5 Fakta KLM Royal Dutch Airlines, Maskapai Tertua di Dunia

Bagi para pelaku perjalanan udara baik untuk keperluan bisnis ataupun perjalanan wisata tentu sudah tidak asing lagi dengan nama salah satu maskapai penerbangan terkenal di dunia ini, KLM Royal Dutch Airlines, atau yang lebih dikenal dengan nama KLM. KLM adalah singkatan dari Koninklijke Luchtvaart Maatschappij yang terjemahan bebasnya adalah Perusahaan penerbangan kerajaan (Royal Aviation Company), merupakan maskapai penerbangan flag carrier dari negara Belanda.
Maskapai yang berkantor pusat di Kota Amstelveen, Belanda ini terkenal dengan corak warna utama pesawat atau livery berwarna biru tua yang berpadu dengan warna putih dengan simbol mahkota (crown) di atas tulisan KLM nya.
Salah satu hal yang paling istimewa dari Maskapai KLM ini merupakan maskapai penerbangan tertua di dunia yang masih menggunakan nama yang sama dengan nama saat pendiriannya. Pada tanggal 7 Oktober 2019 silam KLM merayakan anniversarynya yang ke-100 tahun. Perjalanan waktu yang cukup panjang tersebut telah menjadikan KLM sebagai salah satu legenda hidup dalam dunia penerbangan komersial.
Salah satu rute pertama jarak jauh ikoniknya adalah rute penerbangan reguler terjadwal antara Amsterdam dan Batavia (nama masa lalu Kota Jakarta) yang hingga pecahnya Perang Dunia (PD) II di tahun 1939 merupakan layanan penerbangan terjadwal jarak jauh di dunia dengan pesawat terbang.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai maskapai penerbangan ikonik Belanda yang telah berusia lebih dari 1 abad ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Didirikan pada tahun 1919

Menurut laman resmi KLM, KLM didirikan pada tanggal 7 Oktober 1919 dan saat ini merupakan maskapai penerbangan yang menyandang gelar sebagai maskapai penerbangan tertua di dunia yang masih beroperasi. Maskapai tersebut didirikan oleh 8 orang investor dari sektor bisnis dan perbankan. Seorang Letnan aviator muda bernama Albert Plesman diminta untuk mengelola perusahaan baru tersebut dan dia diangkat menjadi administrator KLM, ia akhirnya menjadi presiden pertana KLM pada tahun 1946. Ratu Belanda Wilhelmina memberikan predikat "Royal" kepada perusahaan tersebut yang menegaskan semakin pentingnya penerbangan sipil bagi Kerajaan Belanda
Penerbangan perdana KLM terjadi pada tanggal 17 Mei 1920, dengan pilot pertama maskapai ini bernama Jerry Shaw, ia menerbangkan rute perdananya dengan pesawat de Havilland DH-16 dari London menuju Amsterdam. Di dalam pesawatnya terdapat dua orang wartawan, sepucuk surat dari Wali Kota London untuk mitranya di Amsterdam dan setumpuk surat kabar. Penerbangan perdana tersebut akan mengawali perjalanan panjang maskapai KLM dalam sejarah aviasi dunia hingga hari ini.
Salah satu milestone terpenting di awal berdirinya KLM adalah ketika pada tahun 1924 KLM mengoperasikan penerbangan uji coba antar benua pertamanya dari Amsterdam ke Batavia dengan pesawat bermesin tunggal Fokker F-VII, untuk menunjukkan Eropa dan Asia dapat terhubung dengan aman melalui udara. Di tahun 1924 pula, KLM berhasil mengangkut seekor banteng jantan ke Prancis yang menandai dimulainya layanan khusus transportasi hewan. Pada tahun 1930 KLM meluncurkan layanan penerbangan terjadwal antara Amsterdam dan Batavia yang sebelum PD II merupakan layanan penerbangan terjadwal terpanjang di dunia.
2. Mengoperasikan berbagai armada pesawat
Dalam perjalanan sejarahnya KLM telah mengoperasikan berbagai macam jenis pesawat untuk mengangkut penumpang dan barang. Di masa lalu selain pesawat de Havilland DH-16 dan Fokker F-VII yang telah disebutkan, KLM mengoperasikan pula pesawat-pesawat seperti: Douglas DC-2, KLM adalah maskapai pertama yang menggunakan pesawat tersebut serta menetapkan standar baru untuk penerbangan komersial di tahun 1930-an, kemudian hadir pesawat baru di tahun 1936 bernama Douglas DC-3 yang menggantikan DC-2, setelahnya KLM menerima Douglas DC-4 dan DC-5 dari pabrikan. Masih terdapat sejumlah jenis pesawat lainnya dengan mesin piston baling-baling sebelum KLM memasuki era pesawat jet. Pesawat jet pertama yang dioperasikan oleh KLM adalah Douglas DC-8 di tahun 1961.
Sebagaimana diinformasikan dalam situs resmi KLM, saat ini KLM mengoperasikan sekitar 110 unit pesawat (di luar pesawat yang dioperasikan oleh anak perusahaannya) dari keluarga pesawat Boeing dan Airbus. Dari Boeing, KLM mengoperasikan keluarga Boeing 737 untuk jarak pendek dan keluarga Boeing 777 dan 787 untuk penerbangan jarak jauh (long haul). Di masa lalu KLM juga pernah mengoperasikan armada jumbo jet ikonik Boeing 747, namun semua armada Boeing 747 telah dipensiun di tahun 2020 silam. Dari pesawat Airbus, KLM mengoperasikan keluarga Airbus A321Neo untuk jarak pendek dan keluarga Airbus A330 untuk penerbangan jarak jauh. Dikabarkan KLM juga sudah melakukan order baru untuk keluarga pesawat Airbus A320Neo dan A321 Neo serta pesawat berbadan lebar keluarga Airbus A350 yang dikenal dengan pesawat yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar untuk penerbangan jarak jauhnya.
3. Maskapai yang terkenal dengan layanan media sosialnya

