6 Fakta Menarik Tupai Gading, si Penyebar Benih yang Hidup Soliter

Dunia satwa memang selalu menyimpan keunikan yang menakjubkan, salah satunya dapat ditemukan pada tupai gading atau prevost's squirrel (Callosciurus prevostii). Spesies yang juga dikenal sebagai tupai tiga warna Asia atau tupai tanah bergaris ini menarik perhatian dengan penampilan khasnya yang indah. Sebagai anggota famili Sciuridae, tupai ini memiliki kombinasi warna yang begitu mencolok pada bulunya, menjadikannya salah satu tupai paling menarik untuk diamati.
Dengan ukuran tubuh dewasa berkisar antara 12--28 sentimeter dan ekor sepanjang 7--25 sentimeter, tupai gading mempunyai perpaduan warna yang cantik. Bagian atas kepala, punggung, dan ekornya berwarna hitam pekat atau kecokelatan, bagian bawah tubuhnya berwarna cokelat kemerahan, dan sebuah garis putih memisahkan kedua warna tersebut dengan anggun. Kamu bisa menyimak deretan fakta berikut ini untuk mengenal lebih dekat tupai gading yang memiliki penampilan khas pada bulunya.
1. Habitat asli tupai gading

National Zoo menginformasikan bahwa, tupai gading memiliki persebaran yang cukup luas di kawasan Asia Tenggara. Habitat alami mereka membentang dari Semenanjung Malaya hingga berbagai pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Bangka, Kepulauan Riau, Sulawesi dan Kepulauan Hindia Timur. Menariknya, tupai ini dapat beradaptasi dengan baik di berbagai lingkungan, mulai dari hutan dataran rendah, hutan pegunungan, area perkebunan, hingga taman-taman di sekitar pemukiman manusia, lho.
2. Aktif di siang hari

Berbeda dengan kebanyakan hewan nokturnal di hutan, tupai gading justru aktif di siang hari menjelajahi pepohonan. Melansir Animalia, mereka menghabiskan sebagian besar waktu di atas pohon dan hanya sesekali turun ke tanah untuk mencari makanan. Kendatipun terkadang dapat dijumpai berkelompok dalam jumlah kecil, tupai ini lebih sering terlihat soliter atau menyendiri. Saat malam tiba, mereka beristirahat di dalam lubang pohon atau sarang yang mereka bangun sendiri di antara dahan-dahan, menciptakan tempat berlindung yang nyaman dari predator dan cuaca.
3. Memiliki pola makan yang beragam

Sumber yang sama menjelaskan bahwa, kedatipun dikategorikan sebagai hewan herbivora, tupai gading sebenarnya memiliki pola makan yang lebih kompleks dan beragam. Selain mengonsumsi berbagai jenis buah-buahan, biji-bijian, tunas, dan bunga, mereka juga tidak segan memangsa serangga. Salah satu fakta yang menariknya adalah mereka pernah terlihat memakan durian, buah yang terkenal dengan kulitnya yang berduri tajam. Keragaman pola makan ini menunjukkan bahwa tupai gading memiliki kemampuan adaptasi yang menarik, ya.
4. Memiliki peran ekologis

Laman Animal Diversity menjelaskan bahwa ketika memakan buah-buahan, tupai gading menjatuhkan biji-bijian setelah mengonsumsi daging buahnya. Lebih dari itu, kebiasaan mereka membawa makanan menjauh dari pohon induk secara tidak langsung membantu penyebaran benih tanaman. Oleh sebab itu, tupai gading berkontribusi dalam regenerasi alami vegetasi hutan, menunjukkan betapa pentingnya menjaga keberadaan spesies ini di habitat alaminya
5. Sistem reproduksi tupai gading

Kendatipun tupai gading dapat bereproduksi sepanjang tahun, periode puncak kawin mereka biasanya terjadi pada bulan Juni hingga Agustus. Animalia menginformasikan bahwa, proses kehamilan tupai betina berlangsung sekitar tujuh minggu, yang diakhiri dengan kelahiran 1--3 anak di dalam sarang yang telah dipersiapkan dengan cermat menggunakan ranting, kulit kayu, dan rumput.
Seperti bayi mamalia lainnya, anak tupai gading terlahir dalam kondisi buta dan sangat bergantung pada induknya. Nah, barulah pada usia enam minggu, bayi-bayi tupai ini mulai menunjukkan perkembangan signifikan dengan kemampuan bergerak di sekitar sarang.
6. Status koservasi tupai gading

Status konservasi tupai gading dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) saat ini memang masih berada dalam kategori least concern atau risiko rendah. Akan tetapi, hal yang memprihatinkan adalah belum adanya data pasti mengenai jumlah total populasi mereka di alam liar, sementara tren populasi menunjukkan penurunan yang berkelanjutan.
Tupai gading sungguh merupakan makhluk yang menarik dengan berbagai keunikannya, ya. Dari penampilannya yang memukau dengan kombinasi warna kontras pada bulunya, hingga perannya yang vital sebagai penyebar benih alami di ekosistem alam. Tertarik mengamati perilaku unik tupai gading di habitat aslinya?