5 Fakta Unik Injel Perancis, Ikan Laut yang Suka Makan Sponge

Pomacanthus paru atau injel perancis merupakan ikan laut yang kerap ditemukan di daerah terumbu karang. Ikan ini juga bukan termasuk ikan predator, sebaliknya ia adalah ikan yang suka memakan sponge. Karenanya, walau punya ukuran yang cukup besar ikan berbadan datar ini sama sekali tidak berbahaya bagi manusia. Justru injel perancis punya warna dan corak yang indah dengan tubuh berwarna hitam yang ditemani bintik dan garis kuning di tubuhnya.
Ikan ini juga sama sekali tidak agresif, bahkan saat didekati terkadang ia tidak kabur dan berenang berdampingan dengan manusia. Ikan ini juga menyimpan berbagai fakta unik, sayangnya fakta-fakta tersebut jarang diketahui oleh manusia. Karenanya, supaya injel perancis lebih terkenal kita akan membahas fakta-fakta tersebut. Pembahasannya juga luas dan akan mencakup ciri fisik, kebiasaan, makanan, sampai hubungannya dengan manusia.
1. Sekitar 70% makanannya terdiri dari sponge

Artikel di jurnal Porifera Research Biodiversity, Innovation and Sustainability menjelaskan kalau injel perancis punya makanan yang sangat spesifik, yaitu sponge. Nah, untuk mendukung kebiasaan makan tersebut, individu dewasa dari ikan ini punya gigi yang kuat dan keras yang mana berguna untuk mengoyak sponge. Tapi hal tersebut tidak terjadi pada individu muda. Daripada langsung mengoyak sponge individu muda justru lebih sering memakan sisa-sisa makanan individu dewasa.
Tapi sebenarnya ikan ini bisa memakan hal lain seperti alga, tunikata, karang, dan hewan kecil lainnya. Namun hal tersebut jarang terjadi dan secara umum sekitar 70% makanan injel perancis terdiri dari sponge. Ikan juga tak pilah-pilih dan bisa memakan semua spesies sponge yang bisa ditemukan. Tercatat, injel perancis bisa memakan 12 sampai 15 spesies sponge.
2. Hidup di perairan yang dipenuhi terumbu karang

Walau bernama injel perancis, namun ikan ini bukan berasal dari negara Perancis. Sebaliknya, ia adalah ikan asli benua Amerika dan bisa ditemukan di beberapa negara, seperti Kuba, Dominika, Guyana, Nikaragua, Brazil, Meksiko, Amerika Serikat, Kosta Rika, dan Panaman, jelas Animalia. Ikan ini juga merupakan ikan laut dan sering ditemukan di perairan dangkal dengan kedalaman 3 sampai 100 meter.
Ia sangat suka hidup di terumbu karang yang kaya akan makanan dan tempat persembunyian. Karena hal tersebut, tak jarang injel perancis berpapasan dan bertemu dengan penyelam. Tapi tenang saja, ikan ini sama sekali tidak agresif dan tak akan menyerang. Jika bertemu manusia ia akan bersikap tenang, bahkan di beberapa kesempatan hewan ini terlihat berenang berdampingan dengan manusia. Tapi saat diganggu atau diusik injel perancis akan merasa tidak nyaman dan akhirnya berenang menjauh.
3. Corak tubuh ikan ini akan berubah seiring bertambahnya usia

Setiap makhluk hidup akan mengalami perubahan semasa hidup dan hal tersebut juga berlaku bagi injel perancis. Perubahan yang dialami ikan ini mencakup tiga hal, yaitu perubahaan ukuran, corak, dan warna. Lebih lanjut, individu muda tentunya punya ukuran yang lebih kecil dari individu dewasa. Tapi tak hanya itu, jika melihat corak dan warnanya dapat terlihat kalau individu dewasa punya warna dan corak yang sangat berbeda dengan individu muda.
Pertama, individu muda cenderung punya tubuh berwarna hitam yang dihiasi corak garis kuning. Tak hanya itu, ujung sirip bagian bawahnya juga dilapisi warna biru muda yang mencolok. Kemudian setelah dewasa warna biru dan garis kuning tersebut akan menghilang dan tergantikan dengan corak bintik berwarna kuning. Ikan ini juga bisa hidup cukup lama. Tercatat, injel perancis bisa hidup hingga usia 27 tahun, jelas artikel di jurnal Journal of Applied Ichthyology.
4. Sering dijadikan makanan dan hewan peliharaan

Dilansir Animal Diversity Web, injel perancis cukup populer sebagai makanan dan hewan peliharaan. Pertama, jika berbicara soal peliharaan ikan ini cukup digemari karena warnanya yang cantik dan bentuk tubuhnya yang unik. Panjangnya yang hanya sekitar 45 centimeter juga tak terlalu besar sehingga kamu tak perlu akuarium raksasa untuk memelihara ikan ini. Selain itu ikan ini juga cukup kuat, mudah beradaptasi, dan perawatannya terbilang mudah. Harganya juga tak terlalu mahal dengan harga termurah sekitar 56 dollar amerika.
Nah, jika membahas soal ikan konsumsi, injel perancis kerap dikonsumsi di beberapa negara seperti Thailand dan Singapura. Namun konsumsinya tidak masif dan ikan ini hanya dipasarkan secara terbatas. Jadi kamu akan cukup kesulitan menemukan ikan ini pasar, supermarket, atau restoran. Tapi kamu harus hati-hati, walau sering dikonsumsi ikan ini juga bisa meracuni manusia, lho. Karenanya pengolahan injel perancis harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti.
5. Perkawinannya sering terjadi pada sore hari

Saat melakukan reproduksi injel perancis tidak menunjukan courtship display seperti tarian atau gerakan yang secara spesifik digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis. Ikan ini juga merupakan spesies monogamous, artinya ia hanya akan kawin dengan satu pasangan dalam satu masa reproduksi. Sayangnya, tidak banyak yang diketahui tentang proses perkawinan dan reproduksi injel perancis. Namun ada satu hal yang diketahui tentang reproduksi ikan ini, yaitu ia hanya akan melakukan reproduksi pada waktu tertentu, tepatnya pada sore hari atau petang, jelas iNaturalist.
Setelah diulik, ternyata injel perancis merupakan ikan laut yang punya kebiasaan dan ciri fisik yang terbilang unik. Pertama, ia sangat suka memakan sponge sampai-sampai ikan ini punya gigi kuat yang bisa digunakan untuk mengoyak sponge. Warnanya juga mencolok dan indah, bahkan injel perancis cukup populer sebagai peliharaan. Walau memiliki kata perancis, nyatanya ikan ini berasal dari benua Amerika. Terakhir, injel perancis adalah ikan yang setia dan hanya kawin dengan satu pasangan.