Laman Simpleflying melansir dalam sejarah penerbangan modern saat ini KLM merupakan salah satu maskapai penerbangan pertama di dunia yang mengenalkan tim layanan jaringan media sosial seperti: Facebook, IG, Twitter, Blog dan lain-lain sebagai layanan khusus yang beroperasi selama 24 jam dalam seminggu. Tim layanan ini menanggapi pertanyaan pelanggan dalam sejumlah bahasa berbeda untuk memastikan komunikasi yang terbaik dengan para konsumen dan penumpangnya dari seluruh dunia. Selain itu, pihak maskapai juga menggunakan sejumlah jejaring media sosial yang dimilikinya untuk menyampaikan sejumlah update informasi penerbangan seperti berita maskapai (KLM news), dan promosi-promosi penerbangan lainnya untuk para konsumennya.
Salah satu keefektifan tim media sosial KLM ini terbukti pada tahun 2010 silam ketika Gunung berapi Islandia Eyjafjallajökull meletus dan melontarkan material vulkanik yang sangat mengganggu penerbangan di jalur Eropa. Bencana tersebut menyebabkan sejumlah penerbangan dari bandara-bandara Eropa dibatalkan. Menurut laman MIT Sloan Management Review, letusan gunung api tersebut mendorong KLM untuk melakukan eksperimen baru terkait cara berkomunikasi dengan pelanggan melalui jejaring media sosialnya. Selama beberapa hari pertama dan minggu-minggu setelahnya gelombang besar pelanggan mulai berkomunikasi dengan maskapai melalui Facebook dan Twitter. Setelah peristiwa tesebut komunikasi dengan konsumen melalui media sosial dibandingkan dengan sambungan telepon mulai menjadi standar di Maskapai KLM.
4. The "Flying Dutcman" adalah salah satu julukan terkenalnya

