Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Kadal Berkepala Biru, Berpotensi Jadi Hewan Invasif!

Kadal berkepala biru (commons.wikimedia.org/ianaré sévi)
Intinya sih...
  • Kadal berkepala biru memiliki warna biru muda di sekitar kepala dan leher, yang hanya muncul saat musim kawin.
  • Kadal ini hidup di pepohonan, memiliki kaki panjang, cakar kuat, dan memakan invertebrata kecil seperti jangkrik dan belalang.
  • Populasi kadal berkepala biru perlu dikontrol karena potensi menjadi hewan invasif di habitat asing dan merusak ekosistem asli.

Kadal merupakan salah satu jenis reptil yang sangat mudah ditemui entah itu di kebun, sawah, hutan, sampai area pemukiman. Reptil satu ini mudah dikenali hanya dengan melihat tubuhnya yang langsing, kakinya yang bercakar dan ekornya yang panjang. Biasanya kadal juga punya banyak variasi warna mulai dari cokelat, hijau, jingga, sampai hitam. Namun apakah kamu tahu kalau ada beberapa jenis kadal yang punya warna biru?

Salah satu spesies kadal yang berwarna biru itu adalah Calotes mystaceus atau kadal berkepala biru. Seperti namanya kadal berukuran 42 cm ini punya warna biru yang terlihat di area sekitar kepala dan lehernya. Warna biru yang ia miliki adalah warna biru muda yang  sangat mirip dengan warna langit cerah. Selain warnanya yang mencolok kadal ini juga punya gerakan gesit dan hidup di pepohonan. Supaya kamu lebih mengenal kadal asli Benua Asia ini mari kita ulik beberapa fakta menarik dari kadal berkepala biru!

1. Dapat berubah menjadi biru di musim kawin

Kadal berkepala biru (inaturalist.org/cevans2)

Salah satu ciri fisik yang paling mencolok dari kadal ini adalah tubuhnya yang berwarna biru muda sesuai namanya. Warna tersebut biasanya terlihat di kepala sampai bagian belakang tubuh kecuali ekor. Walau beberapa individu ada yang terlihat punya warna biru di seluruh tubuh. Warna biru muda ini juga ditemani dengan corak garis berwarna putih di bagian samping kepala dan di atas mulut. Uniknya warna biru ini hanya akan muncul pada saat musim kawin dan digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis, terang Ecologyasia. 

Jika musim kawin sudah selesai maka warna biru di kadal ini akan menghilang dan digantikan oleh warna jingga, kehijauan atau kecokelatan. Selain warna biru muda saat musim kawin kadal ini biasanya juga akan mengembangkan jengger yang ada di lehernya. Jengger tersebut akan ia goyangkan supaya terlihat menarik di mata lawan jenis. Anggap saja seperti tarian untuk menarik perhatian lawan jenis.

2. Merupakan hewan diurnal yang menghuni pepohonan

Kadal berkepala biru (inaturalist.org/debashischowdhury)

Jika melihat bentuk tubuhnya sepertinya kamu sudah bisa menebak kebiasaan dan tempat hidup kadal ini. Ekornya yang panjang, cakarnya yang kuat, tubuhnya yang berwarna cokelat atau kehijauan, dan gerakannya yang gesit merupakan ciri-ciri dari hewan arboreal atau hewan yang hidup di pepohonan. Hewan ini sendiri memang merupakan hewan arboreal dan diurnal yang artinya ia sering beraktivitas di pepohonan pada siang hari, jelas EOL.

Biasanya kadal berkepala biru dapat ditemukan di beberapa tempat, seperti hutan, pepohonan, bahkan taman di perkotaan. Tempat-tempat tersebut jadi tempat yang sempurna bagi hewan ini karena menyediakan tempat bersembunyi, tempat berkembang biak dan makanan yang berlimpah. Makanannya sendiri adalah invertebrata kecil seperti jangkrik, belalang dan ngengat. Ia mengandalkan kecepatan dan kelincahannya dalam berburu mangsa.

