Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Negara Hongaria, Negeri Tua di Tengah Eropa Modern

potret Budapest (commons.wikimedia.org/Thomas Depenbusch)
potret Budapest (commons.wikimedia.org/Thomas Depenbusch)
Intinya sih...
  • Bahasa Hongaria termasuk yang tersulit di dunia
  • Ibu Kota Budapest punya dua wajah yang dipisahkan sungai
  • Pemandian air panas yang sudah ada sejak era Romawi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hongaria mungkin gak sepopuler Prancis atau Jerman, tapi negara ini punya kekuatan sejarah dan budaya yang gak kalah megah. Letaknya di jantung Eropa Tengah menjadikan Hongaria sebagai titik pertemuan antara warisan Timur dan Barat. Dari kastil-kastil tua yang berdiri kokoh di atas bukit sampai pemandian air panas berusia ratusan tahun, negeri ini terasa seperti lembaran sejarah yang masih terus menulis babak barunya.

Di tengah Eropa yang makin modern, Hongaria tetap mempertahankan identitas klasiknya tanpa kehilangan relevansi. Gaya hidup warga, bahasa, sampai kuliner mereka mencerminkan perpaduan antara nilai tradisional dan adaptasi terhadap zaman. Justru karena kontras inilah, Hongaria menarik minat banyak wisatawan, pelajar, bahkan peneliti yang penasaran dengan negara tua ini. Berikut beberapa fakta menarik tentang Hongaria yang layak disimak.

1. Bahasa Hongaria termasuk yang tersulit di dunia

potret rakyat Hongaria (commons.wikimedia.org/Jules Verne Times Two)
potret rakyat Hongaria (commons.wikimedia.org/Jules Verne Times Two)

Bahasa Hongaria, atau yang disebut Magyar, bukan bahasa yang mudah dikuasai. Struktur tata bahasanya sangat kompleks, dengan lebih dari 20 kasus gramatikal yang membuat belajar bahasa ini jadi tantangan tersendiri. Bahasa ini juga gak punya hubungan dekat dengan bahasa-bahasa Eropa lain seperti Prancis, Jerman, atau Inggris. Sebaliknya, akar bahasanya berasal dari rumpun Uralik, satu keluarga bahasa yang lebih dekat ke Finlandia dan Estonia.

Karena keunikannya itu, bahasa Hongaria sering dianggap sebagai bahasa yang eksklusif. Bahkan orang Eropa sendiri pun banyak yang kesulitan saat mencoba memahami percakapan sederhana dalam bahasa ini. Tapi justru di situlah daya tariknya, karena beda dan khas, bahasa ini jadi semacam simbol identitas yang kuat bagi masyarakatnya. Buat yang suka tantangan linguistik, belajar bahasa Hongaria bisa jadi petualangan tersendiri.

Meskipun sulit, bahasa ini adalah bagian dari kebanggaan nasional Hongaria yang gak bisa dilepaskan dari sejarahnya. Banyak karya sastra dan lagu rakyat ditulis dalam bahasa ini, memperkuat peranannya sebagai jembatan budaya. Siapa sangka, di tengah modernisasi Eropa, Hongaria tetap setia mempertahankan bahasanya tanpa tergerus globalisasi.

2. Ibu Kota Budapest punya dua wajah yang dipisahkan sungai

potret Budapest (commons.wikimedia.org/Thomas Depenbusch)
potret Budapest (commons.wikimedia.org/Thomas Depenbusch)

Budapest, ibu kota Hongaria, terbentuk dari dua kota besar yang dulunya berdiri terpisah yaitu Buda dan Pest. Sungai Danube mengalir di tengahnya dan jadi batas alami yang memisahkan karakter keduanya. Buda terkenal dengan bukit-bukitnya yang elegan, kastil megah, dan suasana klasik yang menenangkan. Sementara Pest lebih ramai, modern, dan penuh dengan gedung-gedung berarsitektur barok dan art nouveau.

Perpaduan dua karakter inilah yang membuat Budapest terasa hidup dan berwarna. Banyak orang menyebutnya sebagai salah satu ibu kota paling memikat di Eropa, bukan cuma karena keindahannya, tapi juga karena sejarah yang terasa nyata di tiap sudut kota. Dari Jembatan Chain yang ikonik sampai Parlemen Hongaria yang megah, Budapest menyuguhkan banyak pemandangan yang memanjakan mata. Ditambah lagi, kota ini punya banyak pemandian air panas yang bisa dinikmati sepanjang tahun.

Budapest adalah cerminan sempurna dari Hongaria: tua tapi dinamis, klasik tapi relevan. Wajah ganda kota ini mencerminkan kepribadian negara secara keseluruhan. Di sinilah Hongaria memperlihatkan bahwa kemegahan masa lalu bisa tetap berdampingan dengan kemajuan zaman.

