Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Punya Kemiripan dengan Kucing, Ini 7 Fakta Menarik Rubah Merah

Pixabay/skeeze-272447
Pixabay/skeeze-272447

Dikenal sebagai perumpamaan orang licik (sly and cunning as fox) pada beberapa budaya, rubah merah memiilki banyak fakta menarik untuk disimak. Terlepas dari mana perumpamaan tersebut berasal, semua orang pasti setuju kalau rubah merah hewan yang menggemaskan. Mereka hampir sebesar anjing berukuran sedang dengan bulu fluffy berwarna merah, membuat sebagian orang ingin memeliharanya.

Lalu, apakah hewan ini bisa dijadikan hewan peliharaan? Tahukah kamu kalau hewan ini ternyata memiliki umur pendek di alam liar dan memiliki banyak persamaan dengan kucing? Simak, yuk, tujuh fakta menarik rubah merah berikut ini!

1. Tidak semua rubah merah berwarna merah

Wikimediacommons/U.S. Fish and Wildlife Service Headquarters
Wikimediacommons/U.S. Fish and Wildlife Service Headquarters

Rubah merah mendapatkan namanya dari warna bulu mereka. Namun, mereka justru terlahir dengan warna cokelat atau abu-abu. Warna ini akan berubah setelah lewat usia satu bulan. Menurut National Geographic, warna ini bisa bervariasi, antara keemasan, cokelat kemerahan, perak, atau bahkan hitam.

Anak rubah merah juga bisa punya warna yang berbeda dengan saudara atau orangtuanya. Namun tentu saja, merah adalah warna paling umum yang dimiliki rubah merah.

2. Mereka mirip kucing!

Unsplash/howlingred70
Unsplash/howlingred70

Rubah merah ternyata punya banyak kesamaan dengan kucing. Pertama, mereka memiliki bentuk pupil mata yang sama, yaitu vertikal memanjang. Ini memudahkan mereka untuk melihat dalam gelap. Bila disoroti dengan senter dalam gelap, mata mereka akan bersinar atau terlihat menyala.

Kedua, baik rubah merah atau kucing, mereka bisa menarik cakarnya ke dalam supaya tidak mudah tumpul. Ketiga, mereka sama-sama mengikuti mangsanya diam-diam dengan penuh kesabaran, lalu menerkam di saat yang tepat. 

Ini cukup menarik mengingat rubah merah masuk dalam keluarga biologi canidae (jenis anjing), tapi memiliki persamaan dengan kucing yang berada pada keluarga felidae.

3. Cuma bertahan hidup selama 2-4 tahun di alam liar

Unsplash/obkim
Unsplash/obkim

Menurut laman American Expedition, rubah merah hanya bisa bertahan hidup antara 2-4 tahun di alam liar. Angka ini bisa bertambah kalau mereka tinggal di penangkaran, yaitu 10-12 tahun. Predator yang memburu mereka terbilang cukup banyak, meliputi koyote, elang botak, serigala, beruang, singa gunung, hingga manusia.

4. Karena ahli beradaptasi, angka populasi mereka tidak terancam

Pixabay/jackknifes-6658034
Pixabay/jackknifes-6658034

Biarpun berumur pendek, spesies rubah merah tidak terancam kepunahan menurut IUCN. Menurut National Geographic, rubah merah bisa melahirkan antara 2-12 ekor anak dalam sekali waktu.

Biarpun kerap diburu manusia untuk olahraga, diambil bulunya, karena mengancam hewan ternak, dan karena merupakan pembawa penyakit seperti rabies, rubah merah memiliki kemampuan adaptasi yang baik, entah itu di habitatnya atau di lingkungan manusia.

5. Sosok orangtua yang baik

Wikimediacommons/Keven Law
Wikimediacommons/Keven Law

Berbeda seperti serigala, rubah merah bukanlah hewan kawanan. Mereka suka hidup sendiri-sendiri, biarpun terkadang-kadang berkelompok untuk berburu. Saat musim kawin, pejantan akan hidup bersama betina selama masa kawin, kehamilan, hingga membesarkan anak-anak.

Pejantan memberi dukungan dengan membawakan makanan dan ikut membesarkan anak-anak mereka sampai para anak cukup besar untuk hidup sendiri.

6. Punya rentang vokal yang luas

Unsplash/plloyd
Unsplash/plloyd

What does the fox say? Asal kamu tahu, rubah punya rentang vokal yang luas, lho! Itu artinya mereka bisa mengeluarkan berbagai macam suara. Menurut laman Wild Republic, mereka bisa mengeluarkan 28 tipe suara yang berbeda untuk berkomunikasi dengan kawan-kawannya.

7. Rubah merah sebagai hewan peliharaan

ilustrasi rubah merah (pexels.com/capri23auto-407274)
ilustrasi rubah merah (pexels.com/capri23auto-407274)

Di beberapa wilayah Amerika Serikat, rubah merah legal untuk dijadikan hewan peliharaan eksotis, termasuk rubah fennec, rubah silver, dan rubah Arktik. Kamu boleh merawat rubah merah di beberapa negara bagian tertentu sebagai hewan peliharaan selama kamu bisa bertanggung jawab. 

Meski menggemaskan, rubah merah bisa berbahaya karena belum termasuk hewan yang telah dijinakkan seperti anjing atau kucing. Mereka juga terkenal bau dan memiliki gigitan yang berbahaya.

Nah, bagaimana menurutmu tentang hewan satu ini? Bila legal di Indonesia, kira-kira kamu mau pelihara hewan ini, tidak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us