5 Fakta Ikan Zebra, Ikan Hias Populer yang Penting untuk Dunia Medis

Sejumlah informasi menuliskan bahwa ikan zebra merupakan ikan air tawar yang berasal (native) dari wilayah Asia selatan. Di alam liar, habitat ikan tersebut dapat ditemukan di sungai-sungai yang berada di wilayah India, Pakistan, Bangladesh, Nepal dan Bhutan. Spesies ikan zebra pertama kali diidentifikasi di Sungai Kosi yang mengalir melewati wilayah negara India.

Melansir Animaldiversity, di alam liar ikan zebra sering ditemukan di perairan dangkal dan berarus lambat di dekat tepi sungai atau di selokan, kanal dan sawah. Ikan tersebut juga mampu beradaptasi dengan berbagai temperatur suhu air dari 16 derajat Celcius hingga 38 derajat Celcius di musim panas. Pertanian di India yang membuat sungai-sungai dibendung untuk irigasi juga memberikan dampak perubahan dramatis pada habitat alami ikan zebra di alam namun untungnya ikan zebra relatif toleran terhadap gangguan-gangguan tersebut dan mampu bertahan hidup serta berkembang biak di habitat yang berubah. Saat ini ikan zebra juga banyak dibudidaya oleh manusia untuk kepentingan perdagangan ikan hias.

Salah satu fakta menarik dari ikan zebra adalah peranannya yang sangat penting dalam dunia medis yang berkaitan dengan penelitian untuk kesehatan manusia. Theguardian melansir 70 % struktur genetik yang ada di manusia juga ditemukan di ikan zebra, dengan banyaknya kesamaan struktur genetik antara manusia dan ikan zebra tersebut tidak mengherankan hingga saat ini ikan zebra telah menjadi salah satu model organisme terbaik para ilmuwan dalam penelitian untuk memerangi penyakit yang mematikan bagi manusia.

Dari penelitian diketahui bahwa gen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia 84% diantaranya juga dimiliki oleh ikan zebra. Keberhasilan yang dicapai dengan membandingkan genom manusia dan ikan zebra mencakup penemuan gen yang dapat mengakibatkan penyakit langka, mengetahui jalur genetik yang terlibat dalam perkembangan embrio manusia dan fisiologi jantung manusia. Dari sejumlah penelitian tersebut saat ini sedang diuji sejumlah obat-obatan termasuk untuk pengobatan kanker kulit di masa depan.

Ikan zebra juga diketahui dapat memperbaiki jantungnya sendiri dan ini menjadi subjek penelitian yang menarik bagi para ahli karena jika bisa mengaktifkan gen yang tepat pada manusia maka manusia bisa hidup lebih lama setelah serangan jantung. Ikan zebra juga menjadi model organisme penting untuk penelitian pengobatan penyakit seperti alzheimer dan salah satu penyakit yang mengerikan bagi kehidupan manusia yaitu TBC yang selama ini bergantung pada pengobatan antibiotik jangka panjang.

Selain berperan penting sebagai model organisme untuk penelitian dunia medis di bumi, ikan zebra ini merupakan salah satu dari sedikit hewan yang dibawa manusia ke luar angkasa untuk penelitian di lingkungan microgravity. Dikutip dari laman Space, pada tahun 1976, ikan zebra dikirim ke stasiun luar angkasa Salyut 5 milik Uni Soviet dengan misi berawak Soyuz 21. Kosmonot Soviet yang melakukan penelitian dengan ikan tersebut menemukan fakta bahwa ikan zebra mengubah beberapa perilaku mereka sebagai respon terhadap kehidupan yang berada di lingkugan gravitasi rendah (microgravity).

Saat ini China juga sedang mempersiapkan untuk mengirimkan ikan zebra ke stasiun luar angkasanya di masa depan. Ikan tersebut akan dikirimkan ke Stasiun luar angkasa China Tiangong (Tiangong space station) sebagai bagian dari penelitian untuk meneliti interaksi antara ikan dan mikroorganisme lainnya dalam sebuah ekosistem kecil yang tertutup di lingkungan microgravity.

Di alam liar ikan zebra hidup di permukaan air dan menyukai perairan yang bergerak, namun ketika dipelihara di akuarium meskipun mereka lebih menyukai bagian permukaan namun mereka akan bergerak sangat aktif ke seluruh bagian akuarium.Vet reviewed and Pet Approved melansir ikan zebra adalah ikan sosial sehingga tidak bisa hidup sendiri di akuarium namun harus berkelompok hingga 5 ekor dan kelompok tersebut memiliki hierarki. Ikan zebra tidak dapat dicampur dengan ikan yang membutuhkan lingkungan yang tenang karena ikan tersebut bisa terintimidasi dengan keaktifan gerak dari ikan zebra.

Meski ikan zebra dikenal sebagai ikan yang damai dan dapat bergaul dengan sebagian besar teman seakuariumnya namun mereka akan menggigit ikan dengan sirip panjang yang menjuntai sehingga tidak cocok untuk satu akurium dengan ikan manfish (freshwater angelfish), ikan betta dan ikan guppy. Teman seakuarium yang cocok adalah ikan yang memiliki ukuran yang sebanding seperti ikan tetra, ikan platy dan ikan ekor pedang.

Dalam pola makannya ikan zebra bersifat omnivora yang artinya memakan tumbuh-tumbuhan dan binatang kecil seperti serangga kecil, larva dan telur serangga, zooplankton dan lain sebagainya. Untuk ikan zebra yang dipelihara di akuarium mereka dapat diberi makan pelet kecil, potongan sayuran segar, cacing tubifex atau udang kering beku. Menurut Animaldiversity, di alam liar ikan zebra memiliki harapan hidup selama 1 tahun sementara di akuarium dengan kondisi yang ideal rata-rata ikan zebra bisa hidup hingga sekitar 3,5 tahun dan yang terlama tercatat adalah 5,5 tahun.

Selain warna normal biru tua keperakan pada ikan zebra, terdapat sejumlah varian warna pada ikan zebra terutama yang dibudidayakan oleh manusia seperti pola warna bintik pada ikan zebra yang dijuluki dengan nama leopard danio. Selain itu terdapat warna menyala fluorescent neon dengan warna-warna terang seperti warna merah, oranye, biru dan ungu yang juga dikenal dengan warna Glofish. Glofish adalah ikan zebra hasil modifikasi genetik dengan menyuntikkan gen protein fluorescent dengan tujuan untuk mendeteksi polusi lingkungan. Tubuh ikan akan terlihat menyala (glowing) ketika terekspos polutan di lingkungannya.

Melihat gerak aktifnya di akuarium dengan warnanya yang memanjakan mata, daya tahannya yang baik serta mudah dipelihara, apakah kamu tertarik untuk memelihara ikan hias yang cantik ini?