Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Sea Pen, Makhluk Laut Mirip Pena yang Memesona!

ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Anne Hoggett)
ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Anne Hoggett)

Pernah gak kamu membayangkan ada makhluk laut yang bentuknya mirip pena bulu klasik? Di kedalaman laut, ada satu penghuni unik yang sering bikin para peneliti kagum, yaitu sea pen. Makhluk ini, yang secara ilmiah dikenal sebagai Pennatulacea, terlihat seperti tanaman laut, tapi sebenarnya adalah hewan dari kelompok koral lunak.

Meski gak sepopuler hewan laut lainnya, sea pen punya banyak keunikan yang bikin siapa saja penasaran. Mulai dari kemampuan bercahaya hingga perannya dalam ekosistem laut dalam, makhluk ini membuktikan bahwa laut masih menyimpan banyak misteri. Yuk, simak lima fakta menarik sea pen berikut ini!

1. Bisa mengeluarkan cahaya yang memesona

ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Joe Mabel)
ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Joe Mabel)

Layaknya lampu kecil di kedalaman samudra, sea pen termasuk hewan laut yang memiliki kemampuan bioluminescence, yaitu menghasilkan cahaya sendiri. Ketika merasa terganggu atau terancam, sea pen akan memancarkan cahaya biru yang memukau.

Cahaya ini gak cuma untuk pamer, tapi juga menjadi senjata pertahanan. Dengan memancarkan cahaya secara tiba-tiba, sea pen bisa mengejutkan predator dan memberi dirinya waktu untuk melarikan diri. Keren banget, kan?

2. Bisa 'menghilang' dengan cara menarik tubuhnya ke dasar laut

ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Paul Kli)
ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Paul Kli)

Meski terlihat seperti tanaman yang kaku, sea pen sebenarnya cukup fleksibel. Saat merasa terancam, hewan ini bisa menarik seluruh tubuhnya ke dalam substrat atau dasar laut, membuatnya seolah-olah 'menghilang' dari pandangan.

Kemampuan ini dimungkinkan karena tubuh sea pen terdiri dari 90% air dan dilengkapi sistem hidrostatik yang canggih. Dengan mengatur jumlah air dalam tubuhnya, sea pen bisa mengembang dan mengempis sesuai kebutuhan. Mirip balon yang bisa diatur ukurannya, lho!

3. Hidup dalam koloni, tapi tampak seperti satu individu

ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Peter Southwood)
ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Peter Southwood)

Kalau dilihat sekilas, sea pen terlihat seperti satu individu tunggal. Padahal, sebenarnya yang kamu lihat adalah koloni yang terdiri dari ribuan polip kecil yang bekerja sama.

Setiap polip punya tugas spesifik, mulai dari mencari makan, bereproduksi, hingga melindungi koloni. Kerja sama ini membuat sea pen bisa bertahan di lingkungan laut dalam yang ekstrem.

4. Sudah ada sejak ratusan juta tahun lalu

ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Jlahorn)
ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Jlahorn)

Sea pen termasuk hewan purba yang sudah ada sejak zaman Ordovician, sekitar 450 juta tahun lalu. Menariknya, bentuk dasar mereka gak banyak berubah sejak saat itu, menjadikan mereka sebagai salah satu living fossil yang masih hidup sampai sekarang.

Karena daya tahannya yang luar biasa, sea pen sering dijadikan subjek penelitian oleh para ilmuwan. Mereka berharap bisa mempelajari lebih banyak tentang evolusi kehidupan laut melalui makhluk unik ini.

5. Berperan penting dalam menjaga ekosistem laut

ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Joe Mabel)
ilustrasi sea pen (wikimedia.org/Joe Mabel)

Meski kecil dan terlihat sederhana, sea pen punya peran besar dalam ekosistem laut dalam. Mereka menjadi rumah bagi berbagai organisme kecil dan ikan muda yang membutuhkan tempat berlindung dari predator.

Selain itu, keberadaan sea pen juga menjadi indikator kesehatan ekosistem laut. Kalau populasi mereka menurun, itu bisa menjadi tanda awal adanya masalah lingkungan seperti polusi atau perubahan iklim.

Jadi, kalau suatu saat kamu menyelam atau mengunjungi akuarium, coba perhatikan makhluk mirip pena bulu ini. Siapa tahu, kamu bisa menyaksikan langsung salah satu keajaiban cahayanya yang memesona!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us