Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Seputar Awan, Terdiri dari Tetesan Air!

ilustrasi awan (unsplash.com/ Pero Kalimero)

Jika kamu melihat ke langit pada waktu pagi hingga sore hari maka kamu akan menemukan gumpalan putih yang disebut dengan nama awan. Keberadaan awan memang menjadi fenomena alam yang sudah biasa dilihat oleh hampir semua manusia, sehingga bukanlah sesuatu yang baru.

Sering kali keberadaan awan juga dianggap sebagai pertanda akan turunnya hujan, namun dengan ciri-ciri awan yang cenderung berbeda. Untuk semakin mengenal awan, maka kamu bisa menyimak deretan fakta menarik berikut ini yang dimilikinya.

1. Awan terbentuk dari kumpulan tetes air atau kristal es

ilustrasi awan (unsplash.com/VOLODYMYR ANIKEIEV)

Banyak orang yang mungkin penasaran bagaimana awan bisa melayang bebas di langit sebab tentu saja ada proses yang bisa menciptakan bagian tersebut. Sebetulnya keberadaan awan di langit memang dipengaruhi oleh tetesan air yang berada di sekitar atmosfer dari bumi, sebab itulah yang menjadi bahan utama untuk proses pembentukannya.

Dilansir American Geosciences Institute, pada dasarnya awan merupakan sekumpulan tetes air atau pun kristal es yang melayang di bagian atmosfer, sebab terbentuk melalui proses kondensasi yang mengubah uap gas menjadi titik air. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa awan bisa mengalami proses pembentukannya, sebab penguapan air tersebut biasanya terjadi di daerah sekitar laut, danau, atau pun sungai.

2. Awan tidak akan pernah bisa dipegang

ilustrasi awan (unsplash.com/C Dustin)

Pada saat kamu naik pesawat mungkin kamu bisa melihat hamparan awan yang sangat luas dengan ketebalan yang berbeda-beda. Bahkan kamu juga bisa mengamati awan-awan dengan ketebalan yang cenderung tebal, sehingga membuatmu penasaran apakah memang Awan tersebut bisa dipegang secara langsung atau pun tidak.

Dilansir Futurism, nyatanya memang memegang awan merupakan salah satu yang tidak mungkin dilakukan, sebab awan bukanlah benda padat yang bisa kamu pegang bentuknya secara langsung. Meski mungkin terlihat seperti padat, namun nyatanya jika kamu mencoba menyentuh awan tersebut maka tanganmu akan langsung melewati gumpalan awan yang ada.

3. Ada lebih dari 100 jenis awan

ilustrasi awan (unsplash.com/Billy Huynh)

Selama ini mungkin kamu berpikir bahwa awan yang ada di langit merupakan tipe awan yang sama. Padahal nyatanya awan-awan yang ada di langit bukanlah merupakan jenis awan yang sama, sebab awan tersebut memiliki ragam jenis yang juga berbeda-beda dan cenderung bervariasi.

Dilansir IVAO, bahkan dipercaya ada sekitar lebih dari 100 jenis awan yang mungkin biasa dilihat di langit. Variasi dari awan tersebut memang akan cenderung berbeda-beda dan hal ini biasanya akan terlihat dari bentuk dan ketinggian yang dimiliki oleh awan tersebut.

4. Awan sebetulnya bergerak dengan cepat

ilustrasi awan (unsplash.com/engin akyurt)

Jika mengamati awan dari bawah mungkin kamu akan berpikir bahwa awan-awan tersebut terlihat diam dan tidak bergerak sama sekali . Padahal sebetulnya awan-awan tersebut saling bergerak satu sama lain, sehingga kemudian membentuk formasi yang berubah-ubah karena kecepatan yang dimilikinya.

Dilansir WFMZ, secara umum awan-awan yang ada di langit ternyata bisa bergerak dengan kecepatan lebih dari 100 meter per jam. Namun, untuk jenis awan yang mengandung kilatan petir biasanya kan bergerak dengan kecepatan yang lebih lambat, yaitu sekitar 30 hingga 40 meter per jam.

5. Awan hitam bisa terbentuk saat hujan akan turun

ilustrasi awan mendung (unsplash.com/Anandu Vinod)

Kebanyakan awan yang kamu lihat mungkin memiliki Dominasi warna putih, namun bukan berarti semua awan memiliki warna yang sama. Terkadang kamu juga bisa melihat awan dengan warna yang cenderung hitam dan gelap pada situasi tertentu, seperti misalnya ketika akan turun hujan.

Dilansir National Geographic Education, ternyata memang awan akan berubah menjadi gelap karena uap air yang menggumpal akan berubah menjadi tetesan air hujan, sehingga nantinya akan menyisakan ruang yang lebih luas di antara tetesan-tetesan air yang ada. Semakin sedikit cahaya yang dipantulkan, maka nantinya akan membuat awan tersebut menjadi tampak lebih hitam atau pun abu-abu, sehingga memang tampak berbeda dari segi warna jika dibandingkan dengan awan yang biasa dilihat sehari-hari.

Ternyata memang awan menjadi bagian terpenting bagi manusia. Bukan hanya untuk meredam panas dari Matahari, namun juga sebagai cikal bakal dari turunnya tetesan hujan. Apakah kamu pernah berpikir untuk menyentuh awan secara langsung?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us