3. Pemandian air panas yang sudah ada sejak era Romawi

potret Széchenyi Baths (commons.wikimedia.org/Marc Ryckaert (MJJR))
potret Széchenyi Baths (commons.wikimedia.org/Marc Ryckaert (MJJR))

Salah satu kekayaan alam Hongaria yang paling dicintai warganya adalah sumber air panasnya. Negara ini punya lebih dari 1.500 mata air panas alami, dan sebagian besar sudah dimanfaatkan sejak zaman Kekaisaran Romawi. Pemandian seperti Széchenyi Baths atau Gellért Baths di Budapest bukan cuma jadi tempat relaksasi, tapi juga pusat budaya dan pertemuan sosial.

Pemandian air panas di Hongaria gak cuma sekadar tempat berendam. Banyak yang percaya kalau airnya punya khasiat penyembuhan untuk berbagai penyakit kulit dan sendi. Gak heran kalau warga lokal sering menjadikan aktivitas ini sebagai rutinitas harian. Bahkan di musim dingin sekalipun, suasana kolam air panas tetap ramai dengan pengunjung yang menikmati kehangatan di tengah suhu beku.

Warisan Romawi ini jadi bukti betapa panjang sejarah yang dimiliki Hongaria. Di balik uap air yang menenangkan, ada jejak masa lalu yang masih dirawat dengan baik. Negara ini gak cuma menyuguhkan keindahan visual, tapi juga pengalaman fisik yang menyentuh aspek keseharian.

4. Sejarah kekaisaran Austro-Hungaria yang masih terasa

potret Kekaisaran Austro-Hungaria (commons.wikimedia.org/Photochrom Print Collection)
potret Kekaisaran Austro-Hungaria (commons.wikimedia.org/Photochrom Print Collection)

Hongaria pernah jadi bagian dari Kekaisaran Austro-Hungaria yang berkuasa besar di Eropa Tengah selama abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Periode ini meninggalkan banyak warisan arsitektur dan sistem pemerintahan yang masih terasa pengaruhnya sampai sekarang. Gedung-gedung megah di Budapest, seperti Gedung Parlemen dan Opera House, dibangun pada masa kejayaan kekaisaran tersebut.

Meski kekaisaran itu sudah lama runtuh, identitas Hongaria sebagai bangsa besar tetap melekat. Rasa nasionalisme di sini kuat, tapi bukan dalam arti sempit. Mereka bangga pada masa lalu mereka, sekaligus kritis terhadap perubahan zaman. Perpaduan antara kejayaan masa lampau dan sikap modern ini menciptakan nuansa unik dalam budaya dan kehidupan sehari-hari warganya.

Hongaria bukan sekadar negara yang pernah besar, tapi juga negara yang berhasil merawat warisannya tanpa terjebak dalam romantisme masa lalu. Mereka tahu bagaimana menghargai sejarah, tapi juga tahu kapan harus bergerak maju. Warisan Austro-Hungaria bukan beban, tapi fondasi yang menguatkan.

5. Kuliner hongaria punya rasa yang kuat dan kaya rempah

potret goulash (commons.wikimedia.org/RitaE)
potret goulash (commons.wikimedia.org/RitaE)

Masakan Hongaria terkenal dengan rasa yang kaya dan penggunaan rempah yang gak pelit. Salah satu bahan yang paling ikonik dalam masakan mereka adalah paprika. Goulash, sup daging khas Hongaria, jadi salah satu makanan yang paling dicari wisatawan karena rasa gurih dan aroma khasnya. Selain itu, ada juga makanan seperti lángos (roti goreng) dan pörkölt (semacam semur) yang wajib dicoba.

Kuliner Hongaria mencerminkan cuaca dan gaya hidup mereka yang cenderung keras tapi hangat. Makanan di sini banyak yang berlemak dan berkuah, cocok untuk musim dingin yang panjang. Tapi justru karena itulah, setiap suapan terasa mengenyangkan dan memuaskan. Mereka gak ragu mencampurkan krim asam, keju, atau bahkan anggur dalam masakan sehari-hari.

Makanan di Hongaria adalah cerita tersendiri dari sejarah dan kondisi alam negara ini. Setiap hidangan bukan cuma soal rasa, tapi juga soal tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Rasanya sulit untuk benar-benar memahami Hongaria tanpa mencicipi masakannya yang menggoda lidah dan menyentuh kenangan.

Hongaria adalah negara yang berdiri tegak di antara arus modernisasi Eropa dengan identitas kuat yang gak mudah tergerus. Dari bahasa, sejarah, budaya sampai kuliner, semuanya mencerminkan karakter bangsa yang berakar tapi gak takut melangkah ke depan. Negeri ini gak hanya menarik untuk dikunjungi, tapi juga untuk dipahami. Semakin dalam mengenal Hongaria, semakin terasa bahwa negara ini punya jiwa yang gak bisa ditemukan di tempat lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us