Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Sengaja Dipelihara, Ini 5 Fakta Menarik tentang Domestikasi Kucing

ilustrasi memelihara kucing (unsplash.com/Velizar Ivanov)
ilustrasi memelihara kucing (unsplash.com/Velizar Ivanov)

Kucing menjadi salah satu binatang peliharaan yang paling banyak dimiliki orang. Penampilan dan tingkah lakunya yang unik nan lucu membuat banyak orang menjadikannya sebagai hewan peliharaan di rumahnya.

Mungkin kamu pernah mendengar juga, kalau sebenarnya bukan kita yang memelihara kucing, melainkan sebaliknya dan itu ada benarnya loh! Tapi kamu pernah bertanya gak, kapan pertama kali kucing dipelihara? Berikut 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang domestikasi kucing.

1. Kucing terdomestikasi secara tidak sengaja

ilustrasi domestikasi kucing (unsplash.com/Mikhail Vasilyev)
ilustrasi domestikasi kucing (unsplash.com/Mikhail Vasilyev)

Dilansir PBS Eons, terdapat 3 jalur domestikasi, yakni domestikasi jalur buruan, jalur langsung, dan jalur pertemanan. Jalur buruan adalah domestikasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia, seperti yang dilakukan pada kambing, sapi, dan sejenisnya.

Jalur langsung merupakan domestikasi yang dilakukan untuk mempermudah urusan manusia, seperti kuda untuk menempuh perjalanan jauh dan unta untuk membawa barang di gurun. Terakhir, domestikasi pertemanan adalah domestikasi yang umumnya terjadi karena ketidaksengajaan dan inilah yang terjadi pada kucing.

2. Kucing didomestikasi sejak 12.000 tahun lalu

ilustrasi fosil kucing (unsplash.com/Mathieu Stern)
ilustrasi fosil kucing (unsplash.com/Mathieu Stern)

Domestikasi kucing sendiri masih banyak menyisakan misteri dan pertanyaan. Sampai akhirnya, pada tahun 1983, peneliti menemukan fosil rahang bawah kucing di sebuah pulau bernama Siprus. Fosil berumur 8.000 tahun tersebut menjadi tanda bahwa berarti ada sekelompok orang yang membawa kucing ke pulau ini.

Dilansir Smithsonian, setelah ditelusuri, kemungkinan besar kucing sudah didomestikasi di wilayah Asia Barat Daya sekitar 12.000 tahun lalu! Wilayah Asia Barat Daya sendiri merupakan daerah yang subur pertaniannya. Kemudian, bersamaan dengan transportasi hasil pertanian, kucing juga ikut dibawa dan menyebar ke Eropa, Asia Tengah, dan wilayah-wilayah lainnya.

3. Tapi, manusia tidak mendomestikasi kucing, melainkan kucing yang mendomestikasi dirinya sendiri

ilustrasi kucing memburu tikus (unsplash.com/Lodewijk Hertog)
ilustrasi kucing memburu tikus (unsplash.com/Lodewijk Hertog)

Faktanya, tidak ada orang yang mendomestikasi kucing. Dilansir Smithsonian, 12.000 tahun, wilayah Asia Barat Daya adalah wilayah yang subur dan hasil pertaniannya berlimpah. Tapi kelimpahan hasil panen itu justru mengundang hama seperti tikus untuk datang dan memakan hasil panen masyarakat.

Meningkatnya populasi tikus ternyata mengundang kucing untuk masuk ke pemukiman masyarakat untuk memangsa tikus. Kehadiran kucing membuat masyarakat senang. Terlebih, kucing bukanlah hewan cukup jinak dan ramah kepada manusia.

Maka dari itu, manusia mengizinkan kucing masuk ke rumah mereka untuk memangsa tikus dan manusia juga membawa mereka dalam ekspedisi ke negara lain untuk menjaga logistik. Pada akhirnya, kucing hidup menetap dengan manusia dan ia melakukannya atas keinginan sendiri.

4. Felis silvestris lybica, nenek moyang dari semua kucing domestikasi (Felis catus) hari ini

ilustrasi kucing liar (unsplash.com/Frida Lannerstrom)
ilustrasi kucing liar (unsplash.com/Frida Lannerstrom)

Semua kucing yang didomestikasi berasal dari satu jenis, yakni Felis silvestris lybica. Jenis tersebut merupakan kucing liar yang berasal dari Afrika Utara dan Asia Barat Daya. Nenek moyang kucing ini sendiri masih dapat ditemukan di wilayah timur tengah.

Dilansir Lithub, secara penampilan, nenek moyang kucing ini tidak berbeda jauh dari kucing hari ini. Perbedaan paling jelas adalah kucing rumahan hari ini memiliki kaki yang lebih pendek dan warna rambut yang lebih beragam dibanding nenek moyang mereka.

Perilaku kucing hari ini juga tidak berbeda jauh dari nenek moyang mereka. Namun, bagi kucing rumahan yang lebih banyak di rumah, mereka kehilangan sebagian besar kemampuan mereka untuk berburu.

5. Domestikasi kucing terjadi dua kali

ilustrasi patung kucing (unsplash.com/Chuttersnap)
ilustrasi patung kucing (unsplash.com/Chuttersnap)

Tidak seperti hewan domestikasi lainnya yang didomestikasi satu kali, kucing mengalami dua kali domestikasi. Dilansir National Geographic, hal tersebut dibuktikan karena peneliti menemukan bahwa kebanyakan kucing rumahan hari ini terbagi ke dalam dua garis keturunan yang berbeda.

Domestikasi pertama sendiri terjadi di 12.000 tahun lalu di wilayah Asia Barat Daya. Sedangkan domestikasi kedua terjadi di Mesir sekitar 3.500 tahun lalu. Keberadaan kucing di Mesir sendiri banyak dibuktikan dari adanya 300.000 mumi kucing, patung-patung kucing, dan lukisan-lukisan kucing. Bahkan dewi cinta mereka, Bastet, memiliki kepala kucing.

Saat ini ada 600 juta ekor kucing di seluruh dunia. Seperempat rumah tangga di dunia setidaknya memiliki satu kucing di rumah mereka. Kamu sendiri apakah memelihara kucing?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Kucing Pasir, Hewan Soliter dan Galak

14 Des 2025, 18:05 WIBScience