Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Rusa Air, Herbivora dengan Taring Mirip Vampir

potret dari seekor rusa air dewasa (commons.wikimedia.org/Altaileopard)

Meski secara anatomi tubuh sangat mirip, sebenarnya masing-masing jenis rusa yang tersebar di seluruh dunia memiliki keunikannya masing-masing, tak terkecuali dengan rusa air (Hydropotes inermis). Mereka merupakan jenis rusa yang bisa dijumpai di kawasan Asia Timur, utamanya di daerah China dan Korea.

Mamalia yang satu bisa dibilang cukup kecil. Pejantannya hanya tumbuh hingga panjang 100 cm dengan bobot 13 kg saja, sedangkan betinanya diangka 75 cm dan bobot 11 kg. Rusa air cukup mudah dikenali dengan bentuk leher yang panjang, bulu berwarna keemasan dengan sedikit aksen putih di beberapa bagian tubuhnya yang cukup tebal, serta kaki dan leher yang panjang.

Tentunya ada beberapa fakta menarik dari rusa air yang sangat membedakan mereka dengan jenis rusa lain yang ada di dunia. Kira-kira apa saja itu? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Habitat mereka ada di sekitar sungai

Seekor rusa air yang hidup di sekitar sungai dengan ilalang yang tinggi. (commons.wikimedia.org/gailhampshire)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rusa air merupakan rusa asli Asia Timur yang ada di China dan Korea. Sedangkan untuk habitatnya, mereka lebih memilih daerah sekitar sungai. 

Lebih tepatnya, kawasan sungai yang mereka pilih adalah sungai dengan alang-alang tinggi yang berfungsi sebagai sumber makanan dan tempat bersembunyi. Akan tetapi, pada beberapa kasus, mereka juga bisa pergi ke daerah padang rumput yang tinggi dan rawa-rawa, mengutip dari Animalia.

2. Cara berlarinya mirip seperti kelinci

Seekor rusa air yang sedang waspada dengan potensi bahaya. (commons.wikimedia.org/Nick Goodrum)

Jika kebanyakan jenis rusa lain sangat mengandalkan kekuatan kakinya untuk berlari sekuat tenaga, maka rusa air memiliki cara lain yang cukup unik untuk kabur dari kejaran mangsanya. Alih-alih berlari, rusa air justru akan melompat-lompat agar bisa lolos dari bahaya.

Dilansir Britannica, lompatan-lompatan dari rusa air ini mirip sekali dengan cara kelinci melompat. Meski mereka memiliki habitat yang dipenuhi air, menariknya mereka tetap bisa melakukan gerakan ini dengan sangat cepat. Selain untuk kabur dari bahaya, gerakan ini juga mereka lakukan sampai mereka menemukan lokasi yang cocok untuk bersembunyi.

3. Jenis rusa yang tidak bertanduk

potret dari seekor rusa air dewasa (commons.wikimedia.org/Altaileopard)

Bagi keluarga rusa, kehadiran tanduk merupakan salah satu bagian paling penting yang membuat spesies ini unik. Hampir seluruh jenis rusa di dunia menumbuhkan tanduk, setidaknya bagi para pejantannya. Akan tetapi, rusa air ini justru berbeda, lho.

Dilansir Britannica, rusa air merupakan satu dari sedikit jenis rusa yang tidak memiliki tanduk sama sekali, baik pejantan ataupun betina. Menariknya, sebenarnya rusa air itu merupakan rusa yang telah berevolusi dari jenis rusa yang memiliki tanduk. Itu artinya, nenek moyang dari rusa air sebenarnya memiliki tanduk, tetapi dalam evolusinya rusa air justru menanggalkan tanduk tersebut.

4. Punya gigi taring seperti "vampir"

Gigi taring dari rusa air yang terbunuh oleh pemburu di Britania Raya. (commons.wikimedia.org/FieldsportsChannel.tv)

Meski tak memiliki tanduk, rusa air punya hal lain yang unik dan membedakan mereka dari jenis rusa lain. Mereka merupakan salah satu dari dua jenis rusa yang mampu menumbuhkan gigi taringnya hingga panjang yang cukup fantastis.

Mengutip dari Everywhere Wild, baik rusa air jantan ataupun betina sama-sama menumbuhkan gigi taring. Akan tetapi, panjang keduanya sangat berbeda. Para betina biasanya hanya menumbuhkan taring dengan panjang 0,5 hingga 1 cm saja. Sedangkan pejantan bisa menumbuhkan gigi taringnya hingga 8 cm.

Berkat kehadiran gigi taring panjang inilah rusa air mendapat julukan sebagai 'rusa vampir'. Meskipun julukannya cukup menyeramkan, taring dari rusa air ini bukan digunakan untuk berburu atau membunuh predator yang mengancam. Sejauh ini, fungsi dari taring panjang itu diketahui hanya digunakan pejantan untuk menyerang pejantan lain ketika mereka sedang memperebutkan teritori ataupun pasangan kawin.

5. Jenis rusa penyendiri

Seekor rusa air dan anaknya yang sedang mencari makan di sekitar sungai. (commons.wikimedia.org/Nick Goodrum)

Mayoritas jenis rusa pasti akan membentuk kelompok, baik yang terdiri dari beberapa individu hingga kelompok besar dengan ratusan rusa di dalamnya. Kendati merupakan hewan herbivor yang jadi incaran predator, rusa air justru tidak mau dan tidak suka untuk membentuk kelompok, lho.

Animalia melansir, rusa air hanya akan berkumpul dengan rusa air lain dalam dua kasus, yaitu ketika musim kawin dan ketika betina mengurus anak-anaknya. Di luar dari kedua kasus tersebut, rusa air memilih untuk tetap menyendiri. Menariknya, mereka juga termasuk hewan teritorial di mana rusa air, khususnya pejantan, akan menjaga teritorinya dari penyusup dan akan menyerang rusa air mana pun yang masuk ke dalam teritorinya.

Walaupun begitu, rusa air tetap akan memperingatkan rusa lain di sekitarnya jika mereka mendeteksi bahaya mendekat. Biasanya, mereka akan mengeluarkan suara menggonggong yang melengking. 

Oh iya, rusa air juga bisa dibilang cukup cepat untuk mencapai usia dewasa. Para pejantan sudah bisa mulai menemukan pasangan dan kawin pada usia 5—6 bulan, sedangkan betina pada usia 7—8 bulan. Dalam satu musim kawin, biasanya mereka dapat menghasilkan 1 hingga 3 ekor anak, namun pada kasus yang sangat langka bisa mencapai 8 anak, lho!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us