Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Anomalocaris, Predator Puncak Pertama di Bumi

ilustrasi Anomalocaris canadensi (commons.wikimedia.org/Wawrow)

Lima ratus juta tahun lalu, kehidupan di Bumi masih terbatas di lautan. Era yang dikenal sebagai periode Kambrian ini menjadi saksi kemunculan Anomalocaris, predator puncak pertama yang pernah ada. Makhluk misterius ini menguasai lautan purba di berbagai wilayah, mulai dari Kanada, Australia, Greenland, hingga daratan yang kini menjadi Utah dan China.

Kisah penemuan fosil Anomalocaris sama uniknya dengan makhluk ini sendiri. Ketika pertama kali ditemukan pada tahun 1886, para ilmuwan mengira bagian-bagian tubuhnya berasal dari tiga hewan berbeda. Capitnya dikira bagian tubuh udang dan mulutnya dianggap ubur-ubur dari genus Peytoia. Sementara itu, tubuh utamanya disalahartikan sebagai spons laut genus Laggania.

Baru pada tahun 1980-an, para ilmuwan menyadari bahwa semua fosil tersebut merupakan bagian dari satu makhluk yang sama. Nama Anomalocaris sendiri berarti "udang tidak normal", merujuk pada interpretasi awal fosil capitnya yang mirip udang. Penasaran dengan penguasa laut purba satu ini? Berikut 5 fakta menarik dari Anomalocaris!

1. Anomalocaris dianggap sebagai raksasa pertama di lautan purba

ilustrasi Anomalocaris sp (commons.wikimedia.org/Jon Augier)

Anomalocaris memegang rekor sebagai hewan terbesar di masanya. Dilansir dari AZ Animals, panjang tubuhnya bisa mencapai 1—3 meter, jauh melampaui ukuran rata-rata makhluk hidup era Kambrian yang umumnya berukuran kecil. Ukuran raksasa ini menjadikannya penguasa tak tertandingi di lautan purba.

Fosil Anomalocaris telah ditemukan di berbagai belahan dunia. Penemuan terbanyak berasal dari formasi Burgess Shale di Kanada. Namun fosilnya juga ditemui di Australia, Greenland, dan China yang menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Makhluk ini berhasil menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi lingkungan, mulai dari laut dangkal tropis hingga perairan yang lebih dalam.

2. Penglihatan super canggih pada zamannya, diyakini sebagai kunci kesuksesannya sebagai predator

ilustrasi Anomalocaris (commons.wikimedia.org/Jiafei Slay Queen)

Mata Anomalocaris merupakan bukti kecanggihan evolusi di era paling awal. Mengutip Fossils Facts and Finds, makhluk ini memiliki sepasang mata majemuk berukuran 2 sentimeter yang terpasang pada tangkai di kedua sisi kepalanya. Setiap mata tersusun dari banyak lensa mikro dalam pola heksagonal, mirip dengan mata serangga modern.

Kemampuan visualnya bahkan melampaui sebagian besar arthropoda yang hidup saat ini. Resolusi penglihatannya yang tajam memungkinkan Anomalocaris memindai lingkungan sekitar dengan detail luar biasa.  Kemampuan visual superior ini diyakini menjadi salah satu kunci kesuksesannya sebagai predator.

3. Memiliki desain tubuh yang sangat ideal untuk berburu

fosil Anomalocaris (commons.wikimedia.org/Bentley A, Lopez Carranza N)

Anomalocaris memiliki struktur tubuh yang dirancang sempurna untuk berburu. Tubuhnya terdiri dari 14 segmen dengan bagian terlebar berada di segmen ketiga hingga kelima sehingga menciptakan bentuk aerodinamis ideal. Melansir Prehistoric Wildlife, makhluk ini berenang menggunakan deretan sirip bergelombang di kedua sisi tubuhnya yang membentuk permukaan propulsi menyatu.

Sistem pergerakan Anomalocaris dilengkapi ekor berbentuk kipas yang meningkatkan kemampuan manuvernya. Sepasang capit besar di bagian depan tubuhnya bisa mencapai panjang 7 inci saat terjulur. Capit ini dilengkapi duri-duri tajam yang efektif untuk menangkap mangsa. Bagian capit dan mulut merupakan struktur terkeras dalam tubuhnya, sementara bagian lain relatif lebih lunak.

4. Makanan favorit Anomalocaris masih jadi perdebatan

ilustrasi Anomalocaris (commons.wikimedia.org/Nobu Tamura)

Mulut Anomalocaris memicu perdebatan menarik di kalangan ilmuwan. Strukturnya berbentuk cincin dengan 32 pelat yang tumpang tindih, mirip irisan nanas. Awalnya para ahli mengira mulut ini digunakan untuk menghancurkan cangkang trilobite. Namun, penelitian terbaru menunjukkan mulutnya tidak bisa menutup sempurna.

Keterbatasan ini memunculkan teori baru tentang pola makan Anomalocaris. Beberapa ilmuwan menduga makhluk ini lebih menyukai mangsa bertubuh lunak yang umum ditemukan di perairan Kambrian. Pola makan ini mirip dengan udang, kepiting, dan lobster modern. Teori lain menyebutkan Anomalocaris mungkin menggunakan mulutnya untuk menghisap bagian lunak trilobite dari cangkangnya, tanpa perlu menghancurkan cangkang keras tersebut.

5. Anomalocaris merupakan nenek moyang arthropoda modern

ilustrasi Anomalocaris canadensis (commons.wikimedia.org/Junnn11)

Anomalocaris merupakan proto-arthropoda. Nenek moyang arthropoda modern seperti udang, kepiting, dan serangga. Meski punah bersama 90 persen kehidupan lain dalam kepunahan massal di akhir periode Kambrian, warisannya masih bisa dilihat pada arthropoda masa kini.

Penemuan fosil mata majemuk Anomalocaris di Pulau Kangguru, Australia, memperkuat hubungan evolusinya dengan arthropoda modern. Penelitian terhadap fosil ini mengungkap kesamaan mendasar dalam struktur mata, membuktikan bahwa desain mata majemuk yang kita lihat pada serangga modern sudah ada sejak 500 juta tahun lalu. Temuan ini menunjukkan kesuksesan Anomalocaris mewariskan karakteristiknya hingga kini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us