Salah satu julukan atau slogan terkenal yang digunakan KLM dalam sejarah perjalanan penerbangannya adalah "The Flying Dutchman" sebagaimana terlihat dalam livery pesawat Douglas DC-3 di Bandara Manchester pada tahun 1947 di gambar di atas. Sejumlah sumber informasi sejarah menuliskan bahwa "The Flying Dutchman" (dalam Bahasa Belanda: De Vliegende Hollander) adalah sebuah kisah legenda maritim Eropa dan cerita rakyat Belanda yang mengisahkan mengenai sebuah kapal hantu (ghost ship) legendaris yang konon tidak pernah bisa berlabuh tetapi ditakdirkan untuk mengarungi lautan selamanya. Mitos tersebut kemungkinan besar berasal dari zaman keemasan perusahaan dagang Hindia Timur Belanda (VOC) pada abad ke-17 dengan kekuatan maritimnya.
Sejumlah literatur menyebutkan bahwa KLM menggunakan istilah "The Flying Dutchman" untuk memperkuat akar asal usulnya yang merupakan sebuah maskapai penerbangan dari Belanda. Selain itu "The Flying Dutchman" sering diasosiasikan dengan petualangan dan penjelajahan dengan mengarungi lautan luas menuju negeri-negeri yang jauh. KLM sebagai salah satu maskapai penerbangan perintis kelas dunia ingin mencerminkan semangat tersebut dengan memperkuat identitasnya yang berakar dari warisan tradisi Belanda serta komitmennya terhadap konektivitas global dengan membawa penumpang dari negara yang satu ke negara yang lainnya atau dari kota yang satu ke kota lainnya. Selain "The Flying Dutchman" KLM juga mnenggunakan slogan marketing lainnya seperti: "The businessman travels, sends, and receives by KLM" , "Bridging the World", "The Reliable Airline" dan "Journeys of Inspiration"
5. Memiliki sejumlah anak perusahaan

Sebagaimana diinformasikan dalam situs resmi KLM, KLM memiliki sejumlah anak perusahaan (subsidiaries) yang meliputi berbagai bidang seperti maskapai penerbangan, pengangkutan kargo, katering, servis, sekolah penerbangan dan sebagainya. Untuk anak perusahaannya yang dengan kategori maskapai adalah: Transavia Airlines, KLM Cityhopper yang merupakan maskapai regional yang bermarkas di Belanda utara, KLM Cityhopper UK Ltd dan KLM Asia. KLM juga memiliki anak perusahan di bidang pengangkutan udara (cargo airline) bernama Martinair Holland NV.
Salah satu fakta unik ada di Maskapai KLM Asia yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh KLM Royal Dutch Airlines dan terdaftar di Taiwan. Airwaysmag melansir bahwa KLM Asia didirikan pada tahun 1995 untuk mengatasi pengangkutan penumpang dari Amsterdam ke Taipei dan sebaliknya yang terdampak kebijakan politik China yang melarang setiap pesawat yang terbang ke Taiwan tidak diizinkan untuk mendarat di China daratan. Karena KLM Asia terdaftar di Taiwan, maka maskapai tersebut memiiliki entitas yang berbeda dengan KLM Royal Dutch Airlines (KLM pusat) dan armada pesawat yang digunakan tidak sama dengan KLM pusat yang pesawatnya terbang ke China.
Pesawat KLM Asia memiliki warna livery yang sama dengan KLM pusat hanya saja bendera Uni Eropa dan Belanda serta simbol mahkota dihilangkan dan diberikan tulisan Asia di bawah tulisan KLM. Pada tahun 2004 KLM dan Air France melakukan merger dan membentuk Air France-KLM, kemitraan maskapai penerbangan terbesar di dunia. Meskipun melakukan merger namun kedua perusahaan tersebut akan memakai dan mempertahankan identitas brand mereka sendiri
Selain cerita kesuksesan perjalanan sejarahnya, KLM juga memiliki sejumlah kisah sedih insiden dan kecelakaan pesawatnya yang merenggut korban jiwa. Salah satu kecelakaan terburuk dalam sejarah KLM adalah kecelakaan yang terjadi pada tanggal 27 Maret 1977 di Bandara Tenerife, Spanyol. Kecelakaan terjadi ketika pesawat jumbo jet Boeing 747 KLM flight 4805 tengah lepas landas di tengah kabut tebal dan bertabrakan dengan sisi kanan pesawat Boeing 747 Pan Am flight 1736 yang masih berada di landasan pacu. Peristiwa tersebut menewaskan seluruh 248 orang penumpang dan awak KLM dan 335 orang di dalam pesawat Pan Am, hanya 61 orang yang selamat dari pesawat Pan Am. Kecelakaan tersebut merupakan salah satu kecelakaan paling mematikan dalam sejarah penerbangan.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini termasuk penggunaan Artificial intelligence (AI) dalam teknologi pesawat terbang untuk menambah keamanan dan kenyamanan penerbangan diharapkan akan semakin mengurangi kecelakaan pesawat yang fatal akibat human error . Statistik membuktikan bahwa pesawat terbang adalah salah satu moda transportasi yang paling aman.
Bagaimana, apakah tertarik untuk mendapatkan pengalaman terbang bersama KLM, maskapai ikonik Belanda ini?