7 Fakta Penting Uakari, Primata Unik Berwajah Merah Cerah

Uakari memiliki panjang tubuh rata-rata 45 cm dan berat sekitar 3 kg. Ekor uakari juga sangat pendek dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Tubuh uakari ditutupi oleh bulu yang panjang dan kasar dengan warna yang cenderung bervariasi, dari merah, coklat, hitam, putih, tergantung spesiesnya.

Wajah uakari yang berwarna merah cerah dan tidak berbulu menjadi ciri paling khas dari primata ini. Uakari juga punya tangan dan kaki yang kuat dan lincah dengan ibu jari berlawanan yang memungkinkan uakari untuk memegang buah-buahan dan cabang-cabang pohon.

Uakari hidup di hutan hujan tropis yang lembap di lembah sungai Amazon, di seluruh Brasil dan Peru, dan di beberapa bagian selatan Columbia. Spesies yang berbeda cenderung paling mudah dicirikan oleh lokasi mereka yang berbeda. Misalnya, uakari putih ditemukan di barat laut Brasil; uakari emas di perbatasan Brasil-Peru; uakari merah di perbatasan Brasil-Columbia, dengan uakari merah pucat ditemukan di daerah timur.

Uakari biasanya ditemukan di hutan yang berbatasan dengan sumber air tawar seperti sungai dan danau. Primata ini juga lebih suka menghuni hutan yang tergenang sebagian.

Uakari adalah makhluk yang sangat sosial, mereka suka membentuk kelompok yang terdiri dari 10 - 30 individu. Kadang, uakari bisa berada dalam kelompok berisi 100 individu.

Saat mencari makan, kelompok besar ini akan membagi kelompok menjadi sub-kelompok yang terdiri kurang dari 10 hewan. Mereka biasanya menggunakan keempat kakinya saat berjalan dan berlari baik di tanah maupun di pohon. Sedangkan, saat melompat, mereka hanya menggunakan dua kaki. Uakari adalah hewan yang pendiam, tetapi suka berkomunikasi dan menandai wilayah jelajah mereka dengan teriakan keras.

Uakari adalah hewan monogami, yang artinya seekor uakari jantan hanya kawin dengan satu betina secara eksklusif. Uakari betina biasanya kawin pertama kali pada usia 3 tahun, sedangkan jantan mulai kawin pada usia 6 tahun. Mereka biasanya berkembang biak antara Oktober dan Mei. Betina hamil selama 6 bulan dan menghasilkan bayi tunggal.

Bayi uakari yang baru lahir berukuran sangat kecil dan lemah. Jadi, selama beberapa bulan bayi terus menempel pada induknya untuk menyusui. Pada usia 3 - 5 bulan, uakari muda mulai diajari mengonsumsi buah-buahan yang lunak dan kemudian disapih.

Seperti primata pada umumnya, uakari adalah hewan omnivora dan suka mengonsumsi tumbuhan dan hewan kecil. Namun, makanan utama uakari adalah buah-buahan dari pohon-pohon di sekitarnya dan dedaunan.

Uakari mendapatkan sebagian besar makanannya dari ketinggian, tetapi akan mencari makan di bawah untuk mendapatkan biji-bijian, akar, dan kadal. Karena hewan ini utamanya makan buah, uakari memainkan peran penting dalam mendistribusikan benih ke seluruh hutan yang menjadi tempat tinggalnya.

Karena banyak menghabiskan waktu di tempat yang tinggi dan dalam kelompok yang cukup besar, uakari memiliki sedikit pemangsa. Ancaman terbesar uakari adalah burung pemangsa, sementara ancaman lainnya adalah ular dan monyet berkuran besar.

Sebenarnya, ancaman terbesar uakari adalah manusia karena mereka banyak memburu uakari untuk dimakan. Penebangan hutan juga mempersempit habitat uakari untuk hidup dan mencari makan.

Uakari terbagi dalam beberapa spesies dan masing-masing dimasukkan dalam klasifikasi yang berbeda-beda oleh IUCN. Namun, umumnya satwa ini dianggap sebagai hewan yang rentan di lingkungan alaminya.

Perburuan oleh masyarakat adat dan hilangnya habitat karena penebangan, dianggap menjadi alasan utama terus menurunnya jumlah populasi uakari. Saat ini, mereka ditemukan di kantong-kantong habitat alami yang lebih kecil dan lebih terisolasi.

Uakari memang memiliki penampilan yang unik jika dibandingkan dengan primata lain. Semoga, habitat uakari dijaga dengan lebih baik dan perburuan uakari dapat dihentikan agar satwa unik ini dapat terus berkembang biak sampai kita semua dapat melihatnya suatu saat nanti.