3. Dapat ditemukan di India sampai Thailand

Kadal berkepala biru (inaturalist.org/debashischowdhury)

Kadal kecil ini punya penyebaran yang cukup luas, ia bisa ditemukan di daerah Asia Timur sampai Asia Tenggara. Tiongkok, India, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand jadi habitat alami kadal ini, terang The Reptile Database. Namun selain di Benua Asia kadal berkepala biru juga dapat ditemukan di Florida, Amerika Serikat.

Statusnya di negeri paman sam sendiri bukanlah hewan asli yang jika dibiarkan lebih lama akan berbahaya bagi ekosistem asli di sana. Jika tidak ada pengendalian populasi yang serius kadal ini bisa menjadi hewan invasif dan merusak ekosistem asli di Florida.

4. Panjang maksimalnya sekitar 42 cm

Kadal berkepala biru (inaturalist.org/myanmarese)

Walau dikategorikan sebagai kadal berukuran kecil namun reptil satu ini punya ukuran yang tak kalah dari kadal pohon lain seperti bunglon surai, lho. Dilansir iNaturalist, kadal satu ini mampu tumbuh hingga sepanjang 42 cm dengan panjang rata-rata di kisaran 28 cm. Walau punya tubuh yang cukup panjang namun gerakan kadal ini tidak bisa dibilang lamban. Ia mampu bergerak dengan sangat cepat entah itu di atas pohon atau di daratan.

Kadal ini punya kaki yang panjang, cakar yang panjang dan otot yang kuat, hal tersebut membuatnya mampu memanjat dan berlari dengan cepat. Badannya yang panjang, ramping dan berisi juga membuat kadal ini jadi hewan yang lincah dan bisa melewati rintangan apapun. Terakhir ia juga punya surai yang bentuknya mirip seperti duri di bagian atas kepala dan punggungnya. Dengan kelincahan dan kecepatannya kamu pasti akan kesulitan untuk menangkap kadal ini. Bahkan jika kamu berhasil menangkapnya gigitan dan cakaran kadal ini cukup menyakitkan karena ukuran tubuhnya yang tidak bisa diremehkan.

5. Berkerabat dengan bunglon taman yang merupakan hewan invasif

Kadal berkepala biru (inaturalist.org/brodiecasstalbott)

Kadal berkepala biru merupakan kadal yang berasal dari genus Calotes, artinya ia berkerabat dekat dengan Calotes versicolor atau bunglon taman, jelas Britannica. Bahkan ukuran, bentuk tubuh, kebiasan, warna, habitat, dan penyebarannya keduanya sangat mirip. Ketahanan tubuh kedua hewan ini juga sangat kuat sehingga mampu hidup di berbagai habitat dan kondisi. Mau itu hutan, daerah yang kering, daerah dekat sungai, area pemukiman, kebun, sawah, sampai perkotaan bisa mereka tinggali.

Ketahanan tubuh yang baik memang bagus bagi kadal berkepala biru karena membuat spesiesnya mampu terus hidup dan tidak perlu khawatir akan kepunahan. Namun hal ini juga merupakan pertanda buruk karena bisa saja kadal berkepala biru akhirnya menjadi hewan invasif seperti bunglon taman. Terlebih lagi kadal berkepala biru sudah mulai menyebar di Amerika Serikat dan beberapa negara Asia yang tidak termasuk ke habitat alaminya. Jika populasinya tidak dikontrol bukan tidak mungkin hewan ini bisa jadi hewan invasif dan membawa efek negatif di beberapa daerah.

Kepalanya yang berwarna biru jadi salah satu keunikan kadal berkepala biru yang tidak bisa kamu temukan di kadal lain. Kadal satu ini juga punya ukuran yang ukuran yang tak kalah dengan kadal lain dan ia juga suka memakan serangga. Namun sayangnya kadal ini punya potensi jadi hewan invasif yang nantinya dapat merusak ekosistem asli suatu daerah. Populasinya yang terus menyebar di banyak tempat harus dikendalikan supaya ia tidak jadi hewan yang merugikan. Sebaiknya pihak berwenang terus melestarikan kadal ini di habitat aslinya dan mulai mengontrol populasinya di daerah yang bukan merupakan habitat alami kadal ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us