Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Leafhopper, Serangga Mirip Daun Berwarna Cerah!

Leafhopper (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)
Leafhopper (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Biasanya serangga memiliki warna yang membosankan seperti hijau, cokelat, atau hitam. Namun ternyata ada juga serangga dengan warna cerah dan mencolok, salah satunya adalah leafhopper. Spesifiknya, penyebutan leafhopper merujuk pada serangga yang berasal dari famili Cicadellidae.

Ukuran mereka kecil, badannya memanjang, sering terlihat di kebun, dan punya berbagai warna dan corak yang bervariasi. Tak cuma punya warna cerah, leafhopper juga memiliki berbagai fakta menarik. Semua fakta tersebut tercermin dari kebiasaan, ciri fisik, makanan, sampai perilakunya. Sayangnya, serangga unik ini jarang dibahas oleh banyak orang. Oleh karena itu kali ini kita akan mengulik berbagai fakta menarik tentang leafhopper yang pasti belum kamu ketahui!

1. Taksonomi dan klasifikasi leafhopper

Leafhopper (commons.wikimedia.org/Pavel Kirillov)
Leafhopper (commons.wikimedia.org/Pavel Kirillov)

Dilansir iNaturalist, penyebutan leafhopper merujuk ke serangga yang berasal dari famili Cicadellidae. Jika diulik lagi, setidaknya terdapat 20.000 spesies yang berasal dari famili tersebut. Jumlah tersebut sangat banyak, bahkan Cicadellidae menjadi salah satu famili terbesar di ordo Hemiptera. Lebih lanjut, leafhopper masuk ke infraordo Cicadomorpha dan subordo Auchenorrhyncha. Spesifiknya lagi, famili Cicadellidae memiliki 25 subfamili, beberapa diantara adalah Aphrodinae, Bathysmatophorinae, Cicadellinae, Ulopinae, Neocoelidiinae, dan Megophthalminae.

2. Punya tubuh memanjang bak pelangi

Leafhopper (commons.wikimedia.org/Gido)
Leafhopper (commons.wikimedia.org/Gido)

Leafhopper merupakan serangga berukuran kecil dengan panjang sekitar 3 sampai 4 centimeter, jelas GardenTech. Serangga ini juga mudah dikenali dari tubuhnya yang memanjang, kepalanya yang besar, dan kakinya yang kecil. Tak cuma itu, ia juga merupakan salah satu serangga dengan warna paling cerah dan mencolok.

Dalam hal ini, warna yang paling umum adalah hijau. Tapi, beberapa spesies seperti Neozygina apacha lebih mencolok dengan warna merah muda di sekujur tubuhnya. Tak cuma itu, ada juga spesies lain seperti Graphocephala coccinea yang punya corak garis berwarna biru dan merah di sayapnya. Tak mau kalah, spesies seperti Homalodisca vitripennis dan Madranga segnita sangat mencolok dengan perpaduan warna hitam, merah, biru, dan jingga.

3. Punya mulut tajam yang digunakan untuk menyerap cairan tumbuhan

Leafhopper (commons.wikimedia.org/Patrick_K59)
Leafhopper (commons.wikimedia.org/Patrick_K59)

Laman University of Illinois Urbana-Champaign menjelaskan kalau leafhopper sangat suka memakan sap atau cairan yang ada di dalam tanaman. Nah, untuk memakannya leafhopper mengandalkan mulut yang panjang, runcing, dan tajam seperti jarunya. Dalam hal ini, leafhopper akan menusuk batang tanaman dengan mulutnya dan menghisap cairan dari mulut tersebut, mirip seperti nyamuk yang menghisap darah manusia.

Tapi tak hanya sap, beberapa spesies pernah terlihat memakan serangga dan memakan material-material kecil yang ada di tanah lembap. Uniknya, beberapa spesies diketahui mampu menusuk manusia dan menghisap darah. Namun, para ahli masih belum memahami fungsi dari kegiatan menghisap darah tersebut. Intinya, kita hanya perlu waspada dan jangan sampai dihinggapi oleh serangga ini.

4. Merugikan petani dan mampu menyebarkan patogen

Leafhopper (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)
Leafhopper (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Dibalik warnanya yang indah dan ukurannya yang kecil, ternyata leafhopper memiliki efek negatif bagi banyak pihak. Pertama, ia merupakan hama bagi petani karena mempu menyedot sap yang akhirnya bisa merusak sampai membuat tanaman kering. Karena hal tersebut, petani bisa mengalami gagal panen dan akhirnya roda ekonomi akan berhenti berputar. Beberapa tanaman yang sering ia rusak adalah tembakau, tomat, dan terong.

Tak cuma menjadi hama, leafhopper juga membawa berbagai patogen berbahaya yang bisa menginfeksi organisme lain, jelas artikel di jurnal Parasitology dan Annual Review of Entomology. Mau itu virus, bakteri, atau parasit kecil bisa disebarkan oleh serangga ini. Karenanya, pembasmian terhadap leafhopper sering dilakukan. Sayangnya, karena populasi hewan ini sangat melimpah pembasmian tersebut kadang tidak terlalu efektif.

5. Sering terlihat di daerah dengan vegetasi rapat

Leafhopper (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)
Leafhopper (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Secara umum, leafhopper bisa ditemukan di seluruh penjuru dunia, jelas BugGuide. Habitat hewan ini juga beragam, namun ia lebih sering ditemukan di area lembap atau daerah dengan vegetasi rapat. Dalam hal ini, hutan, kebun, area pertanian, rerumputan, semak-semak, taman, dan pekarangan rumah merupakan beberapa tempat favoritnya. Terkadang ia juga bisa ditemukan di area kering seperti padang pasir dan savana, namun hal ini tidak terlalu umum. Biasanya ia hanya berdiam diri di batang atau dedaunan dan akan kabur jika diusik.

Jika dilihat sekilas, leafhopper memang mungil dan warnanya cerah bak pelangi. Tapi ternyata hewan ini membawa banyak dampak negatif bagi kehidupan manusia. Karenanya, kamu tak boleh meremehkan leafhopper hanya karena ia tidak bisa melukai atau menghilangkan nyawa. Sebaliknya, kamu harus waspada jika melihat serangga ini berkeliaran di sawah, taman, atau kebun yang sedang kamu garap.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us