasi ikan bandeng (commons.m.wikimedia.org/Totti)

Apakah kamu tahu ternyata ikan bandeng tidak memiliki gigi? Hal ini karena berkaitan dengan makanannya yaitu tumbuhan laut dan invertebrata seperti krustasea kecil dan cacing. Dilansir dalam sebuah website Universitas Brawijaya oleh Yuwono, adapun bentuk mulut ikan bandeng mirip moncong sedikit runcing dan terlihat kecil. Dengan bentuk tubuh langsing seperti torpedo cenderung ramping.

Memiliki sirip ekor homocercal yang bercabang. Pertumbuhan tubuhnya mencapai 1,7 meter, namun umumnya hanya dijumpai kisaran panjang 1 meter. Seluruh tubuhnya tertutup oleh sisik halus dengan tipe lingkaran yang berwarna keperakan.

Pada bagian bawah dan punggungnya terlihat lebih gelap, dengan bagian tengah terdapat garis memanjang mulai dari penutup insang sampai ekor. Ada sirip tambahan pada sirip dada dan sirip perut yang terlihat besar. Sirip anusnya menghadap ke belakang dan pada mata terdapat selaput bening yang menutupinya.

4. Kaya nutrisi

Ilustrasi ikan bandeng yang menjadi ikan yang banyak disukai masyarakat (commons.m.wikimedia.org/Judgefloro)

Masyarakat yang menyukai ikan bandeng, bukan hanya karena rasa maupun teksturnya, juga banyak nutrisi yang terkandung didalamnya. Bahkan banyak sumber maupun penelitian yang menyebutkan bahwa kandungan seperti omega-3 ikan bandeng lebih tinggi daripada ikan salmon. Seperti yang disebutkan dalam Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime, kandungan omega-3 ikan bandeng sebesar 14,2%. Sedangkan ikan salmon hanya sebesar 2,6%, sehingga lebih tinggi kandungan omega-3 ikan bandeng daripada salmon.

Selain itu, ikan bandeng disebut tinggi protein dan rendah lemak. Dilansir dalam Jambura Fish Processing Journal, dalam 100 g ikan mengandung komponen protein 20 g; energi 129 kkal dan lemak 4,8 g. Sedangkan komponen lainnya seperti mineral dan vitamin. Diantaranya mineral berupa fosfor (P) 150 mg; zat besi (Fe) 2 mg; kalsium (Ca) 20 mg.

Juga terdapat mineral berupa magnesium (Mg), mangan (Mn), seng (Zn), kalium (K), tembaga (Cu) dan natrium (Na). Terdapat pula vitamin berupa vitamin A sebesar 150 mg; vitamin B1 0,05 g dan vitamin B12 3,9 mg. Asam amino juga merupakan komponen bagian dari protein yang akan memperbaiki jaringan dan organ dalam tubuh untuk energi pada proses metabolisme.

Sedangkan kandungan asam amino pada ikan bandeng, dijelaskan dalam Seminar Ilmiah Nasional Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia. Yaitu, berupa asam amino esensial fenilalanin, isoleusin lisin, valin, arginin, leusin, histidin dan threonin. Dan yang paling tertinggi pada ikan bandeng adalah lisin. Sedangkan asam amino non esensial seperti asam aspartat, asam glutamat, serin, glisin, prolin, sistem dan alanin.

Ikan bandeng juga menjadi sumber kolagen yang bagus. Disebutkan dalam Jurnal Biologi Makkasar, kolagen yang ada pada kulit dan sisik ikan merupakan alternatif yang lebih aman dari kolagen mamalia. Kolagen sendiri dapat berperan dalam pengolahan kosmetik maupun obat-obatan. Seperti pada kolagen sisik ikan bandeng, yang mana tidak ada kekhawatiran tersendiri dibandingkan dengan kolagen pada mamalia. Serta kandungan kolagen pada sisik ikan bandeng ini cukup tinggi. Adalah pilihan tepat mengkonsumsi ikan bandeng, karena selain murah juga sudah pasti kaya nutrisi.

5. Hidangan saat Imlek

Ilustrasi ikan bandeng yang diolah menjadi sayur atau sup (commons.m.wikimedia.org/Judgefloro)

Ikan bandeng menjadi ikan spesial yang keberadaannya tidak ditinggalkan saat perayaan seperti Imlek. Bagi masyarakat Tionghoa, ikan berati rejeki seperti ikan bandeng. Dilansir dalam Info Singkat Kesejahteraan Sosial, ikan bandeng menjadi salah satu makanan khas saat Imlek. Ketika mengkonsumsi ikan bandeng adalah pengharapan akan melimpahnya rejeki dan membawa keberuntungan.

Ikan bandeng juga banyak dinikmati dalam berbagai olahan dengan cara digoreng, dikukus, dibakar, diasap maupun dipindang. Dengan tambahan beberapa bumbu khas yang menjadikannya olahan makanan yang lezat. Beberapa olahan dari ikan bandeng seperti bumbu rujak, kuah kuning asam pedas, sambal kecap, bumbu merah, balado maupun woku.

Selain kaya nutrisi, ikan bandeng memiliki keunikan tersendiri. Sehingga, menjadikan ikan bandeng sebagai pilihan ikan konsumsi yang tepat untuk kamu dan keluarga. Apakah kamu salah satu penggemar ikan bandeng? Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us