5 Fakta Kumbang Blister, Punya Racun yang Berbahaya bagi Manusia

Kumbang blister atau disebut juga kumbang lepuh adalah serangga beracun dalam famili Meloidae. Nama kumbang ini mengacu pada kemampuannya melepaskan bahan kimia beracun yang disebut cantharidin. Racun tersebut dapat menyebabkan kulit melepuh.
Kumbang lepuh ditemukan dalam berbagai warna, bentuk, dan ukuran. Diketahui bahwa populasinya saat ini sudah tersebar ke seluruh dunia. Ladang dan kebun menjadi tempat utamanya untuk bersarang. Berikut beberapa fakta tentang kumbang blister.
1. Jumlah spesiesnya sekitar ada 7.500

Dalam familinya, terdapat sekitar 7.500 spesies kumbang blister, dan semuanya memiliki penampilan yang berbeda-beda. Mereka dibagi lagi menjadi 120 genera dan empat subfamili.
Kumbang blister termasuk dalam ordo Coleoptera, bersama dengan lebih dari 400.000 spesies kumbang lainnya. Namun, penampilan mereka sangat berbeda dengan karakteristik penampilan kumbang lepuh ini.
2. Penampilan

Kumbang blister memiliki tubuh yang lunak dan panjang. Terutama sebagian besar spesiesnya, perut mereka memanjang dengan penutup sayap yang mengelilingi badan.
Pada beberapa spesies, perutnya membulat dan sayapnya lebih pendek. Panjang tubuhnya bervariasi antara 1 hingga 2 cm pada sebagian besar spesies.
3. Warnanya ditujukan untuk memperingatkan predator

Pada kumbang ini, warna tubuh mereka bervariasi, tergantung spesiesnya. Hanya saja sebagian besar spesies berwarna hitam, coklat, kuning, dan abu-abu, dengan tampilan cerah dan mencolok. Nah, warnanya yang mencolok ini ditujukan untuk memperingatkan predator akan toksisitasnya, sebagaimana yang telah dijelaskan.
Saat tubuhnya diperas, kumbang blister akan mengeluarkan bahan kimia berminyak yang dapat mengiritasi kulit manusia, termasuk hewan dan tumbuhan. Seberapa bahayakah racun kumbang blister? Lanjut di poin berikutnya.
4. Membahayakan makhluk hidup
Racun kumbang blister dapat menyebabkan kerusakan pada kebun dan tanaman. Bahkan membahayakan manusia, hewan liar, dan ternak. Racunnya yang disebut cantharidin ini dapat menimbulkan efek samping ringan seperti iritasi dan melepuh pada kulit manusia.
Apabila ada hewan yang menelan kumbang lepuh secara tidak sengaja, maka akan menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, hingga kematian. Hal ini karena kumbang blister biasanya menyerang tanaman tertentu yang digunakan untuk membuat jerami. Sehingga dapat menimbulkan bahaya kesehatan pada hewan ternak.
5. Makanan kumbang lepuh

Kumbang blister biasanya ditemukan berasosiasi dengan berbagai tanaman daun, bunga, dan jerami sebagai inangnya. Kumbang dewasa umumnya hinggap di bunga untuk memakan nektar, serbuk sari, dan terkadang bunga utuh; sedangkan beberapa spesies memakan daun.
Dikarenakan tahap pertama kehidupan kumbang ini berawal dari larva, mereka bersifat parasit. Sebagian besar larva kumbang lepuh mengerubungi lebah yang bersarang di tanah. Mereka tidak hanya memakan madu yang disimpan untuk anak lebah, tapi juga memakan telur dan anak lebah itu sendiri.
Dengan demikian, kumbang blister atau kumbang lepuh memiliki ribuan spesies dengan tubuh lunak dan panjang. Warnanya bervariasi dan mencolok, namun ini ditujukan untuk memperingatkan predator akan toksisitasnya. Kulit manusia bisa melepuh jika bersentuhan dengan racunnya, bahkan bisa menyebabkan kematian pada hewan.